Minggu, 26 Oktober 2014

HISTORY OF THE MOON



AWAL LANGKAH SANG PEMUDA
Pada abad ke 19, turunlah seorang putra siliwangi putu sembah angga wacana  di periangan timur galuh pakuan, Putra dari pasangan Purwa teturunan Pajajaran dan Sumiati teturunan Panjalu, ia mempunyai adik bernama prasetya siliwangi. Ia di didik sebagai anak yang berbudi pekerti luhur, mandiri, bijaksana, baik terhadap sesama, dan selalu berpegang teguh pada agama.
Di masa kecilnya sang putra siliwangi tergolong anak yang baik,radjin mengaji,dan suka berpetualang, dan ia mencari ilmu di wilayah kerajaan pananjung.
Suatu hari ia sedang membaca di perpustakaan sekolah, bersama gurunya bapa Misbah yang konon namanya memiliki kepanjangan yaitu  ”manusia iman selalu bahagia”, ia selalu bercerita tentang filosofi kehidupan dan ilmu tentang kehidupan, memberikan wawasan tentang pahit dan manisnya kehidupan, apa yang akan di tuju dan apa yang hendak di raih dalam menjalani hidup di dunia yang hanya sementara, terkadang membuat haru, terkadang menbuat termenung, dan berfikir keritis. di saat ia berbincang dengan gurunya, temannya memanggil dari sudut kanan pintu,
Irwan : ” siliwangi kemari”,
Siliwagi : ada apa gerangan engkau memanggilku,
Irwan : “ada yang menangtangmu bertarung”,
Siliwangi : memangya siapa yang ingin menangtangku bertarung,
Irawan : “sanjaya teman sekelasmu”,
Ia berjalan bersama temannya menuju sebuah dataran penuh dengan tumbuhan pohon bambu, di sana sanjaya dan teman-temannya sudah menunggunya dan bersiap menyambut siliwangi,
        Sanjaya : “ hei siliwangi, ada keberanian juga engkau datang kemari”,
        Siliwangi : maaf, saya bukanlah seorang pengecut yang bersembunyi di balik kaki teman-temannya,
        Sanjaya : “owh kau berani denganku, ku ingin tahu seberapa besar nyalimu”,
Siliwangi dan sanjayapun bertarung dengan sengit, hingga sanjaya kalah terkena bogem mentah dari siliwangi, lalu teman-teman sanjaya membantunya melawan siliwangi, dan all hasil teman-teman sanjaya kalah dan bertekuk lutut di hadapan siliwangi, karna sanjaya tidak terima dengan kekalahannya ia bersama teman-temannya berbondong bondong mencari masa untuk mengeroyok siliwangi dan siliwangipun akhirnya tumbang di keroyok oleh masa yang di kumpulkan oleh sanjaya untuk mengeroyok siliwangi sampai ia harus di rujuk dan di infus ke rumah sakit,sang bunda pun datang bersama sang rama menengok anaknya yang terkujur lemas di rumah sakit,
        Bunda : “anaku, yang malang ini kasihanlah engkau terkujur lemah begini”
        Rama : “sudahlah bunda anak kita pasti kuat, dan pulih seperti sedia kala”
        Bunda : “ semoga alloh memberikan kesehatan dan juga keselamatan untuknya”
        Rama : “ammin ya alloh ya rodzbal alamin”
Orang tua sanjayapun datang dan meminta maaf kepada Bunda dan Rama-nya siliwangi, ia sangat menyesal atas kelakuan anaknya dan akan menghukum ia atas kelekuannya kepada siliwangi, orang tua siliwangi pun berwelas asih dan memaafkan kelakuan pautranya sanjaya dan berharap insiden seperti ini tidak terulang kembali.
        Sepulangnya ia dari rumah sakit, teman temanya menyambut riang atas kedatangan siliwangi, dan teman-temannya yang mengeroyok siliwangi pun berbondong-bondong datang meminta maaf pada siliwangi, dengan hatinya yang tulus dan penuh welas asih ia memaafkan segala keselahan teman-temannya yeng telah menzolimi dirinya,hingga merakapun bersetu dan menjadi sahabat yang baik di sekolah yeng mereka cintai.
        Di penghujung tahun kelulusannya, ia sangat dekat dengan teman sekelasnya bernama purwati, dan ia merasakan untuk pertama kalinya jatuh cinta pada seorang wanita, ia menulis sepucuk surat untuk purwati,

