Kamis, 30 Oktober 2014

HISTORY OF THE MOON PART III


SEBUAH PERJALANAN MENGGAPAI MIMPI
Pagi itu siliwangi melangkah menuju gerbang, penuh dengan wajah wajah baru dan wajah tak asing terukir di benak yang seakan aneh, aneh bukan karena hal baru, namun aneh semua siswa memakai kostum yang konyol dan balon berderet di atas kepala dan pita pita tersebar menempel di rambut dan baju mereka, bukan hanya mereka siliwangipun memakainya, inilah masa orientasi peserta didik baru dengan jutaan kisah baru.
Disinilah penggemblengan siswa oleh kaka kaka senior, serta pengenalan warga sekolah dari mulai setaf tata usaha, gutu, ruangan, serta berbagai kegiatan exstra kulikulerdan juga organisasi.
Siliwangi paertama kalinya menginjak ruangan keadaan kelas sudah penuh oleh siswa dan sisiwi hanya tersisa dua bangku di depan sedut kanan ruangan yang kosong, dengan wajah yang polos ia duduk di bangku paling depan di sudut kanan ruangan, setelah ia duduk tiba tiba ada tiga teman sekelasnya berpindah tempat duduk ke samping dirinya, diapun tere’ngah dan ta bisa berkata kata, hanya wajah mera bersipu malu yang terlihat di wajahnya, mungkin ia merasa gerogi karna yang berpindah tempat duduk ke sampingnya adalah teman teman wanita sekelasnya,
Purnama wati :”Haiii.......!!! kenapa mukanya di tekuk kaya gitu, santei aja gx bakalan di apa apain ini, perkenalkan nama saya Purnama wati, yang ini teman saya Alfia, dan yang satu lagi Ade ira, ngomong ngomong nama kamu siapa ?
Siliwangi : (Dengan exspresi tersenyum dan gerogi)..... Nama saya Purnama Siliwangi,
Purnama wati :”Haaaahhhh........ Namanya ko sama ya........
Ade ira : “Bener tu pur namanya sama, sama kamu..... purnama : purnama”....
Alfia : “Cocok kayanya ni Cieeeeeee”......
Purnama wati : “Udah udah udah, jangan di ledekin kasian mukanya merah,
Owh iyah, salam kenal aja ya semoga kita jadi teman akrab”,
Siliwangi : ( Mukanya mereh tersipu malu )..... Ia.....
Jam istirahatpun bergeming seraya waktu berlalu, siliwangi keluar kelas hendak membeli makan ke kantin,
Purnama wati :”Mau kemana.....? Udah duduk aja di sini”,
Siliwangi : Ah engga, silahkan aja ini mau beli makanan ke kantin,
Purnama wati : “Ngapain ke kantin, ini juga makanan banyak, udah jangan sungkan tinggal ambil aja”,
Siliwangi : Silahkan aja, silahkan..... benar ini Cuma ke kantin aja, tar juga ke sini lagi na.
Siliwangipun berjalan ke kantin dan membeli makanan di sana, seraya ia pulang dari sana baru melangkahkan satu kaki ke dalam ruangan kelas ia terngangah, tiba tiba ia di pilih menjadi ketua kelas, sungguh hari yang mengherankan sungguh aneh tapi nyata, tapi inilah sebua kenyataan, sejak hari itu ia menjadi ketua kelas dan memimpin teman teman sekelasnya.
Perjalanan hari yang berganti mimpi, semua sahabat, teman bersatu di dalam naungan waktu, setelh ia bersekolah setengah tahun di SMANSA ia di kenalkan oleh Purnama wati dengan seorang gadis manis yang sangat pandai bermain alat music bernama Riska Rahmawati.
Siang itu siliwangi berjalan ke lorong cinta di dekat ruang BP, entah mengapa di bilang lorong cinta mungkin banyak kisah yang tersirat di lorong itu, ia beranjak melangkah ke lorong itu dan melirik ada seseorang di sana sedang berdiri seolah menunggu, dan memerahlah mukanya melihat riska bersama purnama wati berdiri di sana, dengan kaki yang bergemetaran ia hendak melewati lorong itu untuk beranjak pulang, purnama watipun menyapanya dan iapun terdiam di depan riska.
Purnama Wati : “mengapa terdiam siliwangi, mengapa mukanya memerah seperti itu”,
Siliwangi : ah gx apa apa na..... “tersenyum malu”
Purnama Wati : “ Ekhmz..... Cieeee....”
Siliwangi : Apa ah na....
Purnama Wati : ” Mu ngobrol gx sama riska..... siliwangi”
Siliwangi : (Tak bisa berkata keta)....
Purnama Wati : “ Kenapa malah diam, udah aja ngobrol dulu sama riska”
Siliwangipun akhirnya berbincang bincang dengan riska sebelum ia pulang sekolah dan akhirnya hubungan mereka mulai semakin dekat dan erat, dengan bergulirnya waktu mereka saling mencurahkan isi hati mereka hingga akhirnya mereka bersatu dalam alunan melodi cinta.
Hari itu entah mengapa siliwangi melihat riska ikut berkumpul organisasi PALAPA “Pencinta alam pangandaran” padahal siliwangi tahu sebelum bersama dengan siliwangi ia tak ikut organisasi PALAPA, entah karna rasa ingin tahu tentang alam entah memang karena faktor cinta ia ikut dalam organisasi PALAPA.
Waktu semakin berlalu hingga setiap langkah selalu teralun berjuta melodi, pada hari itu siliwangi di panggil oleh guru seni Bapa Supriatna karna Siliwangi salah seorang anggota OSIS yang bertugas di sekbid 8 Pengembang Daya Dan Kresi seni dan di minta untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan upacara adat di sekolahnya dalam acara perpisahan dengan kaka kelasnya, dan iapun setuju dan ikut berlatih untuk acara perpisahan yang hanya tinggal dua minggu lagi.
Siang itu siliwangi berlatih upacara adat sebagai pemimpin umbul-umbul dan riska sebagai penabuh goong, di saat istirahat siliwangi di dekati oleh kaka kelasnya yang bernama Mela mardiana sadiana yang ikut serta sebagai penari, ia sangat sangat cantik dan juga seorang wanita yang paling di takuti di sekolah karna terkenal dengan sifatnya yang seperti singa, mudah emosi dan ta tanggung tanggung melabrak orang yang bermasalah dengannya. Kebetulan ia menyukai siliwangi dan mendekati siliwangi di hadapan riska.
Mela : “Bebeb cape ya”...
Siliwangi : Alhamdulilah cape teh, cucanya lagi panas gini,
Mela : “ Aduh kasian, yaudah sini tu deket deket ma teteh biar jadi sejuk”
Siliwangi : Ah teteh bisa aja...
Seraya duduk di samping siliwangi mela menanyakan kepada teman siliwangi sebenarnya siliwangi sudah punya seorang kekasih apa belum, dan teman temannyapun bilang bahwa siliwangi sudah punya seorang kekasih yang bernama riska yang ikut serta dalam latihan upacara adat sebagai penabuh goong,
Mela : “ Owh... pacar kamu yang itu ( sambil menunjuk ke arah riska dan memandangnya dengan pandangan yang sinis ), ya cantikan teteh siliwangi teteh kurang apa udah cantik, manis, seksi, bohai, mendingan sama teteh kamu mu belajar apa nanti teteh ajarin.
Siliwangi : ( Hanya tersenyum dengan exspresi muka yang bingung ), ???????..... Seraya ia bergeser menjauh karna ia melihat raut muka riska yang memuram....
Mela : “ Mau kemana sudah di sini sama teteh jangan kemana-kemana teteh kan kangen sama kamu “
Siliwangi : ( Ia bingung dan ta bisa berbuat apa-apa )...
Latihanpun di mulai kembali dalam hatinya penuh dengan rasa bersalah pada riska, karna ia ta bisa menjaga perasaannya meskipun ia tak ada hubungan apa-apa dengan teh mela.
Latihanpun selesai riska hanya menangis di belakang sebuah kelas dengan teman-teman siliwangi, iapun di panggil oleh ade ira seraya ia di tarik kupingnya oleh ade ira.
Ade ira : “ Siliwangi kamu gx mikir apa riska nangis gara gara kamu deket deket ma teh mela, kamu tau enggx dia itu musuh bebuyutan saya dari jaman SMP dia ngedeketin kamu itu ia pengen membuat sakit sahabat aku riska... cepet ma kamu bikin dia berhenti nangis, bikin dia tersenyum lagi”...
Siliwangipun berjalan dan duduk di samping riska dan memeluknya.
Siliwangi : Kenapa honey, cemburu ya...  Kalo gx jawab berarti cemburu ( Seraya bergurau )...
Riska hanya menangis dan terdiam tanpa berkata apa apa....
Siliwangi : Ah bener cemburu... Alhamdulilah ternyata masih cinta... Kalo masih cinta senyum dikit atu... Siliwangi sayang sama honey... (dengan tersenyum cerah)
Riskapun lama lama luluh dan memeluk balik siliwangi dan tersenyum pada siliwagi.
Siliwangi : Maaf  ya honey mungkin siliwangi salah ma honey... jujur siliwangi gx bermaksud untuk melukai hati honey... dan siliwangi mohon sama honey tolong maafin siliwangi.
Dengan penuh cinta dan rasa sayang riskapun memaafkan siliwangi, dan kembali berbincang bincang dan membaik kembali seraya senyuman masih terukir di atas sang mentari. Sepulang sekolah siliwangipun pulang dengan Riska dan mengantarnya sampai dekat rumahnya dan iapun berjanji pada riska bahwa ia takan mengecewakan riska untuk kedua kalinya.
Seraya bergulirnya waktu dalam hati siliwangi merasa aneh dengan sikap riska yang lama kelamaan berbeda, setiap ia berkumpul PALAPA dan latihan seni bersama ia terasa dekat dengan seseorang yang siliwangipun belum tahu sebenarnya siapa yang mulai menggeserkan siliwangi dari hatinya riska.
 Hari haripun berlalu hingga tibalah acara PERPISAHAN KELAS XII dengan mentari cerah menyongsong hari. Pagi pagi siliwangi cepat terbangun setelah sholat shubuh siliwangi beranjak berjalan ke dapur membuat sarapan dan ia lekas bersiap siap untuk berangkat ke Rumah Ibu Ika seorang guru Keterampilan di sekolahnya, iapun di antar oleh adiknya Saeful ahmd ke rumahnya Ibu Ika untuk berganti kostum, di sana sudah berkumpul teman temannya dari kelompok umbul umbul, Rangga fasola, Apip soleh, Zuniard prima, Wana, Tonton, Rais sudinul awal, dan yang lainnya. Para penari, Mutia, Mela mardiana sadiana, Desi, Rostia, Bela putri ahmanda, dan yang lainnya serta Pengantar pengantin Panji arum dan Lengser Rangga setiawan. Di sana mereka merias diri dan berganti kostum sesuai dengan perannya masing-masing dalam upacara adat.
Sesampainya di sekolah acarapun telah di mulai dengan kata sambutan dan prakata panitia, dan di awali dengan penampilan group band regge The mas suryo untuk memeriahkan acara. MC Ema rachma dan Epin bersorak dan memanggil “Inilah dia penampilan dari anak anak seni SMANSA Acara paturai tineung dimulai“ ( Gong di suarakan ), upacara adatpun di mulai dengan di pinpin oleh pupuhu Osis Pa jumsa dengan masuknya paman lengser dan mempersilahkan Umbul umbul untuk masuk kelapangan untuk menyambut pengantin, di susul olah para penari yang sangat gemulai menghibur para tamu undangan, pengantinpun di persilahkan masuk ke lapangan di dampingi oleh pemegang payung yang berjalan seraya pengantin melangkah, Kepala Sekolah menghampiri pengantin dan bersedekulah pengantin di hadapan pa kepala memohon doa dan restunya pa kepala sekolahpun mengalungkan medali tanda lulus pada sang pengantin dan acara upacara adatpun selesai dan di lanjut dengan pengalungan medali kepada seluruh murid kelas XII yang telah lulus oleh para Orangtua kelasnya masing masing. Acarapun semakin meriah dengan penampilan Group Band dari kelas XII siliwangipun bersuka ria dan ikut berjoged dengan teman temaannya di depan panggung, dalam sukaria tiba tiba siliwangi mendapatkan pesan dari riska lalu ia berjalan mundur dari keramaian dan duduk di kursi anak anak kelas tiga dan menemui adiknya Saeful ahmad yag sedang berkumpul dengan teman temannya merayakan kelulusannya.
Saeful : “Kenapa a, mukanya di tekuk begitu, ceria atu”,
Bang Kiwil : “Napa bro mukane sepet banget la”,
Siliwangi : Ana di putusin sama pacar ana bang,
Bang kiwil : “Pacarne sing mana bro, sing cilik cilik sing osok nyanyi udu”,
Siliwangi : Ia bang yang suka nyanyi.
Bang kiwil : “Waduh koe ko sama karo inyong bro, inyong oge baru putus karo dita tetanggane ente”
Saeful : “Weuh sabelas duabelas bang kiw sama si aa acara perpisahan malah pada ngagalau”.
Riskapun melangkah naik ke panggung bersama teman temannya bernyayi lagu Souljah “Lebih baik loe mati saja”, lagu ini selalu teringat oleh siliwangi sampai kapanpun menyayat hati dan mluluhlantahkan hatinya hingga ia hanya terdiam dan membisu mungkin ia tak mencintai siliwangi lagi dan mungkin lebih baik siliwangi mati dan menghilang dalam kehidupan riska.
Bang kiwil :”Wisss.... bojone koe sing cilik-cilik nanyi bro”
Siliwangi : Mantan bang...
Bang kiwil : “Oh iya mantan bojone koe maksude...hehe...”
Saeful : “ A mantan calon kaka ipar nyanyi a, lagunya ni nyelekit a asana kana hate”
Siliwangi : ( sambil menekuk muka ) Ia de lagunya ni nyelekit kana hate asa peurih pisan.
Bang kiwil : “Yois bro ojo sedih sedih tar karo inyong cari cewe maning, sing penting siki ayo kita ceria bro, uis koe jadi fokalis band inyong ojo kalah karo mantan bojone koe”...
Siliwangi : Tapi bang...!!!
Bang kiwil : “Uis ojo tapi tapian ayo manggung karo inyong, pokone hapy hapy. Siki hari terakhir inyong nang semansa bro, pokone sahabat inyong ojo galau nang siki hari kudu happy bro”
Siliwangi : Yous bang, Ayo berkeasi musik karo inyong.....!!
Siliwangipun ceria lagi setelah di hibur hatinya oleh teman dan juga sahabatnya dan iapun naik ke panggung dan membawakan dua buah lagu....
HILANG
v Lewati jalan kehidupan
Yang dulu kita rasakan
Dan terus kita rasakan
Dan kini semua
Hilang tak berarti
Bagai angin yang berhembus
Hasrat itu terbawa pergi

v Kita pernah coba
Jalani semua mimpi
Jalani bersama
Satukan harapan

v Kini semua ta lagi sama
Jalan kita berbeda
Hasrat kita ta lagi sama
Entah sampai kapan lagi
Kurasa semua ini

v Semua hilang
Semua hilang
Harapkan kau kembali mungkinkah ini terjadi.

Semua hilang
Dan semua hilang
Rasa itu telah pergi dapatkah ku rasa hadirmu di hati


SENJA
Saat senja
Kunikmati damaimu
Terlena terbuay angan
Terbang tinggi melayang

Dan perlahan
Mentaripun menghilang
Hingga dustamu terungkap
Kau membuatku tetap tenang
Tapi terasa menyakitkan sadari kau telah mendua
Entah mengapa ku ta bisa melepasmu

Kau hanya untuku
Nikmati dustamu hingga ku jenuh akanmu
Dan ku biarkau berlalu
Kau hanya untuku
Nikmati dustamu hingga ku jenuh akanmu
Dan ku biarkau berlalu

Biar ku berlalu hingga satu waktu
Hingga ku puas hingga ku jenuh akanmu
Ku berlalu hingga satu waktu
Hingga ku puas hingga ku jenuh akanmu
YEEAH....

Acarapun selesai siliwangi pulang di temani adiknya seful ahmad, di jalan ia melihat dengan kepalanya sendiri riska pulang bersama kaka kelasnya salah seorang anggota PALAPA bernama asep, dan tambah luluhlantahlah hatinya ternyata apa yang ia takutkan terjadi bahwa posisi siliwangi tergeser oleh orang lain di hatinya riska, ia hanya terseblak dan pergi bersama adiknya ke pinggir pantai dan berkumpul dengan teman-temannya di saat-saat terakhir masa sekolah.
        Hari itu rabu bulan juli di tengah embun pagi siliwangi berangkat untuk GHASUKU yang ke 2 kalinya bersama muhamad irfan, muhamad ikbal, dan untung nur hidayat untuk ujian ke tingkat DAN I, di sebuah senja di hari kamis pada saat berjalan di pondok PURAGA BAYA ia bertemu dengan seseorang entah siapa ia hanya memandang dan tersenyum padanya dengan sopan siliwangipun membalas senyumannya dan kembali ke pondok, di pondok penginapannya ia berkenalan dengan anggota BKC dari dojo lain, Teh teti, Teh rini, dan yang lainnya serta berkumpul sambil bermain UNO_UNO yang ia ta tau cara memainkannya, di tengah canda dan tawa seluruh peserta ujian DAN di panggil untuk berkumpul di Pondok Keshartia Happy, dan berkumpulah semua anggota MSH dan calon anggota MSH seraya sering tekhnik dan pemikiran antar pelatih dan calon pelatih, di sana ia bertemu kenbali dengan seseorang yang tersenyum padanya di senja itu, ia memperkenalkan diri namanya Dwi Puspita dari dojo Al-Masoem dan siliwangipun memperkenalkan dirinya padanya seraya malam semakin larut merekapun bercanda tawa dengan teman temannya dan sahabat-sahabat barunya satu perguruan BKC.
        Seminggu setelah kepulangannya Dwi puspita yang ia kenal pada saat acara GHASUKU meminta ia untuk jadi kekasihnya, siliwangipun bingung untuk menjawabya.
Karena ia hanya beberapa hari mengenalnya, tapi karena niatnya baik di hari awal bulan ramadhan siliwangipun menjawab bahwa ia mau untuk menjadi kekasihnya, namun semua ta berjalan dengan harapan karena jarak dan ruang yang memisahkan hubungan mereka tidak berjalan lama, di akdir bulan ramadhan pada saat siliwangi sedang melantunkan ayat ayat suci Al-Quran siliwangi membaca pesan bahwa Dwi puspita meminta agar mengakhiri hubungan mereka dan semua menghilang kala suara alunan do’a berkumandang, “ Ya alloh apa yang sebenarnya hamba jalani dan apa yang sebenarnya hamba cari, hamba hanya berjalan dan tersujud padamu ya alloh, maka biarlah hamba bersandar padamu di setiap alunan do’a hamba padamu ya alloh”, siliwangipun berjanji di waktu itu di malam itu berjuta bidadari yang datang padanya takan bernah singgah bilamana ia belum mendapatkan sebuah pelabuhan harapan selama satu tahun dalam kesendirian.
        Dalam kesendirian ia melakukan berbagai kegiatan dalam hidupnya dengan mendirikan dojo di sekolahnya bersama teman teman dan juga sahabat sahabatnya, lebih mendekatkan diri kepada alloh dan banyak melakukan berbagai kegiatan pelestarian alam bersama seluruh anggota palapa, dan mengikuti berbagai lomba kegiatan pelestarian alam.
        Setahun berlalu ia mengikuti GHASUKU yang ke 3 ia datang hanya seorang ke sana karna kondisi kepengurusan di pakidulan sedang gonjang ganjing dalam kehancuran namun ia tetap semangat dan berangkat walaupun ia hanya sendiri karena titah dari gurunya kang narko agar ia tetap berpegang teguh dan mengembangkan perguruan selagi ia bisa, disana ia mengikuti pertandingan Ghasuku CUP dan pulang mendapatkan juara III di kelas Senior -55 putra.
        Sepulang dari sana ia ikut dalam kegiatan orientasi peserta didik dan memberikan materi dan masukan kepada adik-adik kelasnya, dan mementaskan KARATE yang pertama kalinya di tempat ia bersekolah dan alhamdulilah antusias dari peserta didik baru sangat baik dan anggota BKC dojo SMANSA bangkit hingga mencapai Delapan puluh anggota. Pada saat pentas PALAPA siliwangi mementaskan tekhnik refling turun komando, dan refling tanpa menggunakan peralatan dan berlangsung SUKSES hingga anggota PALAPA mencapai Seratus anggota di situlah ia mengenal berbagai anggota baru dan teman-teman baru, latihan organisasipun berjalan seraya panji BKC berkibar di sekolahnya hingga salah seorang muridnya mengatakan sesuatu yang ta pernah ia kira, di tengah malam di malam kamis seorang muridnya mengatakan bahwa ia mencintainya dan mengharapkannya menjadi kekasihnya iapun merasa bingung harus menjawab apa di hari hari kesendiriannya setelah setahun dalam pelariannya, karna ia sudah sangat mengantuk dan karna niat muridnya itu baik dan ia mengatakan IYA seraya ia tidur dalam mimpinya, keesokan harinya ia bertemu dengan sahabatnya Ramdhan Gimbal Young dan tiba tiba memanggilnya dan bertanya padanya,
        Ramdhan : “ Bang peting jadiannya”...
        Siliwangi : Ah gosip timana eta
        Ramdhan : “ Ulah ngalelengit bang bisi kalah leungit asik atu teu ngajomblo dai.. haha..”
        Siliwangi : Apal ti mana bang
        Ramdhan : “Ulah apal ti mana ti mana enya apa henteu, da budakna oge tadi carita ka urang”,
        Siliwangi : Enya bang, tapi ning budakna carita carita ka ente...
        Ramdhan : “ Biasalah manehana kan nyarita tas jadian jeung pengurus PALAPA inisialna P, nya saha dai ari lain manehmah”
        Siliwangi : hahaha..... BisaanN mamang Gimbal...
Siangpun beranjak hingga tibalah waktu latihan Refling PALAPA setelah kegiatan belajar mengajar, siliwangi berjalan dengan teman temannya ke belakang kelas di bawah pohon ketapang dan di sana sudah pada berkumpul calon anggota dan pengurus memberikan materi kepada adik-adik kelasnya, namun aneh melihat anggota pengurus mukanya muram seperti ada yang ingin di sampaikan,
        Rachma : “A.... kesini ngumpul ma anak anak”
        Siliwangi : Ia bentar,
        Rachma : “ Katanya a jadian sama anak kelas X ya”
        Siliwangi : Ah kata siapa,
        Rachma : “A gimbal yang bilang, katanya ma Tria sulistriani suhendar ya a”
        Siliwangi : Ko Tau...
        Rachma : “ A bimah rada kirang setuju da a jadian reng si eta”
        Siliwangi : Memangnya kenapa ma,
        Rachma : “Anaknya agak songong a, jaman SMP juga anak ntumah suka nyebelin”
        Siliwangi : Ya habis gimana agi ma, rachma ma anak-anak kurang seteuju juga da gitu-gitu udah jadi pacar a masa a harus putusin dia karna rachma ma anak-anak kurang setuju, ya sekarangmah jangan liat dianya yang penting sekarang liat ke a nya, moga aja dia bisa berubah ma dia biasa nyatu dan saling sama anak-anak.
        Rachma : “ Ia a....”
Keesokan harinya tria datang ke rumah dan mengajak siliwangi ke rumah muridnya agstrisyani dan iapun ke sana bersama tria untuk meminjam hasdup karna tria sesudah dzuhur hendak akan pramuka, pada saat tria pramuka siliwangi dan teman temannya pengurus PALAPA berkumpul di ruangan hendak menata ruangan dan mengecat kembali ruangan, dengan berkarya siliwangi dan sahabatnya wahyu, repa,ramdhan melukis ruangan dengan tema almemeter yaitu melukis logo palapa dan melukis seorang petualang, di sana ia di tanya oleh sahabatnya,
        Wahyu : “Bang gimana ma si tria lancar”,
        Siliwangi : Ya gitu aja bang, namun ana punya rasa takut kisah setahun yang lalu terulang kembali ketika sekarang jadi sama tria,
        Wahyu : “ Mengangnya kenapa bang”
        Siliwnagi : tahun lalu kan ente tau ana jadian sama Dwi puspita di bulan puasa dan hanya bertahan Cuma satu bulan bang, karena sekarang ana jadian sama tria juga di awal bulan ramadhan yang ana takutin ana jadian gx bakalan bertahan lama bang, sama kaya pacar ana setahun yang lalu bang.
        Wahyu : “Lah gitu aja di takutin, yang seharusnya loe takutin tu elu di tinggalin sama Alloh, udeh jangan terlalu di fikirin bang yang penting sekarang loe laksanain janji loe, bahwa setelah eloe ngejomblo selama setahun eloe akan ngebahagiain siapa aja pacar loe bila eloe punya pacar agi, itu kan yang selalu eloe ucapin ketika loe ngejomblo selama setahun”,
        Siliwangi : Ia ya bang... do’ain ja ya bang semoga ana langgeng ma dia...
        Wahyu : Ammin bang... gue do’ain...
Sebulan setelah hari itu PALAPA mengadakan kegiatan, perjalanan ke trowongan sumber sebuah terowongan kereta api jaman kompeni belanda dan merupakan terowongan terpanjang di indonesia. Pagi itu semua anggota berkumpul di sekolah tercinta, wajah wajah yang masih sayu terlihat mungkin baru pada bangun tidur, tria tersenyum ceria ketika melihat siliwangi yang terduduk di depan POS Satpam sungguh pagi yang cerah dengan udara yang sejuk, seluruh anggota berkumpul dan berdoa bersama sebalum pelaksanaan pembarangkatan perjalananpun dimulai,
        Ramdhan : “Gimana konsumsi siap bang”,
        Repa : “Isuk-isuk keneh asa geus lapar euy”,
        Januar : “Budak dua kana dahareun riweuh wae”,
        Siliwangi : Tadi pagi rasanya udah pada makan nasgor bang,
        Repa : “Lapar dai puguh bang”,
        Siliwangi : Ya tinggal bawa gunting bang, tinggal motong di bang ramdhan gimbal young di kepala kan full sama mie, tinggal di rebus ma ngasih bumbu,
        Januar : “ Hahahahaha.... BISA BISA BISA”
Seraya berjalan dan bercanda sampailah ke pinggir pantai di bawah lembah putri, sungguh indah dan mengalir air yang sejuk dari pegunungan menuju ke laut, berlarilah mereka ke atas bukit karang nini dengan semangat,
        Januar : “ Bang tungguan urang”,
        Repa : “Dasar si gentong, ngaririweuh wae nanjak saeutuk we meuni enggeh-enggehhan”,
        Januar : “ Kumaha urang we da cape, teu apal pisannya”,
        Siliwangi : Udah jangan bertengkar ayo cepat  kita balapan aja ke karang nini biar cepet istirahat,
        Repa : “ Hayulah siap cuang ngabagong”,
        Januar “ Wooooy...... tungguan woooy....”,
Sesampainya di karang nini siliwangi melihat tria selalu dekat dengan seorang anak didiknya siliwangi waktu ia di organisasi ADIWIYATA, namun ia hanya tersenyum dan melihatnya meski hati merasa cemburu. Perjalanan sampailah ke terowongan sumber yg sangat gelap dengan berjuta misteri dan mitos bahwa di terowongan ini banyak hantunya dari arwah arwah penduduk pangandaran yang meninggal pada saat jaman ROMUSA “kerja paksa” jaman belanda pada saat pembuatan terowongan. Dengan gelapnya terowongan triapun menggenggam erat tangan siliwangi hingga sampai ke penghujung terowongan namun setelah ia sampai ke jelur kereta cikacepit rasa cemburu di hati siliwangi mulai memuncak karna kedekatan tria dengan fahrul anak didiknya hingga berhujung pada pertengkaran, baru kali ini selama setahun siliwangi merasakan kembali rasanya kecewa dan munculah berjuta kecurigaan dan keretakan dalam hubungannya dengan tria, hingga keesokan harinya di jam istirahat siliwangi hanya terduduk dan melamun di belakang kelas dengan berkerumun semua teman teman sekelasnya,
        Ruli : “Kunaon maneh siliwangi”,
        Siliwangi : Enggax.... enggx kenapa napa bang,
        Arip : “ Ah apal pasti maneh keur galau nya bang”
        Siliwangi : Ah neggx juga rip,
        Ruli : “ Siliwangi katanya kamu jago karate, coba kamu ancurin ni batako sisa ngebangun benteng”
        Siliwangi : “ Ah enggx saya gx bisa bang, lagian saya juga masih belajar”
        Ruli : “ Ah ulah sok kitu, nyobaan bang ancurkeun hijimah”
Pada saat siliwangi semakin melamun tiba tiba arip menyampaikan seuatu kepada siliwangi,
        Arip : “ Bang siliwangi arimaneh bego, tolol apa pura pura tolol”,
        Siliwangi : Memangnya kenapa bang,
        Arip : “Tempo yeuh setatus BBM pamajikan ente I LOVE YOU FATUROHMAN apa waras bang meren eta budak masih keneh jeung ente”,
Saking marahnya siliwangi ia sampai menghancurkan semua batako sisa pembangunan dengan tangan tangannya hingga hancur, dan mukanya memuram dengan tangan yang membengkak, seraya itu ia mendatangi kelas tria namun ia menyembunyikan rasa sakitnya dan kepedihan hatinya seolah tidak terjadi apa-apa dan menyampaikan kepada tria bahwa ia sangat mencintainya dan ingin menjadi yang terbaik untuknya.
Bel masukpun berbunyi wajah suram terlihat ketika ia duduk di kelas paling depan,
        Ibu Emin : “Siang anak-anak mari kita lanjutkan kembali kepada materi kita yaitu sastra dan puisi indonesia, di sini adakah yang dapat mencontohkan pembacaan puisi yang baik seperti apa” ?
Kelas mendadak hening dan tidak ada yang menjawab,
        Ibu Emin : “Segini banyaknya masa tidak ada yang mampu menjawanb, coba siliwangi kamu bacakan puisi yang kemarin kamu buat”,
        Siliwangi : (Dengan wajah lesu)...Baik bu...
        Ibu Emin : “Kenapa kamu siliwangi mukamu tidak enak di pandang, sekarang tidak terlihat ceria dan semangat seperti biasanya”,
        Siliwangi : “ Tidak kenapa-kenapa bu”
Dari belakang anak-anak sekelasnya berteriak “ Siliwangi sedang galau bu sama pacarnya”,
        Ibu Emin : “ Anak muda kalau galau sampai segitunya muka di tekuk kaya mayat hidup, ibu itu suka sama kamu yang kemarin siliwangi yang semangat ceria selalu memperhatikan ibu pada saat menerangkan dan ibu harap kamu seperti biasanya bukan seperti sekarang ini, karya-karya kamu itu bagus siliwangi tidak hanya kamu ahli di seni tapi kamu dalam menyampaikan pidato ataupun berpuisi itu sangat baik dengan notasi dan suara yang lantang serta penyampaiannya mudah di fahami dan maknanya dapet apa lagi dalam bersastra kamu sangat lihai dalam menulis dan menyusun kata hingga timbul berjuta makna di setiap bait bait-nya, ibu dulu waktu pacaran jaman muda tidak seperti kamu, santei aja enjoy belum tentu juga kalau pacaran nantinya bisa sampai berlabuh di pelaminan, jadi enjoy aja, lagi pula pacaran itu jangan terlalu berlebihan, ingat waktu ingat norma serta pacaran itu jadikan motivasi untuk meningkatkan prestasi, bukan malah bikin drop gini, ibu pengen kamu seperti biasanya, maka angkat muka kamu, coba buat tersenyum dan berdiri tolong lantunkan beberapa bait puisi yang kamu buat.
Hari itu ibu emin menbahas sastra puisi dan membahas masalah siliwangi yang menggalau karna rasa cintanya terhadap pacarnya yang sedang retak dan sulit untuk di obati.
        Hubungan dengan triia-pun tidak berlangsung lama, pada satu hari sebelum acara RATAPA triia menutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan siliwangi, hingga siliwangi hanya tersipu dengan tinta tinta angan semu.
        RATAPA-pun tiba, siliwangi hanya terdiam dan ta banyak berkata, setelah acara selesai siliwangi menanyakan kembali kepada triia, apakah tidak dapat di selesaikan dan hubungan tetap berjalan.
        Triia-pun menjawab “mungkin inilah yang terbaik buat a dan buat triia”.
Siliwangi pun berbalik dan ta satu katapun ia lantunkan seraya ia pergi.
Dan dalam hati iia berkata “apakah ini jawaban atas kesetiaan, mungkin benar tiada cinta yang sejati”.
Waktu berderet dan berjalan ke bulan desember, ia berangkat ke KEJURNAS di Serang Banten dua hari setelah ulangan semester selesai di sana ia bertanding dengan atlit berbagai daerah dan cabang di tanah air, dan banyak pula kader kader BKC yang berdatangan hadir mengikuti pertandingan dari mancanegara.
Pemberangkatan Siliwangi ke banten dari jam 9 pagi dan sampai di sana jam 9 pagi terduduk 12 jam, sungguh hari yang melelehkan.Hari pertama Siliwangi beserta atlit-atlit yang lainnya berangkat dari penginepan menuju tempat pertandingan yang jaraknya lumayan jauh 1,2 KM dari penginepannya, ia pun harus pulang anting antar jemput sesuai jadwal, pagi itu pembukaan pertandingan sungguh ramai dan siliwangipun sangat bersemangat untuk bertanding karna iya membawa kontingen Kab.Pangandaran sedangkan kabupatennyapun belum sah menjadi kabupaten, namun iya sangat bangga membawa nama kontingen Kab.Pangandaran.