Untuk Purwati Tercinta,
            Sejak pertama kita bartemu dan saling mengenal, aku merasakan ada sesuatu hal yang berbeda, entah mengapa di setiap aku memandangmu ada rasa suka dan tulus menyayangi, entah itu hanya sebuah rasa namun itu yang membuat ku selalu memikirkanmu di setiap ku termanung, dan engkau selalu datang dalam mimpi mimpiku yang membuat semua seakan indah, bila ku boleh jujur padamu “AKU SANGAT MENYUKAIMU” purwati.
            Dan bila ku boleh berharap, kuingin engkau jadi kekasihku untuk yang pertama kali dalam hidupku.
            Kutunggu dirimu di samping kelas istirahat pertama untuk jawaban dari-mu purwati.
Dari Teman yang menyukaimu,


SILIWANGI
Keesokan harinya purwati datang di temani temannya ke samping kelas untuk menjawab isi hati siliwangi,
        Purwati : “siliwangi ku ingin tahu benarkan engkau jatuh hati padaku”
        Siliwangi : ia purwati ku sangat mencintaimu setelah ku mengenalmu, dan berharap engkau menjadi kekasihku.
Purwati tersenyum dan seraya menjawab “Akupun menyukaimu siliwangi dan aku juga bersedia menjadi kekasihmu”.
        Hari-hari siliwangi pun berubah dari yang semu, menjadi berwarna kala hadirnya purwati di kehidupannya, mereka berjalan bersama,belajar ngaji barsama, berangkat serta pulang sekolah bersama, dan menaguhkan hati untuk saling setia.
Di penghujung semester terakhir siliwangi mempinyai teman bernama Harun, seorang anak yang berbeda tingkatan sekolah, ia bersekolah di SMP PANDU dan sering datang ke sekolah dasar siliwangi untuk berkunjung, dan ia di kenalkan dengan kekasih siliwangi yaitu purwati, seiring berjalannya waktu persahabatan siliwangi dan harun bertambah solid hingga harun sering menemani siliwangi untuk bertemu dengan purwati.
Di suatu hari, setelah hubungan siliwangi dan purwati menginjak setengah tahun ia merasakan hal yang ganjal dari purwati dan harun yang makin hari ke hari manjadi tambah dekat, entah memang hanya sebuah rasa atau itu adalah sebuah firasat. Hingga pada suatu senja siliwangi berjalan dengan teman temannya di sebuah pelabuhan dan memergoki harun dan purwati sedang memadu kasih dan saling berpelukan di pinggir pantai, siliwangi pun geram dengan hati yang membara den memuncak emosinya, namun ia masih bisa berfikir tenang untuk menghadapi kenyataan yang ia hadapi, namun taman temannya sangat sangat marah ketika melihat sahabatnya siliwangi yang ia percaya ternyata menusuk siliwangi dari belakang.
Teman siliwangi :”siliwangi apa yeng hendak engkau lakukan melihat kekasih engkau dan sahabat engkau menusukmu dari belakang”,
Siliwangi : “manghela nafas”.......Biarlah aku sendiri yang membereskan semua permasalahan ini, karna ia adalah kekasihku dan ia adalah sahabatku,
Teman siliwangi : “tapi aku ta taerima sebagai temanmu engkau di injak injak oleh mereka, dan mereka malah menari nari di atas penderitaan-mu, biar ku hajar mereka sampai babak belur”,
Siliwangi : sudahlah ini mungkin takdirku, dan ini mungkin sebuah cobaan yang alloh berikan kepadaku, dan semoga alloh memberikan ganjaran atas apa yang mereka perbuat kepadaku.
Ia pun berjalan pulang dan berangkat mengaji dengan hati yang luluh lantah karena kecewa hatinya, seraya menyorban sejadah dan memakai kopiah, ia berjalan menuju mesjid, di sana ia bertemu dengan Sity shabat purwati dan ia pun bercerita padanya atas musibah yeng telah menimpanhya, dan sity pun menasehatinya untuk menyelesaikan permasalahannya dengan fikiran yang dingin dan hati yang bersih, di saat ia bercerita dengan siti datanglah purwati dan harun dengan memasang muka yang polos seolah tiada permasalahan, karna sangat geramnya siliwangi melihat mereka iapun manampar purwati dan memberikan bogem mentah kaepada harun, lalu adzanpun barkumandang,
Alloh huakbar alloh huakbar...
Alloh hauakbar alloa hauakbar...
Ashaduala ila haillaloh...
Ashaduala ila haillaloh...
Ashaduanna muhamadarrosullulloh...
Ashaduanna muhamadarrosululloh...
Hayyaallasholat...
Hayyaallasholat...
Hayaalafalah...
Hayyalafalah...
Alloh huakbar Alloh huakbar...
La ila ha illaloh...