Penimbangan atlit sudah di laksanakan, Siliwangi bersama dengan teman-temannya berjalan-jalan mengelilingi kota banten yang sungguh panas lebih panas di bandingkan dengan pangandaran, malamnyapun ia melaksanakan training latihan di gor dekat setadion sepak bola serang banten, namun malam itu sungguh sial, Siliwangi mengalami cidra dan kakinya bengkak hingga ia tak mampu menendang dengan benar, dan pada saat malam, kaki yang bengkakpun tidak sengaja terinjak oleh temannya dan malah makin bengkak, sungguh hari yang mengesalkan padahal ke esokan harinya Siliwangi harus bertanding di kelas kumite Senior -55 Putra. Adzan berkumandang di tengah perkotaan serang banten, Siliwangi melaksanakan sholat sambil merasakan kesakitan karna kakinya yang cidra, sebelum ia bertandingpun ia meminta kepada temannya untuk mengurut kakinya yang bengkak dan di olesi oleh minyak gosok yang begitu terasa panas. Di dalam gorpun Siliwangi hanya melamun bagai mana ia dapat bertanding dengan kondisi kakinya yang cidra, siang pun bergati malam tibalah saatnya Siliwangi turun bertanding, pada saat ia menggunakan peralatan untuk bertanding dan menunggu giliran bertanding, ada seorang wanita dari Jakarta mencarinya, dan iapun bersembunyi di antara teman temannya.
[Tau ka P.Siliwangi enggx ada di mana…?
Yesi : Gx tau ya….
Kang Upe : Kurang tau…
[Mmmmhhh kirain tau ini kontingen pangandaran kan, dari kemarin datang ke sini di cariin gx ketemu ketemu padahal udah jauh jauh dari Jakarta ke banten cuma pengen ketemu doang…
Kang Upe : Ini witri ya….
[Iya ini witri kang upe, denger-denger ka P.Siliwangi ikut tanding di kejurnas ya, ma witri di cariin ko gx ada…
Kang Upe : Gx ketemu ya… coba tu liat ke atas….
“Hehe…. Peace….
[Dasar nyebelin, dari kemarin di cariin ni malah ngumpet….
“Sapa yang ngumpet ni agi pake peralatan iwit, a mu tanding…
[Tanding kapan, witri nyeponsorin ya…
“Iya siippp…
        Siliwangipun bertanding dengan semangatnya, kaki yang cidrapun tak di rasa olehnya dan menghajar lawannya dengan sekuat tenaga hingga musuhnyapun sampai habis olehnya, dan mukanyapun penuh dengan bekas tendangan mawashi Siliwangi, namun pada saat detik detik terakhir pertandingan pertama iya di curangi oleh wasit dengan tidak memasuka poin tendangannya dan ia hendak di nyatakan kalah, namun penonton panitia termasuk dewan gru yang melihat bertandingan langsung protes kepada wasit tersebut, dan akhirnya poin tendangan mawashi siliwangipun di masukan dan Siliwangi di nyatakan menang. Pada saat Siliwangi bertanding di semi final, poin Siliwangi di awal babak sungguh menggembirakan sudah di atas angin hampir 8 berbanding 0, namun di tengah tengah pertandingan berlangsung ia di curangi lagi oleh wasit sampai banyak poin yang tidak di masukan oleh wasit, karna kesalnya Siliwangi hampir menghabisi lawannya dengan menghantam lehernya dan menendang mukanya serta menghantam mukanya dengan sikutnya hingga lawannya terkujur lemas dan di bawa ke medis, dan akhirnya wasit mengulur-ulur waktu hingga waktu pertandingan habis dan Siliwangi di nyatakan kalah, dari situ Siliwangi kembali menghajar musuhnya dan hendak melanjutkannya di luar lapangan, namun pada saat itu witri menarik Siliwangi dari tengah arena membawanya ke luar tempat pertandingan dan memarahinya.
[aa, malu maluin, udah jangan marah marah ngapain marah-marah juga udah beres pertandingannya
“Tapi a gx terima kalo a kalah kaya gini, mending a abisin aja lawan a sekalian, biar puas…
[Udah diem jangan marah marah, ni liat sini witri jauh jauh dari Jakarta pulang anting ke sini Cuma pengen nyeponsorin a doing, pertandingannya udah beres masih aja marah marah, udah diem, di makan tu kentang gorengnya ma di minum minumannya ma di istirahatin, awas kalo pulang tanding nyampe sakit…
“Iya witri…
        Hari itu siliwangi hanya melamun dan terdiam meratapi kekelahannya, higga hari hari di serag banten-pun berakhir. Namun alhamdulilah masih ada secerca harapan yang indah, pangandaran masih membawa medali meski hanya juara III Tingkat Nasional, yaitu di kelas berat kumite putri yang di menangkan oleh gurunya Siliwangi yaitu Teh Deti Intia.



Pangandaran-pun bersorak karna masih pulang membawa medali, dan guru siliwangipun berdoa.
Teh deti intia : Ya alloh setelah pangandaran fakum, dan guru hambapun kini tidak dapat hadir dalam pertandingan namun hamba memohon padamu, jadikanlah momen ini menjadi momen langkah awal agar BKC Pangangandaran akan jaya kembali seperti dulu.
Amminn ya alloh…
        Seluruh keluarga besar BKC Pangandaran, kembali pulang ke pangandaran dengan hati yang khidmat dan penuh semangat. Untuk membuka era baru, dan lembaran baru untuk BKC Kabupaten.Pangandaran.
Siliwangi menjalani hari-hari dengan kesendirian di awal tahun 2013, banyak temannya yang menjodohkannya dengan berbagai wanita namun ia tak sedikitpun meliriknya, karna secantik apapun dan seindah apapun untuk apa bila hanya dapat menorehkan duri di hati.
Hari haripun berjalan, dan ia selalu menjadi seorang sastrawan yang sangat di kagumi oleh ibu emin, dan league English-nyapun semakin pasif dari hari ke hari, hingga pada suatu pagi Siliwangi di kenalkan dengan adiknya ibu emin yaitu dewi, dan ternyata dewi sangat menyukai Siliwangi dan sering bercerita dengan kakanya yaitu ibu emin guru bahasa indonesianya, dan iyapun setuju bila dewi jadian dengan Siliwangi, atas permintaan ibu emin siliwangipun bersedia untu menjadi kekasih adiknya untuk menjadi motivator bagi adiknya agar semangat untu belajar. Tak terasa waktu berlalu akhirnya siliwangi melaksanakan Trey Out, US, dan UN, hingga selesailah semua ujian dengan lancar, dan iya apun di beri nilai yang baik oleh kakanya dewi yaitu ibu emin dengan nilai maksimal di atas rata rata kelasnya.
        Pada tanggal 28 april 2013 siliwangi berangkat untuk bertanding karate kembali di Ciamis yaitu Pertandingan Antar Pelajar Se-Kabupaten ciamis, karna waktu itu pangandaran masih menginduk ke ciamis belum memisahkan diri menjadi DOB Kab.Pangandaran. Siliwangi pagi itu sangat sibuk untuk menyiapkan persyaratan dispensasi untu murid-muridnya dan persiapan pemberangkatan, tepat pukul 09.00 akhirnya kontingen pangandaran dan parigi berangkat bersama menuju ciamis, pada saat pemberangkatan muridnya Siliwangi tri agung dan pamuji nino membeli mie ayam di depan sekolah, dan akhirnya karna mobil keburu berangkat mienya di bungkus di bawa sampai ke ciamis, karna udah dingin dan aroma mienya sudah tidak karuan, mereka malah muntah muntah di mobil karena mencium aromanya yang tidak karuan dan membuang mienya. Sesampainya di ciamis mereka berangkat ke gor GGT “Gelanggang Galuh Taruna” dan melaksanakan penimbangan atlit kejuaraan. Senjapun dating di kota ciamis, siliwangipun bersama murid muridnya pulang ke penginapan yang berada di dekat lesehan wina ciamis, setelah penimbangan atlit dan seliruh atlit ber-ishtirahat, malam itu tak di sangka Siliwangi melihat sebuah setatus pacarnya Dewi yang bilang bahwa iya merasa kesepian dan ingin mencari yang lain pengganti Siliwangi, mungkin dewi merasa kesepian karna Siliwangi yang jarang mengirim pesan karna kesibukannya namun iya tak pernah mengerti bila memang iya sayang pasti iya akan mendoakan Siliwangi agar berjalan lancar segala kegiatannya dan mensuportnya bukan malah mencari pelarian, dan akhirnyapun Siliwangi menjawab dengan kepala yang sangat penat bahwa silahkan iya mencari yang lain dan jangan pernah hubungi siliwangi lagi. Keesokan harinya pertandingan akan segera di mulai para atlit memasuki lapangan dan melaksanakan pembukaan, siang itu ada seorang wanita yang tak pernah akur dengan Siliwangi.
[Hehhhh dasar rempong…
“Ape lu…
[Rempong….
“Wah kurang ajar ni anak…
[Beraniii…
“Heeuuuhhhh lamun lain awewe da…
[Rempong…
“Yeeeeeeeeee… heuhhhh….
        Hingga sampai sore mereka tidak pernah akur dan saling mengolok-olok satu sama lain, karena muridnya Siliwangi mengetahui mereka saling tidak akur pada akhirnya muridnya Siliwangi merencanakan sesuatu hal yang tidak pernah Siliwangi duga, dengan menjodohkan Siliwangi dengan Dinah putri pratiwi dari dojo SMA N 1 Parigi, pada saat itu gurunya teh deti dan teh euis dari parigi saling berbincang bincang.
Teh deti :Kumaha teh euis arek jadi ieu besanan jeung pangandaran moal…
Teh euis :Ah abimah teu langkung be teh…
Siliwangi :Heuhhhh si tetehhhh teu ah….
Dinah : Mmmmhhh mit amit… Dasar rempong…
Siliwangi : Heeuuhhh cewe rese…
Dinah : Rempong…
Siliwangi : Rese…
Teh deti : Kumaha ieu teh euis… bener ieumah jadi…
Teh euis : Ah etamah manga be teh…
Teh deti : Hehhh Siliwangi kade unyeng unyeng ke malah bogoh…
Siliwangi : Deuhhh ogah… cewe rese…
Dinah : Heuhhh rempong…





        Keduanyapun tiada hari tanpa akur selama di sana, namun pada saat mereka bertanding mereka saling mendukung, dan alhamdulilah pada saat itu Siliwangi pulang mendapatkan juara II di kumite -55 senior putra, dan adiknya siti kulsum mendapatkan juara I di kumite +60 Junior Putri dan mempersembahkan piala kemenangannya kepada ibundanya tercinta, dan pada saat itupun ayahnya datang untuk melihat pertandingannya. Sungguh hari yang melelahkan namun alhamdulilah satu cabang pangandaran banyak menggondol piala meliputi ranting padaherang, parigi dan pangandaran. Malam terakhir di ciamis, teh deti, adiknya idjah dan murid muridnya mengajak Siliwangi ke lesehan wina sesudah maghrib, dan siliwangipun menyetujuinya untuk malam terakhir berkumpul di lesehan wina. Sesudah maghrib teh deti teh euis om untung dan murid muridnya Siliwangi sudah duluan berangkat ke lesehan wina, sesudah melaksanankan shalat Siliwangi pun berangkat menyusul gurunya di sana terlihat teh eiuis dan teh deti sedang berbincang bincang dan entah apa yang sebenarnya di bicarakan. Pada saat Siliwangi duduk di antara mereka Siliwangi di tanya oleh teh euis bagaimana hubungannya dengan Dinah, siliwangipun menjawab bahwa hubungan mereka biasa-biasa saja dan tiada hal yang sepesial namun teh deti dan teh euis yakin di antara mereka ada sesuatu hal yang mungkin tidak mereka sadari dengan perasaan mereka dan berharap mereka berdua bias bersanding di malam itu, setelah menyelesaikan makan tiba tiba lampu di lesehan semua mati dan lilin lilin di nyalakan, entah apa yang sebenernya di rencanakan. Seraya teh deti dan teh euis memesan minuman datanglah Dinah bersama adiknya Siliwangi yaitu siti kulsum dan menyuruh keduanya dinner berdua dan saling mencurahkan isi hati di antara indahnya cahaya cahaya lilin malam. Siliwangi terengah dan bingung apa yang harus di bicarakan dan apa yang hendak di sampaikan, kedua muka mereka memerah dan akhirnya terhanyut karena suasana, hingga mereka berdua saling berbicara satu sama lain. Malampun semakin larut lilin lilin sedikit demi sedikit mulai padam dan para atlit beranjak pulang, Siliwangi dan Dinah terlambat naik bis karna di tinggalkan oleh teman temannya dan anak-anak didiknya, pada saat melangkahkan kaki masuk ke bis semua kursi sudah penuh oleh atlit atlit pangandaran dan parigi yang waktu itu berangkat dan tinggal dua kursi di paling depan. Anak anak didiknya Siliwangi pada tersenyum dan mempersilahkan Dinah dan Siliwangi duduk berdua di kursi yang paling depan, Siliwangi terngahh kembali karna kelakuan anak-anak didiknya yang menjodohkannya habis habisan sungguh sial malam itu, namun semua di jalani dengan senyuman. Sepulang dari ciamis keduanya semakin dekat, saling bercerita bercengkrama satu sama lain hingga terasa ranting parigi dan pangandaran bersatu. Sore itu setelah pulang dari pentas di parigi Siliwangi Dinah dan murid-murid Siliwangi melaksanakan makan bersama dan berjalan ke sebuah tempat obyek wisata, anak anak didiknya Siliwangi beranjak untuk berenang melihat air yang mengalir jernih, sungguh terlihat sangat segar, Siliwangi di ajak untuk berenang oleh Dinah dan anak anak didiknya namun ia malah beristirahat di saung dekat obyek wisata citumang. Sepulang dari itu hubungan mereka semakin dekat, hingga mantan Siliwangi tahu bahwa sepulang Siliwangi dari ciamis iya dekat dengan seseorang dan mengira bahwa iya putus dengan Siliwangi karena pihak ketiga, namun sebenarnya Siliwangi memutuskan dewi karna iya tak pernah mengerti dengan kegiatannya dan kesibukannya dan tak pernah mau tahu dan mensuport segala urusan untuk menunjang karirnya, Sore itu dewi datang dan melebrak Dinah hingga iya sangat ingin mundur dan menyerah untuk dekat dengan Siliwangi, hingga gurunya teh deti dan teh euis meminta penjelasan kepada Siliwangi, dan iyapun menjelaskannya dan memohon pada Dinah untuk mengerti. Hari demi hari terlewati semuanya berjalan layaknya air yang berjalan egitu deras di Antara bintang dan haluan. Dimalam itu ketika Siliwangi sedang melaksanakan rapat dengan teh deti dan om untung untuk kegiatan ghasuku Siliwangi melihat setatus Dinah yang telah kembali menjalin cintnya dengan mantannya di hari yang bagi Siliwangi sungguh sangat sepesial iya bilang bahwa Dinah sangat saying pada Siliwangi namun dlam kenyataannya bertolak belakang. Hari haripun kembali menjadi dingin, iya memutuskan untuk mengekat semua hubungan dengan ranting parigi hingga banyak permintaan kunjungan namun pangandaran tidak mau menghadiri, karna bagi ranting pangandaran, bila tersakiti satu maka tersakiti semua hingga semuanya menjaga jarak satu sama lain. Hingga berbulan bulan Siliwangi tak pernah mau berbicara bertanya apalagi berjabat tangan dengan Dinah.
        Pemberangkatan ghasuku 2013, semua sangat bersih keras meningkatkan latihan untuk bertanding di ghasuku cup, Dengan idzin dari orangtua mereka murid murid Siliwangi, beserta Orangtua Siliwangi, Berangkat rombongan pangandaran menuju bandung pukul 05.30 WIB. Di tengah perjalanan terjadi cekcok antara pengurus cabang dan Siliwangi yang berangkat tanpa memberi pemberitahuan terlebih dahulu kepada pengurus cabang, yang pada saat itu pengurus cabangnyapun belum di sahkan oleh KDG PB BKC Pusat. Karena suasana yang tidak mengenankan Siliwangi ingin rasanya pulang kembali ke pangandaran karna sampai ke sanapun pasti tak akan akur dengan pengurus cabang yang tak pernah memberikan kordinasi kepada setaf dan ranting rantinggya hingga mengurangi kepercayaan di antara kubu, karna pengurus cabang 90% dari ranting padaherang dan pangandaran hanya menjadi sebuah ranting yang tetap independen berdiri sendiri, karena BKC berada dengan segala keberadaannya. Adzan mengalun di masjid agung ciparay, sungguh perjalanan menuju senja, Pukul 17.12 akhirnya Siliwangi dan murid-muridnya sampailah di PB BKC, sore itu Siliwangi dating menemui kang atep untuk mencarikannya penginapan di sekitar PB BKC dan Siliwangi sementara beristirahat di pondokan BANJARAN Bandung Barat. Berkelilinglah kang atep mencari penginapan untuk Siliwangi, pada saat ia kembali kang atep menyampaikan bahwa ada penginapan kosong di penginapan pangandaran, dan apakah itu rombongan yang sama ?, “Maaf kang etep kita rombongan yang berbeda kalau itu Pangandaran Ranting Padaherang, Kalo kami Pangandaran Ranting Pangandaran”. Itu masih satu rumpun atau seperti apa ?
“Menurut Wilayah mungkin masih dalam satu cabang, karena Padaherang maupun Pangandaran berada di wilayah kabupaten yang sama, Kabupaten Pangandaran”. Oh iya akang kurang mengerti, bagaimana mau bergabung satu pondokan atau bagaimana ?, Setelah di rambugkan bersama antara pahit dan manisnya, karna terlanjur berangkat ke bandung untuk niat yang baik mereka bergabung saru peninapan dengan padaherang, meski banyak menerima hinaan hari kestafel padaherang karna penghianatan gurunya Kang dodi darmawan yang masuk ke KKI, Siliwangi masih bias menahan emosinya karena melihat murid-murid dan anak anak didiknya yang hendak melaksanakan GHASUKU. Setelah di bicarakan dengan baik semuanya kembali membaik meski masih teringat hinaan hinaan akan gurunya yang berdengung di telinganya. Sore itu Siliwangi di tanya oleh seorang karateka putri asal Kota Banjar yang kebetulan satu penginapan dengannya. Kang mau ikut pembinaan atlit apa ujian masa bina ? “Siliwangi ter engah, mungkin iya di kira masih tingktan KYU dan masih seumuran dengan murid-murid Siliwangi yang dating ke situ, seraya tersenyum Siliwangi menjawab “Saya tidak mengikuti pembinaan atlit dan ujian masa bina, “, Dan wanita itupun malah bengong dan merasa heran penuh tanda tanya ??? tidak mengikuti UMB tidak mengikuti Pembinaan atlit, lalu ke sili hendak mau apa…?? “Saya kesini hendak membimbing anak-anak”, Ooooh dengan ekspresi yang terlihat heran…
        Malampun semakin larut, dalam kesendirian Siliwangi hanya tersenyum dan memandang bitang-bintang di malam itu, dan terlelap di antara aliran angin yang semakin malam semakin dingin.
        Pagipun menjelang, Siliwangi bersama dengan staff Cabang mendaftarkan anak-anak untuk mengikuti pembinaan atlit dan ujian masa bina. Seraya mendaftarkan mereka untuk mengikuti seleksi TIM 2 PB BKC untuk Pertandingan Mendagri di Bali. Murid-murid Siliwangi mengikuti UMB dan pembinaan atlit dengan semangatnya, Siang itu Siliwangi berjalan jalan mengitari pondok dan duduk di antara kolam-kolam ikan, dan mengingat masa masa dan tahun tahun yang telah terlewati sungguh indah pemandangan di kala senja. Pada saat malam semua anak anak didiknya berkumpul di pondokan, tidak di sangka tidak di duga muridnya Siliwangi Mochamad Ramadhani dan Ghani komarudin meyukai seorang wanita yang sama, yaitu Hesti Purnamasari dan Rama selalu selangkah lebih cepat di bandingkan ghani dan pada akhirnya hanya ghani yang selalu mengalah, karna untuk seorang sahabat jangankan dalam menjalani kehidupan di dalam mengejar cintanyapun iya selalu mengalah, dan malam itu rama sukses mendekati hesti mengalahkan ghani, meski hesti hanya cuek dan seolah bersikap biasa biasa saja.
        Jumat di pondok BKC, dikala mentari menjelang Siliwangi berganti pakaian dengan menggunakan Karategi, dan terlihat temannya Hesti dari Kota Banjar hanya terengah memandanginya, dan Siliwangi hanya tersenyum padanya, selangkah kaki keluar dari pondok penginapan, banyak karateka junior yang sedang mengumpulkan tanda tangan dari para anggota MSH “majelis sabuk hitam”, dan kepada Siliwangipun banyak yang meminta tandatangan padanya, hingga meminta nomor HP, Email, FB, Tweeter, Hingga PIN BB. Sungguh ada ada saja permintaan permintaan mereka sampai ada yang mita foto bersama. Adzanpun berkumandang, Siliwangi mengajak muridnya Helmy Maulana Rahman, Mochamad ramadhani T Q, Yanuar abdi bahari putra, Ghani komarudin, untuk berangkat melaksanakan shalat jumat di segara muria di desa sebelah, selesai melaksanakan shalat mereka berjalan jalan mengitari bukit di sekitar pondok BKC, sungguh indah pemandangan di sana, dan senjapun mulai menyapa tibalah saat senja neraka di pondok BKC, semua melaksanakan mandi lilin, dan berjalan mengitari lapangan di sekitar pondok dengan berteriak “Ampun Kader Ampun Kader”, sungguh mengesankan. Pada saat pemandian lilin Siliwangi bertemu dengan teman-teman lamanya dan mengejar ngejar Siliwangi seraya melukis wajah Siliwangi dengan lumpur hingga terlihat seperli lulur di sore hari dengan mascara lumpur CAP Pondok BKC. Setelah isya Siliwangi mengantar Helmy diner dengan Pinky dari Banjarsari di tempat makanan langganan Siliwangi di dekat pengkolan kampung garduh, Siliwangi hanya jadi kemenyan di antara mereka berdua yang saling bercengkrama dan saling memandang satu sam lain, seplulang makan malam pada jadwal hari itu, tepat pukul 00.00 malam adalah jadwal untuk lintas medan mengitari gunung sungai dan lapangan namun perencanaan jadwal gagal, karna kondisi di lapangan tidak memadai dan mungkin di laksanakan di ghasuku tahun depan. Pada akhirnya semua tidur manis di antara dinginnya malam.
        Sabtu hari terakhir di pondok BKC, awal sebuah kisah panjang antara Remulan Dan Sebuah Bintang dan kelak iniah kisah yang selalu terukir dan teringat di benaknya akan kisah “SENJA DI PONDOK BKC”, hari itu adalah pengumuman hasil seleksi pertandingan mendagri di bali, dan ternyata murid-muridnya Siliwangi masih belum terseleksi dan harus radjin-radjin berlatih kembali, dan selesailah kegiatan ghasuku 2013 dengan di sahkan oleh ketua PB BKC di sore itu. Anak anak didiknya Siliwangi langsung beranjak berkeliling dan berfoto-foto, di sore itu dan hestipun dengan temannya mengajak Siliwangi berfoto bersama, Ghani, Rama, Yanuar, dan helmy untuk kenang-kenangan. Dan anak anak-didiknya Siliwangi meluncurkan niatnya untuk melaksanakan PDKT Pada Hesti, dan Pinki di kolam dekat pondok BKC. Namun pada saat senja itu berderinglah pesan dari Rama muridnya Siliwangi.
Rama : “Kang ada bisnis”  
{Bisnis apaan rama}
Rama : “Ada cewe nanyain akang ma minta no akang dari kemarin”
{Memangnya siapa ma yang nanyain akang ma minta no akang}
Rama : Temennya Hesti kang [Lia Rahgatia] kasih aja ya kang mumpumg akang agi ngejomblo, ya… ya…
{Yaudah gimana Rama aja}
Rama : “Oceee Akang”…
        Malam itu adalah malam terakhir di Pondok BKC, Siliwangi mengajak helmy dan yanuar untuk nongkrong di warkop dekat pemancingan, pada saat di sana Siliwangi memesan kopi dan kebetulan lia dan hesti berada di sana bersama rama dan ghani yang sedang PDKT, dan rama malah mendekatkan Lia dengan Siliwangi… “Lia lia katanya nanyain kang Purnama dari tadi ini ada orangnya” Lia hanya terdiam dan tersipu malu… Siliwangipun hanya tersenyum, dan menikmati secangkir kopi di pinggir pemancingan…
Hiburan malampun terdengar di pondok BKC di malam terakhir, Siliwangi di ajak oleh ghani, yanuar, dan helmy untuk ke sana, dan merekapun berangkat, namun setelah beberapa langkah Siliwangi tefikir untuk mengajak Lia, karna bila lia tidak di ajak Rama sulit untuk mendekati hesti, hingga Siliwangi kembali mendekati lia seraya berkata {Ayo ikut iia } lia tersipu malu dan berkata, “Ikut kemana kang” {Udah jangan banyak nanya tinggal ikut aja} Siliwangi menarik tangan lia dan memegang tangannya erat seraya berjalan menuju Plaza patria, {Mau ikut jogged ma anak anak iia} “enggx a gx biasa jogged jogged gitu” {Yaudah gx papa kita santei ja sambal liatin anak-anak iia}, malam itu mereka duduk di bawah pohon sukun di depan rumahnya kang iwa sambil bercengkrama satu sama lain, pada tepat pukul Sembilan rama datang dengan ekspresi yang menghawatirkan,
{Mocil kamu kenapa…?}
[Akang….. dengan ekspresi muram]
{Coba liat iia ni ngehawatiriin mukanya}
“Rama Kamu kenapa”
[Aku di Cuekin sama temen kamu, terus dia malah ngobrol sama josua di sana, aku malah jadi kambing conge di sana]
{Punya murid gini amat ya alloh, yang semangat atu, jangan cengeng gitu Mocil}
“Gitu-gitu juga murid a”
{iya lia}
“Udah rama jangan di tekuk gitu mukanya senyum atu”
[Hihi… iya ni juga senyum, liat akang ma lia… hihii asikkkk]
{Apa Mocil… ?}
[Hehe Enggx ah kang]
“Rama tetep berusaha ya”
[Iya siap ni juga semangat, akang lia rama ke anak-anak dulu ya mu ikut jogged biar gx galau… haha]
{“Iya Rama silahkan”}
        Malampun semakin larut, Siliwangi dan lia kembali ke pondokan untuk beristirahat persiapan untuk besok pulang ke rumahnya masing-masing. Siliwangi terlelep di samping lia seraya tersenyum… Malam yang indah, Bulan dan bintang menjadi satu di langit naungan panji BKC berkibar. Keesokan harinya Lia dan Hesti berangkat terlebih dahulu untuk pamit pulang, siliwangipun pamit kepada Kang iwa rahardian arsanata setalah sarapan untuk kembali ke pangandaran, murid-muridnya Siliwangi berangkat terlebih dahulu ke pangandaran, karna Siliwangi hendak berangkat dulu ke Cibiru menemui Pamannya ASEP adik ibundanya, di sana iya banyak di tanya mengapa tidak mendaftar Kuliah di universitas negri di Bandung, dan iya di sidang oleh pamannya agar iya melanjutkan study di unuversitas negri di bandung, namun mengetahui keluarga Siliwangi sedang mengalami goncangan akan keluarga yang pecah, akhirnya pamannya mengerti dan memahami kondisi Siliwangi dan menyetujui untuk iya melanjutkan study kuliah di universitas yang dekat di Pangandaran agar dapat menjaga ibundanya pada saat keluarga sedang karut marut dalam kehancuran.
        Sepulang dari bandung ibundanya tak berada di rumah, lemari terbelah menjadi dua dan segalanya berantakan hingga rumah tidak karuan, dengan hati yang hancur penuh dengan keputus asaan berada dalam keluarga yang karut marut, tiada keharmonisan apalagi kasih sayang. Berangkatlah Siliwangi menemui ibunya yang sedang bersedih dan gundah gulana di rumah mimihnya Siliwangi di parigi, Siliwangi hanya memeluk erat ibundanya karna tak kuasa menahan kesedihannya melihat ibundanaya harus terluka batinnya karna pecahnya keluarga. Hingga Siliwangi harus melewati hari harinya dengan lembaran lembaran suram, entah masihkah bisa keluarganya dapat utuh dengan berbagai kesalahan kesalahan ayah, ego ayah, dan perbuatan perbuatan ayah yang sangat mustahil di maafkan. Ingin rasanya hati berontak dan melampiaskan segalanya, bertarung sampai matipun jiwa dan raga ini siap untuk meluruskan semuanya dari ketidak adilan, dan semuanya hanya anak anak-lah yang menjadi korban, tiada kasih sayang dari orangtua, hidup terlantar, dan mentalpun menjadi miris dan sungguh miris dengan segala keadaan, untung saja kake, nene, paman, bibi, sahabat, kerabat selalu mensuportnya dan memberikan masukan masukan yang membangun hingga kekokohan hati dan kesabaran hati akan istri yang sholeha-lah yang mengalahkan segalanya. Semua kembali berjalan dan saling memaafkan satu sama lain meski semuanya sungguh terasa berat.
        Waktu demi waktupun berlalu hingga Siliwangi memutuskan untuk mencoba hidup mandiri, belajar dari kesalahan dan masa lalu. Satu kalimat yang selalu iya ingat bahwa janganlah engkau mengecewakan seorang wanita dan janganlah engkau menggoreskan luka di hatinya, karena bila engkau melukai dan menggoreskan luka di hatinya sama saja engkau menggoreskan duka dan luka di hati ibu-mu sendiri.
        Dari situlah Siliwangi selalu mengingat kata kata itu dan mencoba mengamalkannya dalam kehidupannya. Setelah kelulusannya dari SMA, ia di tawari kerja di berbagai bidang industry dan perusahaan dari negri hingga swasta, dengan pemikiran yang sangat matang akhirnya Siliwangi mencoba mencari pengalaman dengan bekerja di UPTD Pariwisata Pangandaran di pintu toll gate pangandaran. Pada bulan agustus iya mulai bekerja di bulan suci Ramadhan, sungguh pengalaman yang sangat berharga, melayani wisatawan local dan mancanegara dengan ticketing, parker, dan asuransi jiwa untuk para pengunjung. Seminggu sebelum lebaran entah siapa orang yang terdiam di atas sepeda motor bersama ponakannya Januar awali harvan di depan toll gate pada saat iya bertugas, ponakannya memanggil Siliwangi dan menyapanya untuk berjumpa, setelah di lihat ternyata iya bersama mantannya Teni muliana yang sedang mudk ke pangandaran dan mengajaknya untuk berfoto bersama. Setelah bertugas iya mengantar teni dan ponakannya untuk berfoto di pantai, meski terkadang Teni menanyakan bagaimana rasa di hatinya masih sama antara dulu dengan sekarang, Siliwangi hanya menjawab dengan sebuah senyuman.
        Setelah hari raya idul fitri Lia Rahgatia dari kota benjar mengabarinya bahwa iya dalam perjalanan untuk berlibur ke pangandaran, pada saat itu Siliwangi baru saja pulang bertugas dengan mata yang sayu karna semalaman bergadang. Sesampainya di pangandaran Lia menunggu Siliwangi di depan Goa Jepang Cagar alam pangandaran, untungnya pagi itu ada ponakannya Yanuar yang mau mengantarnya menemui Lia Rahgatia, karna Siliwangi sudah tak mampu lagi menyetir kendaraan saking ngantuknya, seraya di bonceng oleh ponakannya sambil iya tidur sepanjang jalan sampailah iya di cagar alam untuk bertemu dengan Lia yang sudah menunggunya. Seraya cepat berjalan sambil di kejar para monyet cagar alam, terlihat Lia yang hanya terduduk di bawah Pohon Beringin dan menyapanya, hari itu di lewati keduanya dengan melihat lihat gua, dan berjalan ke pasir putih pangandaran, melihat panorama alam pangandaran.
        Diantara keduanya mungkin terlukis rasa saling menyukai dan menyayangi, namun Siliwangi menyadari bahwa keduanya tak mungkin menyatu karna jarak dan ruang yang terpisah dan tidak ada alasan di antara keduanya untuk menyukai menyayangi dan menjalin hubungan dengan orang lain, dan pada saat mereka semakin dekat banyak kata maaf yang lia rahgatia lontarkan, karna pertemuan mereka yang tidak tepat karena lia sudah menjalin hubungan dengan orang lain sebelum mereka berjumpa, namun iya sadar bahwa bila kita berniat tulus menyayangi seseorang tak harus selalu memandang siapakah iya, dan apakah iya, bila memang hati sayang maka sayangilah selagi hati masih bisa dan masih dapat melakukannya. Hingga Siliwangi memutuskan untuk menantinya, namun setelah waktu berlalu iya sadar bahwa penantiannya hanya sebuah penantian, karna hari demi hari yang Siliwangi jalani seperti hanya berjalan di sebuah lorog yang gelap dan tiada berujung. Hingga pada bulan September Siliwangi menjalin hubungan dengan seseorang yang menyukainya hingga banyak kegiatan Siliwangi yang iya ikuti untuk dekat dengan Siliwangi ia bernama Kusuma Rahayu, namun hubungan mereka pada akhirnya tak bertahan lama, setelah semuanya berakhir lia mengetahui Siliwangi telah menjalin hubungan dengan wanita lain dan mengatakan semoga iya berbahagia dengannya dan lebih menghargai kekasihnya, namuan iya tersenyum, karena semuanya telah berakhir.
        Di akhir bulan September Siliwangi melaksanakan OSPEK Mahasiswa baru di UNIVERSITAS-nya, sungguh hari yang aneh namun seru. Pagi itu Siliwangi berniat untuk bangun shubuh, namun setelah shalat shubuh ia ketiduran dan akhirnya iya hadir kesiangan ke tempat ospek mahasiswa baru, terlihat para mahasiswa sudah di bariskan dan telah selesai mengumulkan persyaratan, iya langsung masuk mengumpulkan persyaratan dan hendak memasuki barisan, pada saat iya hendak memasuki barisan, iya langsung di pisahkan di depan dan di suruh mengenalkan dirinya pada teman teman seangkatannya dan kepada seluruh panitia Ospek di pagi itu,
        NAMA SAYA PURNAMA SILIWANGI, sudah jelas….
Semuanya menjawab, masih kurang jelas, yang lengkap perkenalannya…
        NAMA SAYA PURNAMA SILIWANGI, Alamat di Pangandaran, Status Dalam Proses, Moto Hidup, Tetep berusaha untuk bangkit, dan bangunlah dari tidurmu, dan jadikan nyata semua mimpi-mimpimu, Motivator Matsutatsu Oyama. Jelas semuanya…. “Jelas Terimakasih”… Siliwangipun masuk ke dalam barisan, dan mendengarkan panitia dan jajaran pengurus universitas menyampaikan selamat untuk mahasiswa baru tahun akademik 2013-2014, hari yang melelahkan namun penuh kenangan.
        Pada awal bulan November, ada seorang kenalan Siliwangi Oman abdulrahman dan maryono meminta Siliwangi untuk mendirikan dojo di sekolahnya yaitu di MAN Pangandaran, Siliwangi menyetujuinya dan disinilah Siliwangi berjumpa dengan sesosok bidadari yang sungguh indah, hatinya terpincut, dan langsung jatuh cinta pada pandangan pertama padanya, namuan Siliwangi hanya tersenyum di kala memandangi parasnya, hingga iya tak dapat berkata apa apa, pada ulang tahunya yang ke 19 th murid muridnya Siliwangi memberikan surprise padanya dan menyiram Siliwangi pada saat iya sedang menguji muridnya insan, hari itu sungguh sangat berkesan, meski iya sendiri dan tak mempunyai kekasih namun masih banyak orang orang yang menyayanginya, dari mulai teman kerabat dan sahabat ynag selalu prepare untuknya.
        Hri hari berjalan akhirnya pujaan hati siliwangi menjadi sekretaris Siliwangi di dojo MAN Pangandaran, hingga hubungan mereka dari hari kehari semakin dekat, dan Siliwangi sering bercerita bahwa iya seka pada seseorang wanita yang sungguh indah, dan meminda doa dan restunya lia untuk Siliwangi berusaha mendapatkan cinta pujaan hatinya.
        Pada awal bulan Desember iya berangkat melaksanakan LKKP di bandung untuk pelatihan Keatlitan, Kepelatihan, dan Perwasitan. Sungguh rindu rasanya hatinya pada pujaan hatinya, dan berangkat lagi Siliwangi ke bandung pada pertengahan bulan Desember untuk mengunjungi pamannya asep di bandung pada saat libur semester satu perkuliahannya, di sana iya berjalan jalan ke kantor provinsi, membeli barang barang elektronik di BIC dan membantu pekerjaan pamannya si Departemen social selama di sana, sepulangnya iya dari bandung Siliwangi membawakan oleh-oleh untuk pujaan hatinya dan sungguh senang iya mau menerima oleh oleh yang Siliwangi bawa untuknya.
Pada suatu malam tiga hari sebelum tahun baru 2014 tepatnya pada tanggal 28 desember pada malam minggu, pada saat acara GASAME siliwangi hendak melantunkan sebuah hasrat akan sebuah niat pada seorang obat hati, penyejuk hati pelipur lara dan ia selalu berharap dan berdo’a bahwa dia adalah orang yang terakhir sebagai penutup kisah kisahnya dengan berakhir bahagia.
Di dalam hati siliwangi merasa bingung akan apa yang hendak ia katakan, rasa cinta dan sayang  yang menggebu membuatnya bingung bagaimana menyampaikannya.
Yang ia takutkan adalah bahwa dia sudah mempunyai seorang kekasih, karena di setiap siliwangi bertanya ia sudah mempunyai seseorang yang sepesial ataupun tidak ia tak pernah menjawabnya.
Namun dengan bersinarnya bulan purnama di malam itu, dan beribu bintang yang bersinar, siliwangipun menyampaikan apa yang hendak ia sampaikan pada syifa tiara dewi yang sangat ia sukai, dan syifa pun menganggut pertanda cinta siliwangi telah di terima oleh syifa.
Dan puji syukur siliwangi panjatkan kepada alloh swt yang telah mendengarkan doa-doanya.
Malam itupun sungguh terukir bahagia tertulis di raut wajah siliwangi dan memeluk syifa sepanjang malam dan melantunkan beribu harapan hingga adzan subuh berkumandang dan melaksanakan sholat berjamaah.
Sungguh hari yang bahagia awal dari kisah terakhir yang ia catat di hidupnya.