Suara adzan pun menenangkan suasana dan mereka segera menganbil wudhu dan melaksanakan sholat.
Setelah mengaji dan melaksanakan seholat isya, siliwangi, purwati dan juga harun di kumpulkan oleh kakanya purwati untuk menyelesaikan masalah mereka,purwatipun duduk di samping siliwangi seraya menangis dan memeluk silliwangi dengan erat, dan harun hanya tertunduk di samping kakanya purwati.
Kaka Purwati :”Siliwangi sebenarnya kamu masih mencintai purwati atau tidak”,
Siliwangi : Jujur ku masih mencintainya dan masih sangat menyayanginya kak.
Kaka Purwati :”Masihkah engkau bersedia memaafkan kekasihmu siliwangi ?”,
Siliwangi : Sebelum ia meminta maaf pun aku sudah memaafkannya kak,
Kaka Purwati :”Baiklah bila engkau masih mencintai purwati kembalilah padanya siliwangi,
Siliwangi : Bailkah ka aku bersedia karna aku sangat menyayanginya,
Kaka Purwati :”Dan untuk engkau harun sadar dirilah, purwati itu adalah kekasih sahabatmu, masa engkau mau mengambilnya dari siliwangi, minta maaflah padanya sebelun aku menyuruh siliwangi untuk menghukummu,
Harun :”Baikah kak......, Aku minta maaf siliwangi kara aku engkau dan purwati bertengkar dan terpecah seperti ini”
Siliwagi : Dengan hati yang tulus dan ikhlas, aku memeafkanmu harun karna engkau adalah sahabatku dan tolong jagalah kepercayaanku padamu.
Permasalahanpun selesai konflik diantara mereka, terselesaikan dengan baik siliwangi pun memeluk kembali purwati dan mencium keningnya seraya berjanji untuk selelu menjaganya.
Kelulusan di depan mata, siliwangi menyambut dengan bahagia dan ia masuk dalam sepuluh besar anak berprestari di sekolahnya, purwatipun menulis surat untuk siliwangi di akhir perjalanan cintanya,

Untuk Siliwangi Kekasihku,
Ini adalah penghujung hari kita bersama mencari ilmu di tempat yang sama, dan semoga bila kita nanti berbeda tempat kita kan tetap asling menjaga dan tetap saling mencinta,
Aku sangat menyayangimu siliwangi sampai kepanpun, kau selalu ada di hatiku, dan aku berjanji akan menjaga kesetiaanku padamu.
Dari kekasihmu,


PURWATI

           Siliwangi tersenyum di hatinya dan bung-bungapun bersemi seraya ia melangkah dan menjalani kehidupan.
Di suatu malam kedekatan purwati dan harun sudah tidak dapat di pungkiri dan ternyata mereka saling menyukai, hingga siliwangi harus memilih antara cinta dan persahabatan.
Iapun berfikir sampai ia hanya terdiam di dalam lamunan dan memutuskan merelakan purwati tercinta untuk sahabatnya, dan siliwangi pun putus dengan purwati dan meralakan purwati dengan harun.
Siliwangi dan purwati pun akhirya berpisah dan mereka melanjutkan sekolah dengan sekolah yang berbeda dan dengan jarak yang berlainan.

Ini adalah awal baru, untuk pembelajaran baru dan kisah baru, yang akan terukir di masa , waktu dan ruang yang akan datang. 

TO BE CONTINUE

Creator : BY Samudra Siliwangi & Putri Dewi Siliwangi
HISTORY OF THE MOON

Tidak ada komentar:

Posting Komentar