Hari minggu di kala libur sekolah siliwangi berjalan dengan syifa ke sebuah air terjun yang indah dengan air yang mengalir seraya waktu berjalan.
Sungguh indah pemandangan, sungguh indah serbagai pandangan dan harapan siliwangi bercerita tentang masalalunya dan syifapun menceritakan tentang masa lalunya, saliang terbuka dan berjanji tuk setia.
Siliwangi memeluk erat syifa di atas air terjun yang begitu indah, siliwangi berkata “sungguh tenang hati terasa dan sungguh nyaman ketika ku berada di dekatmu, hari ini ku bisa begitu dekat denganmu dan dengan seraya waktu berjalan ku kan selalu berdoa kepada alloh, agar ku selalu dekat denganmu  syifa”.
Haripun menjelang siang, syifa dan siliwangi beranjak pulang dan setelah sampai di rumah syifa, bertemulah ia dengan orang tua syifa.
Siliwangi : Asalamualaikaum.... Mah...
        Orang tua Syifa : Waalaikum salam.... “Seraya tersenyum”
tos ti mana wae a sareng syifa teh....?
Siliwangi : Parantos tos ti curug sawangan mah, anu di desa wisata sukahurip...
Orang tua Syifa : Oooh.... Lamun sareng citumang saean mana a ...?
Siliwangi : Lamun sae, duanana oge sae mah mung cainamah bersihan kemeh di citumang mah, ngagolontor meni bersih.
Orang tua syifa : Ari di ditu memangna kumaha a ?
Siliwangi : Diditumah bersih nya bersih, mung tetep bersih keneh citumang....
Da di citumangmah tina mata air anu jernih, di sawanganmah tina aliran sungai ti tonggoh mah tina gabungan sungai sungai alit, boh ti komplek perumahan boh tina cai pegunungan, campur mah janten teu pati bersih.
Orang tua syifa : Owh kitu nya a... Mamahmah da teu acan pernah ka ditu...
Siliwangi : Ke atu mah iraha iraha cuang ka ditu.... !! Mah a ngiring sholat ashar-nya di bumi...
Orang tua syifa : Oh... Muhun mangga a....
Syifa : Ra sholat dulu.....
Siliwangi : Hehe.... Iya honey ni juga mau sholat....
Siliwangi beranjak mengambil wudhu dan melaksanakan sholat di kamar syifa orang yang sangat ia sayangi seraya berdoa,
“Ya alloh, hamba hanya orang yang pasrah kepadamu, jadikanlah hamba kelak seorang imam untuk syifa ya alloh, yang baik, taat kepadamu, bertanggung jawab, sayang terhadap dirinya orang tuanya dan keluarganya, dan mampu manghidupinya membahagiakannya di dunia dan akhirat, dan jadikanlah hamba seorang yang sholeh dan bertakwa, yang sukses dan bertakwa serta dapat berguna bagi nusa dan bangsa...... AmmiNNN”.
Waktu telah menyingsing melewati adzan maghrib setelah melaksanakan sholat, berbincang bincanglah siliwangi dengan orang tua syifa di antara surup dan tenggelamnya mentari,
Ayah syifa : Ari rumah di palih mana siliwangi...?
Siliwangi : Rorompokmah di babakan pa pengkeren SMA Pangandaran.
Ayah syifa : Ke.... Di palihmanana... ?
Siliwangi : Di kebon carikna pisan pa caket pa surman.
Ayah syifa : Owh... Di keboncarik, terang atu ari di palih dinyamah, putrana saha kitu ?
Siliwangi : Putrana bapa iwa purwana pa..... “Ibu titi sumiati”....
Ayah syifa : Owh.... Uhun..... Kapungkur oge bapa pernah da linggih di ditu basa kapungkurmah di cileutik pernah di karang gedang  oge di dinya basa jadi nalayan keneh .
Siliwangi : Oooh.... Basa cileutik keneh atuh pa.... Teu acan janten pelabuhan....
Ayah syifa : Sumuhun nuju can janten pelabuhan di ditu.... Tos rada sepuh inget kana umur keumah nya namina oge nalayan pergaulana terang iyeuh, janten be apa ereun teu ngalaut dai, mending kana bangunan, tersa pernah bapa oge pernah linggih di bojong salawe akhirnamah di dieu we a janten sareng mamahna syifa, bari teu nyangka nyangka bade janten sareng orang dieu teras lahir be syifa a.
Mamah Syifa :  Ah... Mamah oge teu nyangka nyangka bakal janten sareng  bapana syifa a.
Siliwangi : Ari apa memangna aslina ti mana pa ?
Ayah syifa : Bapamah asli garut a.... Teu nyangka-nyangka oge bakalan janten orang dieu....
Seraya berbincang dengan orang tua syifa, syifa menyeduh segelas minuman untuk siliwangi dan berkata “ hiiihiiii..... Si aa di pelak”.
Siliwangi : “ dengan suara rendah ” iya honey ni malah di pelak, tapi seru juga ngobrol sama orang tua honey “seraya tersenyum”.
Ayah dan ibu syifa : a di makan ni a ada makanan jangan sungkan, anggap saja di rumah sendiri.
Siliwangi : Iya pa.... Mah....
Adzan isya pun berkumandang siliwangi berjalan ke air dan melaksanakan sholat isya, setelah ia melaksanakan sholat siliwangi meminta izin kepada syifa untuk pulang,
Siliwangi : Honey a pulag dulu ya...
Syifa : Iya a.... Tadi bilang ga ke ibu a mu ke sini... Pulangnya jadi kemaleman...
Siliwangi : Udah tadi honey ma ibumah idzin a mu ke honey...Mamah ma apa mana ? Udah pada sholat honey.... A mu idzin pulang....
Syifa : Udah a itu ada di dalem...
Siliwangi menemui kedua orang tua syifa dan meminta idzin untuk pulang,
Siliwangi : Pa..... Mah.... A pulang dulu nanti kapan kapan maen lagi ke sini, ke syifa ke apa ke mamah ke ade juga...
Orang tua syifa : Iya silahkan a, ati ati di jalannya....
Syifa : Ati ati di jalan ya a....
Siliwangi : Iya pa.... Mah....!! Siap honey “seraya tersenyum” Asalamualaikum....
Syifa dan keluarga : Walaikumsalam....
Siliwangi pulang dengan hati tersenyum cerah meski dalam pekat malam, dan tertidur di dalam mimpi bersama sang obat hati, pujaan hati.

Pada hari sabtu bulan maret 2014 siliwangi bersama syifa berangkat ke pernikahan kaka se perguruannya, siang itu langit sungguh cerah seraya memandang raut wajah syifa yang begitu manis, “sungguh indah karunia alloh yang telah di berikan terhadap siliwangi dan kan ia jaga sang obat hati walau sampai mati”.
Berangkatlah ia dengan kekasih hatinya menuju daerah parigi, ibu kota kabupaten pangandaran, di tengah perjalanan lagit mendadak mendung, entah mengapa akhirnya turunlah hujan di tengah perjalanan hingga siliwangi berteduh di rumah mimihnya “adik kandung ibunya”,
Siliwangi : Asalamualaikum....
Mimih lia : Waalaikumsalam, bade kamana di a meuni hujan-hujanan kieu...
Siliwangi : Bade ka nu nikahan mih, ka teh ami... Mung kalah hujan kieu...
Mimih lia : kalebet atuh a, tiris di luarmah... Ajakan si tetehna piwarang pada kalalebet...
Siliwangi : Un.... Mih....
Sungguh dingin terasa, siliwangi terduduk di samping syifa dan memegang erat tangannya seolah tidak ingn kehilangannya, dan terdiam memandang raut wajahnya.
Haripun beranjak hingga tenggelamnya matahari, setelah sholat maghrib, siliwangi dan syifa makan malam bersama dan idzin kepada mimihnya siliwangi untuk berangkat pulang, karna tidak mungkin melanjutkan perjalanan karna hari  sudah malam.
Sesampainya di rumah syifa, bertemulah siliwangi dengan keluarganya syifa...
Siliwangi : Asalamualaikum...
Mamah syifa : Waalaikumsalam.... Kalebert a, tiris di luarmah.... Uihna ning wengi...
Siliwangi : Nembeteh kahujanan mah “seraya menggigil” brrrrrzzzzzz.....
Mamah syifa : Hok atu dieu heula ngopi atanapi naon heula yeuh a... Tiris pasti da…
Syifa : Minum air anget dulu a....
Siliwangi : Iya honey.... “seraya tersenyum”...
Syifa : Tar pulang langsung ganti baju, di jaket yang tebel sama di selimut biar anget.
Siliwangi : Siap honey....
Mah sanes kirang sono da ieu a da sareng mulangkalih... a bade pamit mah bilih kabujeng wengi.
Mamah syifa : owh muhun a mangga...
Syifa : Ati-ati di jalan...
Siliwangi : Asalamualaikum...
Syifa dan keluarga : Walaikumsalam...
Siliwangipun pulang, hujan beranjak rerda setelah siliwangi sampai di daerah babakan, dan ia terlelep dan tidur dalam mimpi di antara bunga-bunga di taman surga.

Setelah UKT Periode pertama tahun 2014 Keluarga besar BKC Pangandaran mengadakan acara GASAME di dojo nesasi pada malam minggu di daerah sidamulih.
Sore itu siliwangi membuka acara tersebut dengan di hadiri anggota dari berbagai dojo di pangandaran, dengan membaca panca dharma dan berdoa bersama acara Gasame-pun di buka, sore itu di isi dengan latihan kihon dan sholat maghrib dan sholat isya berjamaah, malamnya di isi dengan acara remember in time is a los...
Semilir angin malam membuat bulu kuduk merinding di tengah pendopo yang sunyi malam itu para karateka mendengarkan senior-seniornya menceritakan perjalanan BKC dari pertama berdirinya BKC sampai dengan sekarang, Dari mulai senior BKC yang pertama kali mendirikan BKC kang ateng yang berpindah ke BOXER hingga reng-rengan kang dodi darmawan yang berpindah ke KKI “ Kusinryu Karate-do Indonesia”, perjalanan panjang BKC mengalami berbagai kemelut di dalam kepengurusan hingga banyak junior-junior yang menjadi korban karna menegemen kepengurusan yang tidak bertanggung jawab, hingga yang tersisa MSH aktif BKC hanya tinggal tiga orang di wilayah pangandaran diantaranya : Teh deti intia yang membawahi dojo Chiken Hause, Kang Yuda yang membawahi dojo SMP 1 Pangandaran, Dan Siliwangi yang membawahi dojo penjajah yaitu dojo Galau Pangandaran dengan masih berdirinya dojo-dojo ini dan exsistensi ketiga MSH tersebut BKC pangandaran kan tetap berusaha untuk bangkit di dalam kemelut yang sungguh-sungguh menyiksa batin, mental dan spiritual dan berdoa bersama semoga panji BKC kan tetap berkibar di wilayah tatar galuh selatan khususnya pangandaran.
Malampun semakin larut hingga mata-mata dan badan yang sudah letih terlelap di dalam senyuman hingga mentari pagi menjelang.
Pagi itu udara sungguh sejuk di sudut mentari yang telah menyingsin, para peserta berkumpul dan melaksanakan persiapan liga KUMITE, dan KATA seraya melaksanakan sarapan pagi Nasi goreng khas dojo Chiken Hause.

Di awali dengan bismillahirohmannirrohim pertandingan antar dojopun di mulai,
Peserta KATA
v  Moch noor           
v  Agstrisyani
v  Feri Kurniawan
v  Ponirah
v  Panji ramadhani purba
v  Helmy maulana
v  Budi
v  Riki 
Peserta Kumite Putri
v  Anggun
v  Syifa Tiara Dewi
v  Siti Kulsum
v  Agstris yani
v  Wiyati
v  Kiki
v  Ponirah
v  Nur dona

Peserta Kumite Putra
v  Prasetya anjasmara
v  Nurhasan
v  Helmy maulana
v  Rizal abdul aziz
v  Raga iswana
v  Elmo
v  Radith febrian haikal
v  Ghani komarudin
v  Novan
v  Andre irmawan
v  Wawan
v  Zeri Hendra
v  Adi
v  Cahyana


Kata Putra Putri di menangkan oleh saudara Moch noor
Kumite putra di menangkan oleh juara bertahan Nurhasan
Kumite putri di menangkan oleh Nur dona
        Pertandinganpun selesai para peserta dan panitia berkumpul dan melaksanakan penutupan, malam dan hari yang melelahkan siliwangi dan para peserta beranjak pulang dan beristirahat ke rumahnya masing-masing.

















Gasame Kanpeki e no pasu

        07 April 2014, ‏‎22:57:00 Siliwangi menantikan waktu akan pergantian malam seraya iya menulis sepucuk surat untuknya, tepat pukul 00:00 Siliwangi mengucapkan Otanjobi omodeto sore ni Syifa tiara dewi E 17 “Semoga panjang umur, sehat selalu,semakin radjin sholeh dan bertakwa semoga tercapai cita-citanya dan semoga selalu ada di dalam lindungannya”Ammin....
 

Pagi itu siliwangi membungkus sebuah kado untuk Syifa, ia selalu ingat pada saat Syifa berangkat study tour ke yogyakarta iya sangat menginginkan sebuah boneka tokoh kartun yang selalu mengabulkan hal yang tidak mungkin menjadi mungkin hingga ia mengukirnya di dalam hati untuk mengabulkan keinginan syifa layaknya tokoh kartun tersebut dengan memberikan kado yang berisi boneka tersebut dengan sebuah foto yang di harapkan semoga syifa akan selalu mengingatnya di manapun dan kapanpun meski jarak ruang dan waktu terkadang memisahkan raga ia selalu berdoa semoga siliwangi kan selalu ada di dalam hati syifa hingga sang ilahi kan mempersatukan kembali di dunia yamg kekal dan abadi serta memberikannya sepucuk surat di balik foto yang berarti surat tersebut adalah ungkapan isi hati dan harapan siliwangi terhadap syifa tiara dewi yang sangat ia sayangi.

        Pada suatu hari di saat siiwangi tersenyum dalam kerinduan, datanglah masa dari masalalu syifa datang mengirim pesan untuknya.

·         Conversation started today
·        
11:02am
Punten ieu Kabogohna syifa. ?
·        
11:04am
Iya memangnya kenapa ?
·        
11:05am
Bener2 bogoh teu ka syifa'n. ?
·        
11:08am
insyaaloh.... semua di jalani dengan niat... bila ia mencintai saya, saya juga kan lebih cinta dan sayang padanya... kenapa anda menanyakan demikian, apa anda ingin menyampaikan sesuatu pada saya ?
·        
11:11am
Ada yg mesti saya sampaikan dan di slesaikan dalam hubungan kalian. .. .. . Terang2an we ayeunamh . . . Punten tapi y. . !
·        
11:13am
iya silahkan, sebenarnya ada apa ? saya ingin tahu apa yang anda ketahui...
·        
11:18am
Maap ya sebelumnya . . udah lama syifa ma saya sblum kamu jadian juga karna ku adalah mantannya dia. . dan sampai saat ini maap ku suka n sayang ma dia sampe2 dket ma dia. . Memang sulit menghlangkan rasa sayang ini padanya. . . Sory kawan.
·        
11:25am
Kalo soal itu ya saya tahu kalo anda itu mantannya... Kalo soal rasa itu ya terserah anda... Hanya lihat kondisi sekarang.... Kalo anda mencintainya mengapa dulu anda putus dengannya... Dan saya mau tanya gimana perasaan dia sekarang dengan anda...?
·        
11:30am
Dulu putus karna ku pengen sendirian aja dan akhirnya ku berhenti tuk menyendiri saja. . . .dan membiarkan dia tuk bebas . ! Stelah saya menanyakan padanya ,ternyata Rasa yg di miliki itu sama dengan rasa yg dmiliki saya ,dia sayang ma saya dan juga sbliknya. . !
·        
11:37am
Kenapa anda tinggalkan.... Lalu anda hendak kembali... Apa anda tidak punya pendirian... Sekarang anda berfikir kalo anda di posisi saya anda hendak bagaimana...
·        
12:20pm
Awalnya saya di suruh ke rumahnya oleh orang tuanya karna udah lama ku gak main ke rumahnya . . Karna ku sering ke rumahnya dan sering juga ketemu dan bermain dengan syifa. . . Di sanalah kita timbul rasa kembali . . . Entah harus bgaimanakah ku skarang ini dengan kbradaan kamu sbgai pcr dia. .. .
·        
12:23pm
lalu kamu mu bagai mana dengan saya... Kamu ke dia nganggap kekesih, mantan, apa ade... Karena dia bilang nganggap kamu itu sebagai kaka baginya... Dan apa yang kamu inginkan...
·        
12:26pm
Untuk sa'at ini kita emang sbgai adik kaka tapi di balik itu kita merasa lebih dari yg namanya adik kaka. . Mungkin karena saking sayangnya padanya sehingga ku menganggap pada dia seperti kekasih. .!
·        
12:30pm
Lalu sudah banyak bicarakah dengannya... Apa yang hendak di rencanakan oleh anda dan syifa dengan hadirnya saya... ? Karena dia bilang lebih sayang pada saya di banding anda...
·        
12:36pm
Dia itu gak mau kehilangan,di jauhi saya dan dia juga tak mau menyakiti kamu. . Saya menyuruh kepada dia untuk berkata jujur tuk meninggalkan kamu dan kembli kpada saya namun dia masih merasa takut menyakitimu. . . !!
·        
12:39pm
Apakah benar dia hendak meninggalkan saya... Hanya untuk seorang mantan yang pernah mengecewakannya seperti itu... Hanya yang tidak belajar dari kesalahanlah yang memilih meninggalkan orang yang tulus mencintainya hanya untuk sampah daur ualng...
·        
12:42pm
Kalo anda bicara seperti itu berarti anda sekarang lg pacran dengan sampah bekas pembuangan saya. . !
·        
12:53pm
Saya hidup dalam berbagai filosovi, tidak semua barang yang di buang itu sampah... Saya hanya mencintai dia yang mungkin anda anggap sebuah sampah... Tapi bagi saya dia itu bukanlah sebuah sampah... Namun sebuah anugrah yang tuhan berikan terhadap saya... Hanya anda orang yang bodoh yang membuangnya... dan meninggalkannya hanya karena idiologi konyol... Setelah anda buang anda hendak memintanya pada orang yang menyayanginya... Hanya orang yang ta punya muka dan tak punya malu yang hendak seperti itu... Dan saya juga tidak akan memberikan suatu anugrah yang tuhan berikan kepada saya... Wahai sampah daur ulang...
Seen 12:53pm
·        
12:57pm
O gtwu y. . terserah anda mau bilang apa . . . !
·        
1:05pm
Lualu anda mau apa dengan saya....!
·        
1:08pm
Daripada bikin suasana makin memanas . Mendingan anda tanya ke syifa apakah dia akan tetap denganmu atau kembli pd saya n atau meningglkan 2,2'ny. . !
·        
1:16pm
Sangat PD sekali anda bilang seperti itu.... Apakah anda benar-benar yakin bahwa sifa masih menyayangi anda dan hendak memilih anda... Punya landasan apa anda bicara demikian...
·        
2:12pm
Yakin karna dia yg bilang sayang pada saya . !
·        
Purnama Siliwangi
Sayang itu banyak arti.... Tapi bila dia lebih memilih saya apa yang hendak anda lakukan... Apakah anda hendak mundur, pergi menjauh dan tidak mengganggu ketentraman hidup saya dan syifa.... Atau anda memilih menjadi parasit di kehidupan syifa...
·        
4:52pm
Apabila dia lebih memilih kamu ,aku tidak akan lenyap begitu saja . . tapi ku akan menganggap dia sebagai adik sendiri dan sbliknya. . .

Dari situ hancurlah hati dan semua harapan siliwangi akan apa yang ia rasakan, hingga dalam hati sungguh-sungguh mebuatnya terguncang hingga hanya melamun dan memandangi foto syifa di sepanjang malam.
Ibunda siliwangi mungkin merasa aneh dan merasa heran, ia hanya tersenyum dan meneteskan airmata di setiap keheningan malam.
Hanya tersenyum menghadapi arti dari sebuah arti, namun siliwangi tak mau mengambil kesimpulan secara sepihak, ia ingin tahu yang sebenarnya dari seorang syifa yang ia sayangi, apakah benar ia mencintai siliwangi hanya karena kata kasihan, apakah benar dia dan syifa hendak kambali namun ada siliwangi di tengah mereka hingga niatnya terhalangi, dan apakah masih ada penyelesaian akan semua ini. Semuanya hanya terbang di lagit dan terhanyut di dalam laut pasang hingga tak terukir senyuman di raut siliwangi dan meneteslah airmatanya di kala malam di tengah ia panjatkan doa dan harapan.

Hari minggu ia bersama syifa berjalan ke daerah pantai yang indah dengan deretan bebukitan memandang indah sungguh lautan lepas, memegang erat tangannya dan memeluk erat di nadinya seraya menciumnya akan penuh rasa cinta dan kasih sayang padanya.


Remember Of Love

Ia pun menutup rapat rasanya, ia coba hapuskan semua rasa sakitnya namun bayangan-bayangan dan rasa penasaran mengguncangnya di tengah ketenangan. Di saat perjalanan menuju senja kala siliwangi memeluk erat syifa dan memegang erat tangannya akhirnya siliwangi menanyakan apa yang hendak ia tanyakan hingga semua terasa dingin, dan suasanapun membeku bagai berjalan di kutub yang saling bertolak belakang antara utara dan selatan. Namun siliwangi mencoba untuk tetap tenang dan selalu berdoa dan percaya bahwa alloh maha adil dan bijaksana ia kan selalu memberikan yang terbaik untuk umatya yang selalu bertakwa dan selalu berpegang teguh pada kitabnya dan mau mengamalkannya.
Malampun tiba, syifa meminta pesan yang dikirim oleh masalalunya pada siliwangi dan siliwangipun langsung berangkat di antara alunan adzan dan memberikan pesan tersebut agar di baca oleh syifa bahwa siliwangi tidak mengada-ada dan itulah pesannya dengan apa adanya.
Sepulangnya siliwangi mengantarkan surat iapun melaksanakan sholat mengaji dan berdoa untuk dirinya keluarganya dan orang yang di cintainya “Sifa tiara dewi” untuk yang terbaik di dalam perjalanan hidupnya.

        Beberpa minggu setelah itu ia sungguh marah dan sungguh dingin, entah karena apa dan entah mengapa siliwangipun tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi, malam itu syifa tiba-tiba dingin dan menanyakan siapakah Lia Rahgatia itu yang begitu dekat dengan siliwangi, siliwangi menjelaskan bahwa ia adalah kenalan saya waktu ghasuku tahun 2013 dan kita hanya teman dekat yang saling memberi saran dan masukan, dan antara lia dan siliwangi tidak ada hubungan apa apa dan merekapun berkenalan hanya 3 hari sewaktu ghasuku di bandung. Syifapun sangat marah meski di jelaskan secara demikian hingga ia ingin sendiri dulu dan siliwangi menanyakan, syifa kan dingin sedingin ini akan sampaikapan, adakah penyelesaian dan masih bisakah di bicarakan secara baik-baik. Siliwangi mendekap dada dan datanglah adiknya saeful ahmad mendengarkan pembicaraan kakanya dan syifa hingga ia mengajak siliwangi berangkat menemui syifa untuk menyelesaikan masalah tersebut, karna ia tidak mau kalau kakanya sampai bersedih ataupun bertengkar dengan calon kaka iparnya. Siliwangipun berangkat dengan adiknya saeful ahmad dengan raut muka siliwangi yang begitu suram seolah kehilangan semangat hidupnya, di tengah perjalanan siliwangi di suruh pulang oleh syifa dan syifapun mau menyelesaikannya dan bicara secara baik-baik dengannya untuk ke esokan harinya, akhirnya siliwangipun pulang dengan adiknya dan terlelap seraya memandangi foto syifa di dalam gelap malam. Pagi harinya siliwangi berangkat ke kampus dengan wajah yang lesu sungguh-sungguh suram hingga ia di juluki sebagai “ANDILAU” oleh teman teman sekampusnya yang berarti Antara Dilema Dan Galalu, sungguh hari yang mendung di tengah langit yang suram dan kelabu tanpa sebuah penerang dan benerang. Siang harinya siliwangi bertemu dengan syifa di sebuah perempatan jalan, ia hendak membicrakan persoalan agar dapat di selesaikan dengan baik, hingga siliwangi hanya dapat memegang tangannya syifa untuk meyakinkannya bahwa ia sangat menyayanginya. Seraya mereka berjumpa dua-duanya tak dapat berkata apa-apa dan hanya saling memandang dan akhirnya syifapun pulang bersama dengan temannya, pembicaraanpun akhirnya hanya sampai pada sebuah pandangan antara kekecewaan dan keyakinan. Malampun mereka bicara untuk saling menerima dan membenahi diri, seiring berjalannya waktu keduanya tersenyum kembali di antara langit dan bumi. Masih ada penyelesaian akan sebuah masalah seberapa beratpun itu, selagi hati masih saling menyayangi, saling mencintai, dan saling mengasihi semua kan indah kembali walalu hingga waktu kan terhenti.
        WAKTU KEMBALI BERJALAN, seraya bergulirnya siang dan malam, hari itu syifa mengikuti kegiatan PMR “palang merah remaja”, siliwangi hadir pada malam itu membawa sehelai jaket agar syifa tidak kedinginan malam itu.
Sungguh indah malam itu berjalan di antara malam, menunggu, mencari dan menanti dan akhirya siliwangi berjumpa dengan syifa di depan sebuah mesjid. Sungguh indah bintang kejora di malam itu, siliwangi dan syifa-pun terlelap berdampingan saling memandang dan terjaga. Siliwangi memegang erat tangan syifa dan memandanginya di bawah naungan rumah alloh seraya ia berdoa di dalam hatinya, semoga alloh akan selalu mengukirkan rasa cinta dan kisah cinta yang abadi akan apa yang di inginkan dan dari senbuah rasa yang tulus dalam hati untuk rasa rindu mimpi dan harapan. Alunan adzan berkumandang di pagi itu, seraya siliwangi dan syifa beranjak menganbil wudhu dan melaksanakan shalat dan berjalan di pagi itu seraya membicarakan hal-hal yang telah terjadi dan dari yang telah terlewati, mereka saling mengokohkan hati di antara alunan nadi dan sejuknya udara pagi.
        Hari selasa bulan juli 2014 siliwangi berangkat Ghasuku untuk ke sekian kalinya, membimbing anak-anak didiknya dan tiba di bandung tepat pukul 01.00 WIB, terasa sungguh dingin di sini dan sungguh berat hati ini meninggalkan orang yang iya sayang.
Hari rabu siliwangi berjalan mengelilingi pondok dan mempersiapkan administrasi untuk anak-anak didiknya mengikuti Ujian Masa Bina dan Pertandingan Kata dan tata gerak, hingga waktu beranjak menuju senja dan siliwangi di tanya oleh ketua kestafel pangandaran
“Bagaimana kang siliwangi bade naek dai ka DAN IIJ”.....
-Insyaalloh kang da ieuteh dana ju rada pas-pasan kang eung...
“Ah entos nging seeur mikir mikir kang siliwangi, pokonamah ayena kedah naek dan dai, ke wios akang anu nalangan sisana”...
-Teu langkung akang be abdimah...
Dan akhirnya siliwangi melaksanakan ujian ke DAN III...
Pada malam itu siliwangi menghubungi kekesihnya syifa akan rasa rindu dan rasa sayangnyadan ia selalu berdoa diantara siang dan malam untuk kesehatannya dan kebahagiaannya.
        Hari Kamis, pagi itu entah ada selilir angin dari mana Lia Rahgatia dan Hesti Cabang banjar datang menghadiri Ghasuku bersama kestafel banjar.
Lia rahgatia : Asalamualaikum
Siliwangi : Walaikumsalam.... Datang juga ternyata lia...
Lia Rahgatia : Iya datang ni juga ngedadak...
Tepat pukul sepuluh siliwangi datang ke PB BKC dan bertemu Tante Utet “Tante angkatnya siliwangi di BKC”.
Siliwangi : Tante uteeeetttttt....
Tante Utet : Ehhhhh.... si ganteng.... kapan dateng....
Siliwangi : Kemarin tante hari rabu.... hehe
Tante utet : Oh... hari rabu....
Tante mu nanya kamu ke kesekertariatan peserta mau apa ?
Siliwangi : Mau daftar tanding peserta tante...
Tante utet : wewww... yang nyadar aja kamu ntu udah tua, udah X-fayer masa mu daftar tanding, lagian pertandingan Cuma nyampe junior, jadi senior gx maen... kamu kan sekarang udah turun di senior...
Siliwangi : Sebenernya bukan buat saya tante tapi buat murid saya Helmy maulana sama Moch noor saiful Turun di Kata Junior Putra...
Tante utet : Huuh dasar kirain tante tu kamu yang daftar... yaudah di isi aja folmulirnya tar kasihin ke tante...
Siliwangi : Oceee tante utet... Makasih...
Tante utet : Iya ponakanku yang paling ganteng... ma sama....
        Keesokan harinya anak didik siliwangi melaksanakan pertandingan, siliwangi sungguh merasa tegang padahal yang bertanding itu anak didiknya, Setelah melaksanakan pertandinganternyata para anak didiknya harus radjin-radjin lagi berlatih. Pangandaran masih belum bisa membawa medali ke kampung halaman.
        Kamis malam jumat siliwangi ngewanti wanti pada anak didiknya, “kalo ada tamu dari jakarta nyariin akang bilang akang gx ada, kalo gx bilang akang lagi keluar gitu”. Pada malam itu mungkin murid muridnya lupa pada pesan yang gurunya sampaikan dan akhirnya tamu tersebut datang ke pondokan siliwangi dan nungguin dia yang sedang tidur. Setelah siliwangi terbangun.
“Ya masya alloh...
{Kenal enggx ini siapa}
“Gx Tau Siapa Ya
{Ih nyebelin masa lupa sama witri, ni witri dari jakarta}
“Aduh aduh kepalanya sakit aduh amnesia
{Dasar aa nyebelin }
“Biarin yee....
        Siliwangi pun langsung tidur lagi agartidak di ganggu oleh temennya dari jakarta yang datang menemuinya. Lama kelamaan witri malah saling curhat dan berbicara dengan temannya seraya siliwangi tidur, setelah witri pulang ke pondokannya siliwangi langsung terbangun dan memarahi murid-murinya.
“Dasar Caliweura Teu Boga Kapaur.... Teu suka teu suka teu suka, ongkoh akang ngobrol, lamun aya tamu ti jakarta nyariin akang bilangin akang gx ada, akang paling embung di kikintil ku awewe... ya alloh ngeri...
Ujank : Sugan akang resep, padahal geulis kang, bohay deuih... hahaha
“Memang akang kaya kamu jang, caliweura, jauh ti pamajikan oge akangmah eling teu jiga ente...
Ujank : Ah si akang embungmah mending keur abi kang... asik lumayan keur malam mingguan...
“Nya jung jang ari awewena daekeun ka manehmah... akangmah embung di kikintil ku awewe, inget ka nu di imah... hihhh caliweura...
Ujank : Hahahahaha... Tah kang si helmy gara garana ko di bejakeun akang aya nya langsung masuk ka pondokan.
“Ah si helmy yeuh caliweura.
Helmy : Nyongan abi hilap kang sugan teh sanes nu eta.
Ujank : My padahal tadi si akang keur di deketan ku awewe eta mun mah di foto, lumayan cair... ke meunang makan gratis ti si akang... Uang tutup mulut... hahaha...
“Dasar caliweura maneh ujang...
        Keesokan harinya dilaksanakan mandi lilin dan perjalanan malam mengitari gunung, sungai dan lapangan di sekitar pondok puragabaya BKC, malam itu siliwangi berjalan bersama dengan teman teman satu perguruan dan anak anak didiknya, pada saat ia berjalan dan mengeobrol dengan temannya datanglah witri yang mendekati siliwangi, malam itu siliwangi bingung karna ia di kintil terus oleh witri, dan akhirya ia menemukan cara untuk kabur malam iyu dari witri, pada saat witri berjalan dan banyak anggota yang menyelip di antara keduanya, siliwangi bergerak mundur ke belakang jauh dari witri, pada saat witri mencari siliwangi oleh siliwangi di ambil kesempatan untuk kabur berlari kedepan meninggalkan witri dan menutup langsung pintu pondokan dan langsung tidur seperti di kejar kejar kuntilanak berparas cantik namun mengerikan.
        Dan tibalah malam perpisahan terhadap seluruh anggota di ghasuku, malam itu anak anak didiknya siliwangi berbondong bondong dengan anggota BKC dari Cabang berangkat ke tempat hiburan dan mencari pasangannya masing masing di malam itu, dan hanya tersisa helmy anak didiknya yang ada di pondok. Waktu semakin berlalu dan akhirnya siliwangi, helmy berbincang bincang dengan hesty dan lia rahgatia.
Lia : Gimana a sehat
“Alhamdulilah iia sehat, maaf ya kalo a punya salah yang di sengaja maupun tidak di sengaja sama lia.
Lia : Iya a gx pa pa, oiya a syifa gimana kabarnya.
“Alhamdulilah syifa juga baik lia
Lia : Dia gx bikin a sedih lagi kan...
“Enggx lia, minta doanya aja semoga ada jalan yang terbaik untuk kedepannya, dan a minta maaf juag syifa pernah nyangka yang eggx enggx sama lia, dia ngira lia cewe yang suka deketin cowo orang...
Lia : Iya a lia juga ngerti, tapi kan tetep a dia pernah duain a sama mantannya, yang siapa itu yang def def.... lia juga agx kurang enaknya masa dia berani posting foto bareng bareng ma mantannya inget a loh “mantannya” orag yang pernah ada dan pernah mengisi hidupnya, dan a juga bertanya ke dia “apakah kamu masih sayang sama dia” jawabannya apa a SAYANG kan sedangkan dia itu pacar a kan, masa dia gx mikir tentang perasaan a gimana, apa a hanya jadi pelariannya doang agar mantannya merasa cemburu, lalu iba dan timbul kembali rasa agar mantannya balik lagi sam dia... toh mantannya juga terang terangan kan nginbox ke a gimana...
“Iya lia a juga ngerti tapi a kan berusaha dan tetap berusaha untuk yang terbaik bagi dia iia...
Lia : A berjuang untuk yang terbaik buat dia tapi apakah dia mikir berbuat sesuatu yang terbaik buat a, seolah dia nguji a tu bener-bener nguji, dan kemarin dia cemburu sama lia maksudnya apa coba, bodo aja dia kalo nyampe cemburu sama lia atau memang sengaja dia bertingkah seolah cemburu tapi sebenarnya adalah dia mengalihkan perhatian a agar a lupa bahwa dia ngedua-in a... dan kalo memang dia benar benar cemburu dan mengira dia di duain ma a, biarin aja a... itu teh karma dari alloh agar dia ngerasain gimana rasanya hati yang di duain a... alloh itu gx diam... dan alloh selalu mendengarkan hati orang orang yang tersakiti...
“Iya lia a mohon ya pengertiannya ma lia... Dan minta doa dan restunya untuk yang terbaik untuk kedepannya... amminn...
Lia : Iya amminnn a...
        Malampun semakin larut, para Ambreng-ambreng anak anak didiknya siliwangipun kembali pulang ke pondokan setelah berjoged joged ria, dan terlelap seraya lampu malam di padamkan.
        Adzan shubuh berkumandang Lia dan hesty meminta idzin pamit untuk pulang duluan bersama kang herman kestafel BKC Kota Banjar, dan paginyapun siliwangi memberkasi barang dan hari itupun siliwangi pulang kembali ke pangandaran bersama anak-anak didiknya.
        Sepilung dari bandung siliwangi sangat rindu pada syifa dan mengajaknya bertemu di mesjid agung dekat alun-aun pangandaran. Di hari iyu mereka bersama dan tersenyum ceria terukir di raut wajah siliwangi seraya bertemu dengan syifa di hari itu. Dan siliwangi menanyakan bagaimana dengan niali ulangan syifa dan syifa berkata bahwa nilai raport-nya jatuh total.
“Ya alloh honey kenapa nilai bisa anjlok gitu, kemarin belajar kan honey... katanya ulangannya lancar kenapa sampai anjlok seperti ini.
Syifa : Gx tau a da honey juga belajar, tapi ko nilainya anjlok gini, kemarin kan rapot di bawa sama mamah honey abis di marahin, mamah bilang [“yaudah kalo nilai kaya gini mending jangan usah pacaran... nilai malah anjlok gini”]... honey pas bawa rapot nangis a da nilainya jatuh...
“Ya alloh ilahirabbi... lagian honey juga yang khusu belajarnya jangan mikirin yang aneh-aneh...
Syifa : Iya a honey juga belajar...
“Lalu kenapa nilainya anjlok gini, memangnya honey mikirain apa ? apa mikirin dia...
Syifa : Gx tau lah honey juga...
“Mangkannya kalo punya pacar cukup satu...
Syifa : ni juga Cuma satu...
“Lalu yang ntu siapa...
Syifa : Siapa siapa...
“Yaudah lah a gx mau bahas a pengen ngelupain, yang lalu biarlah berlalu, sekarangmah kita buka lembaran baru honey...
Syifa : Iya aa...
“Lalu mamah bilang gimana lagi... ?
Syifa : Ma mamah gx di idzinin liburan ke si teteh a di jakarta, tapi alhamdulilahnya setelah honey bujuk akhirnya masih di idzinin uat liburan.
“Alhamdulilah kalo gitu, yaudah tar kalo liburan di refres aja fikirannya honey di bebasin ma inget kasih a kabar ya honey...
Syifa : Iya a siip...
        Adzanpun berkumandang, syifa dan siliwangi beranjak melaksanakan shalat, dan makan siang di dekat mesjid agung, setelah itupun mereka saling berpamitan dan beranjak pulang.
        Beberapa hari dari itu syifa mengabari bahwa kakanya akan melaksanakan pernikahan, siliwangi juga turu senang, dan semoga kedepannya dia dan syifa bisa seperti itu, bersatu dalam tai silaturahmi dan ikatan batin dan agama yang sakral serta berjanji untuk se hidup semati di dalam mengerungi kehidupan berumahtangga.
        Pagi itu siliwangi berangkat ke kantornya, melaksanakan tugasnya sebagai salah satu pegawai dinas pariwisata pangandaran, setelah iya pulang ia melatih para anak didiknya di dojo lalu menyambarlah halilintar di antara langit dan bumi, senja iyu terasa gelap dan kucuran air mata menetes di raut wajahnya ketika mengetasui bahwa syifa memegang cincin bersama defi mantanya dan berbicara bahwa mereka telah melaksanakan tunangan sebegitu mesranya terlihat pada foto yang telah di lihat terlebih dahulu oleh kedua orang tua siliwangi.
“Ya alloh... inikah balasan akan kasih dan sayangku selama ini, dan ayah bundaku telah mengetahui lebih dulu di bandingkan hamba, lalu hamba hendak bagaimana berbicara kepada orang tua hamba...
        Sisi gelap siliwangipun muncul bagai iblis yang sangat ingin melenyapkan manusia durjana yang telah menggoreskan luka di hatinya dan telah mengganggu hubungannya dengan kekasihnya. Siliwangipun pulang dan membawa katana untuk memenggal kepala defi mantanya syifa, dan ayahnya berpesan {kendalikan dirimu na, jangan sampai kau bunuh semua keluarganya}... “Tak akan ayah ku hanya ingin memenggal kepalanya tanpa welas ampun”...
        Ayahnyapun menugaskan helmy muridnya siliwangi agar mengawalnya, agar pada saat siliwangi lepas kendali dan sisi gelapnya menguasai dirinya dan berubah bagaikan iblis yang tak punya hati, ia dapat meredamnya agar siliwangi dapat kembali kepada dirinya dan buakn sisi gelapnya yang menguasai dirinya. Untungnya siliwangi pada saat itu masih mampu untuk mengendalikan dirinya dan meminta penjelasan dari syifa, setelah mendengarkan penjelasan dari syifa siliwangipun mengerti dan memehami serta dapat meredam rasa kekesalannya kepada defi mantan pacarnya yang mengusik hubungannya dengan syifa.
        Suasana beranjak dingin, siliwangipun meminta maaf pada syifa atas emosiya yang sulit dia redam karna sebuah kefanaan, namun alhamdulilah keduanya beranjak normal kembali, dan siliwangipun pulang dan menjelaskan kepada ayah dan ibundanya bahwa syifa bertunangan dengan mantanya defi itu hanya Gibah yang di sebarkan oleh mantannya syifa yaitu defi, namun ibundnya agak kesal dengan kelakuan syifa yang mempermainkan anaknya, karna ia sangat menyayangi siliwangi, dan ia tak mau melihatnya bersedih merenung dan memuram di kamarnya tanpa kata dan tanpa berbicara apa-apa.
        Keesokan harinya kakanya syifa meleksanakan pernikahan, dan siliwangi hendak datang ke pernikahannya, lalu ia berfikir kalau ia datang pasti mengacaukan pernikahan kakanya karna kalau ia bertemu dengan defi kiamatlah sudah. Oleh karna itu adiknya idjah menyarankannya agar ia mengurungkan niatnya agar ia tak datang pada saat akad tikahnya, namun karna siliwangi berjanji untuk hadir lalu siliwangi-pun berangkat bersama adiknya idjah, namun setelah berangkat akad tikahnya telah selesai dan keluarganyapun sudah pada pulang termasuk syifa, hari itu siliwangi hendak menyusul ke rumahnya syifa namun syifa sedang sibuk dan siliwangi tak mau mengganggunya, serta ia tak mau pada saat ke sana ia bertemu dengan defi dan merusak semua suasana.
        Siang hari itu udara pantai terasa begitu hangat, Lia rahgatia, hesti dan teman temannya dari SMK 2 Banjar berkunjung ke pangandran, siliwangipun bersama adiknya idjah bertemu dengannya dan berbincang bincang akan semua yang terjadi, lia menyarankan agar siliwangi tetap sabar dan berikhtiar serta berdoa,
{Terenyumlah jangan terlalu di fikirkan, dari pada nanti a yang sakit banyak fikiran}...
“Iya lia, makasih udah mau dengerin keluh kesah a...
{Iya sama sama aa, helmy mana lum dateng juga},
“Belum katanya mu kesini tapi dia bilang masih di jalan katanya...
{Yaudah lia ma hesti ma anak anak ke pasir putih duluan ya, tar kalo helmy udah dateng a nyusul aja ke pasir putih}
“Iya siip iia...
        Lia, hesty dan anak anaknya pun berangkat ke pasir putih sambil melambaikan tangan, idjah berkata pada siliwangi.
[aa, si teteh geuningan aslinamah geulis]...
“Ari kitu kumaha jah...
[Nteu idjah-mah da teu teurang a. terang-na oge dina fotona reng lukisan nana, tapi ko geulisan aslina nya]
“Iya mungkin...
        Setelah helmy datang mereka menyusul berangkat ke pasir putuh menemui lia, hesty dan kawan kawan. Di sana mereka berbincang bincang tentang hub syifa dan siliwangi begitupun sebaliknya lia dan indra, mereka berdua saling mendoakan untuk yang terbaik dengan cobaan yang menerpa bagai ombak di laut pasang yang menghantam karang.
        Mentaripun berjalan menemui rembulan, sore itu lia berangkat pulang ke banjar, dan siliwangi berangkat ke banjarsari ke rumah kestafel pangandaran mengambil idzajah dan sabuk ujian DAN serta KYU, dan meminta idzin kepada syifa untuk doa dan restu semoga ia selamat di perjalanan.
        Bebreapa hari dari itu syifa berangkat ke jakarta di antar oleh ayahnya ke pull gapuraning rahayu jurusan pangandaran-jakarta. Pagi itu sungguh mendung dan langit-pun berkabung, seolah tak kuasa menahan air untuk menetes ke permukaan bumi akan keberangkatan syifa. Siliwangi pagi itu hendak bertemu dengan syifa sebelum keberangkatan, namun hati ungkapan kekhawatiran terus menerus mengguyur jalan sebelum syifa berangkat, syifa pun menyampaikan bahwa iya telah berangkat ke jakarta, dan siliwangipun berpesan agar syifa menjaga kesehatannya, menjaga dirinya, dan memohon dalam setiap waktu dalam kurun waktu 24 jam, memberikan kabar pada siliwangi, ataupu bila syifa bisa memberikan kabar siliwangi selalu menunggu kabar dari syifa. Siliwangi menunggu kabar dari syifa, semoga syfa sampai ke jakarta dengan selamat. Ia menunggu dan menunggu, melihat dan melihat kembali ke handponnya, mana-mana... handphonnya berdering berdering dan berdering ternyata pesan dari oprator, hingga pada pukul 21.32 syifa sampai di jakarta dengan selamat...
Siliwangipun dapat tidur dengan tenang setelah syifa sampai di sana, dan berpesan pada syifa agar syifa segera beristirahat, karena pasti sangat lelah setelah perjalanan jauh, dan syifapun beristirahat.
        Waktu bergulir waktu, kabar dan kabar hadir di malam setelah melaksanakan shalat terawih di bulan suci ramadhan, sungguh terukir raut keceriaan di langit malam itu, di antara langit dan bintang kejora.
        Satu minggu syifa sudah berada di sana berbagai tempat sudah banyak ia kunjungi, dan di minggu ke dua, kabar darinya mulai memudar dan menghilang, entah mengapa etah kenapa, apakah iya lupa, dan apakah ia sedang tidak dapat memberikan kabar, ataukah iya sedang sibuk di sana, pertanyaan pertanyaan pun menggebu di benaknya, akan kekhawatirannya pada kekasih pujaan hatinya, hingga syifa pulang ke pangandaran-pun siliwangi tak tahu dia telah pulang, dan yang iya tahu ia sudah berada di kakanya dan sudah ngebuburit di pangandaran hari itu. Siliwangi tak mampu berkata apa-apa, namun dalam hati iya sangat bersyukur syifa sehat dan baik-baik saja. Di dalam hati siliwangi sangat ingin rasanya ngebuburit bersama syifa, namun karna kesibukannya dan syifa-pun sudah punya kegiatan dan kembali bersekolah semua hanya sebuah angan. Seminggu dari itu, siliwangi bersama ponakannya januar ke rumah syifa sebelum ia berangkat kembali berlibur dan melaksanakan lebaran di garut, setelah sampai di rumahnya dengan cuaca yang mendung teman temannya hari itu ingin berkumpul bersama, dan siliwangi meminta pada syifa agar syifa memberinya kabar ketika jarak dan waktu di antara mereka tidak dapat menyatu di dalam satu titik, siliwagi-pun memeluk erat syifa akan hati dan kerinduannya, serta mendoakannya semoga ia di sana kan baik baik saja dan menitipkan salam untuk keluarganya di sana.
        Selama iya di sana ia berpesan agar tidak menghawatirkan syifa di sana, dan syifa berpesan agar siliwangi menjaga kesehatannya karna syifa kan selalu menyayangi siliwangi sampai kapanpun. Seminggu telah berlalu hingga tibalah hari raya lebaran, siliwangi bersama keluarganya bersilaturahmi kepada keluarganya di pananjung dari mulai kake, nene, bibi, uwa, paman dan yang lainnya dan kebanyakan okeh kake dan neneknya yang jarang bertemu dengannya ia di kira masih seumuran SMA, sedangkan ia sudah menjadi MAHASISWA, dan bekerja di instansi pemerintahan, mungkin karena badannya yang kecil hingga di kira ia masih seumuran SMA. Hari kedua lebaran, ia dan keluarganya berangkan berziarah ke makam kake dan neneknya di lembur taal, di samping sungai green canyon cijulang. Iapun sambil bersilaturahmi dengan keluarga dari ayahnya di sana. Hari itu siliwangi ingin bertemu dengan mamangnya Deny yang tinggal di Prancis, namun karena waktu yang terbatas ia harus berangkat kembali ke pangandaran akhirnya ia mengurungkan niatnya untuk bertemu dengan mamangnya adik kandung ayahnya yang waktu itu berada di villa monyet batu karas bersama bibinya dan ponakannya. Siliwangipun beranjak pulang namun di jalan ibunya sangat ingin bersilaturahmi dengan syifa dan keluarganya syifa, dan siliwangipun berangkat ke rumahnya syifa namun setelah sampai di sana syifa dan keluarganya sedang tidak ada di rumah, dan siliwangipun menyampaikan pada ibunya bahwa syifa masih berada di garut, melaksanakan lebaran di sana.
        Keesokan harinya, siliwangi bekerja turun di lapangan untuk menarik karcis restribusi kepada tamu yang berkunjung ke pangandaran, malam itu siliwangi mengakses internet dan ternyata akun media sosial syifa sudah dapat di akses kembali, dan siliwangi kembangi meng add akunnya yang telah di batalkan pertemanannya dan hubungannya oleh syifa, paginya syifa meng konfrim pertemanannya. Sepulang kerja entah mengapa siliwangi sangat ingin berbicara dengan syifa, dan siliwangipun menelefonnya.
        “Asalamualaikum... tak ada yang menyaut.... dan siliwangipun banyak mengirim pesan padanya, namun tak ia inggahkan... dan siliwangipun mengirim pesan kembali, dan akhirnya pesan siliwangipun iya balas....
        {Maaf a honey baru pulang nganter ke pasar dan honey minta maaf mungkin honey sudah tidak bisa lagi berada di hati aa lagi}
        Membaca pesan itupun siliwangi langsung menelepon kembali dengan firasat yang sudah tidak enak, karna siliwangi sudah mendapatkan sebuah sugesti bahwa sesuatu hal akan terjadi...
        “Asalamualaikum...
        Syifa : Walalikum salam....
        “Honey baru pulang ya, maaf ya a tadi bilang yang engga engga, maafin a ya honey... honey mau maafin a engga...
        Syifa : Eggx mau...
        “ Ya ni gitu engga mau maafin beneran niii....
        Syifa : Iya engga mau...
        “ Baru lebaran udah gitu, terus a harus lari ketengah jalan terus a ketabrak mobil, sekarat, baru honey mau maafin a...
        Syifa : Ih amit amit...
        “ Lalu honey mau maafin a enggx....
        Syifa : Da gx mauuu...
        “ Ya udah kalo gitu, masih mau ketemu ma a enggx...
        Syifa : Enggx mau...
        “Beneran ni enggx mau ketemu lagi...
        Syifa : Iyaa engga mau...
        “Ciyusss....
        Syifa : Iya...
        “Ya udah a gx akan nemuin honey lagi...
        Syifa : Iiii ya jangan gitu...
        “Ni a mau nanya, maksud kata honey honey sudah gx bisa berada lagi di hati a ntu maksudnya apa...?
        Syifa : a mau tahu gitu.
        “Iya a pengentahu...
        Syifa : Memangnya a udah siap...
        “Insyaalloh a siap...
        Syifa : Gini a, mungkin hubungan kita udah hanya bisa sampai di sini a...
        “Maksudnya gimana honey, jadi setelah a berjuang selama ini, a kurang sabar gimana selama ini, a kurang sayang gimana sama honey, a udah kurang berkorban apa buat honey, hingga a bercita-cita di tahun 2020 kita melaksanakan pernikahan, a merintis segalanya dari sedini mungkin, dan setelah a kuliah a rela berangkat kemanapun untuk mencari bekal untuk kita nantinya honey, dan untuk apa a sekarang mencari materi dan berkarir, kalau pada akhirnya honey yang a cintai dan a sayangi adalah orang yang menenggelamkan semua impian a... dan menghancurkan semua harapan a untuk kita kedepannya...
        Syifa : Mamah kan ngobrol untuk honey enggx pacaran, dan akhirnya mungkin cukup sampai di sini a...
        “Baik... Ok be Fine.... a ngerti semuanya, bila ini yang terbaik buat honey, dan juga mungkin ini yang terbaik buat mamah... namun a berpesan siapapun nanti yang mendampingi honey, dan mengecewakan honey, jangan salahkan a buat memenggal kepala dia, karna a tidak rela kalau sampai honey terluka apalagi kecewa karna a sangat sayang sama honey... dan jangan salahkan a untuk selalu sayang dan cinta sama honey, dan a mohon masihkah kita bersama kebali, a rela bila harus menunggu dan menanti honey...
        Syifa : Maafin honey ya a...
        “Iya honey... dan maaf bila a udah gx sanggup nahan lagi... YA ALLOH....
        Keduanyapun menangisi hubungan mereka yang telah usai, rasa di dalam hati rasa kecewa, cinta, sayang, rindu, menggebu menjadi satu di bawah langit kelabu.
Dari situ siliwangi menyadari, bahwa tiada cinta sejati, kerna ia berusaha mempertahankan cintanyapun ia tak mampu... jangankan memenuhi janjinya terhadap sesama manusia, memenuhi ikrarnya pada tuhannyapun iya tak mampu. Dan mimpi mimpimya berakhir hanya tinggal kenangan yang tersisa.
Akan ku kubur dalam-dalam rasa rinduku padamu...
Karena apalah arti sang rembulan bagi dirimu...
Semua perjuangan dari raga jiwa dan hati semua hanya sia-sia belaka...
       
Hideyashu FT NOAH- Sendiri Lagi


Tinggal aku sendiri dalam sepi ini tiada temanku lagi
Tak sanggup hati ini sendiri begini tanpa dirimu kasih
Tak ada arti hidupku bila kau tak di sisiku...
Oh mengapa
Oh mengapa
Kau tinggalkan diriku
Ku tak tahu
Ku tak tahu
Salahku padamu
Hingga kau-pun tega
Biarkan
Diriku sendiri
Sendiri lagi...
Tak mungkin ku mencari
Pengganti dirimu
Walau kini ku sepi
Ku ingin kaupun tahu
Cinta suci ini
Ku bawa sampai mati...
Tak ada arti hidupku
Bila kau tak di sisiku...

Oh mengapa
Oh mengapa
Kau tinggalkan diriku
Ku tak tahu
Ku tak tahu
Apa arti jadinya..
Ku tak tahu
Ku tak tahu
Salahku padamu
Hingga kau-pun tega
Biarkan Diriku sendiri Sendiri lagi...

WATASHI WA ANATA O AISHITE

Sekian hari tiada kabar darimu...
Sekian malam ku menanti dirimu...
Beribu bintang hiasi malamku...
Tapi kau di sana tak perdulikanku...

Watashi wa anata o aishite...
Tumeru koto wa nai to iu...
Anata ga jinsei no hikari...

Hitotsu i'm se you smile...
Yutatsu you make i'm loving you...
Mitsu you lose and the leave...
Yotsu you make i'm rememmber you...

Watashi wa anata o aishite...
Tumeru koto wa nai to iu...
Anata ga jinsei no hikari...

Indahnya bulan purnama yang bersinar..
Menghiasi hati yang sunyi sepi...
Tiada lagirasa yang berakar...
Menghiasi pada setiap lembar daun...
Yang mengalir embun...
Yang bersinar...
Dengan penuh harapan...

CPT; Hideyashu Kage Masa

Bintangpun tak mampu bersinar kembali, di antar angin dan hujan, apa yang sebenarnya di cari dan apa yang sebenarnya engkau cari, materi… untuk apa…. Berkarirpun daku untuk siapa…. Semua mimpi dan harapan sungguh sirna semua….
Gelap sungguh gelap ya alloh.
        Hari hari berganti Siliwangi meniatkan dalam hatinya untuk tetap menyayangi syifa, dengan atau tidak dengan sebuah setatus, dan ia rela walau harus menunggu dan menanti agar ia mau kembali dan bersanding kembali dengan Siliwangi.


Creator By  : Samudra Siliwangi & Putri Dewi Siliwangi
HISTORY OF THE MOON