SEBUAH PERJALANAN MENGGAPAI MIMPI
Pagi
itu siliwangi melangkah menuju gerbang, penuh dengan wajah wajah baru dan wajah
tak asing terukir di benak yang seakan aneh, aneh bukan karena hal baru, namun
aneh semua siswa memakai kostum yang konyol dan balon berderet di atas kepala
dan pita pita tersebar menempel di rambut dan baju mereka, bukan hanya mereka siliwangipun
memakainya, inilah masa orientasi peserta didik baru dengan jutaan kisah baru.
Disinilah
penggemblengan siswa oleh kaka kaka senior, serta pengenalan warga sekolah dari
mulai setaf tata usaha, gutu, ruangan, serta berbagai kegiatan exstra kulikulerdan
juga organisasi.
Siliwangi
paertama kalinya menginjak ruangan keadaan kelas sudah penuh oleh siswa dan
sisiwi hanya tersisa dua bangku di depan sedut kanan ruangan yang kosong,
dengan wajah yang polos ia duduk di bangku paling depan di sudut kanan ruangan,
setelah ia duduk tiba tiba ada tiga teman sekelasnya berpindah tempat duduk ke
samping dirinya, diapun tere’ngah dan ta bisa berkata kata, hanya wajah mera
bersipu malu yang terlihat di wajahnya, mungkin ia merasa gerogi karna yang
berpindah tempat duduk ke sampingnya adalah teman teman wanita sekelasnya,
Purnama
wati :”Haiii.......!!! kenapa mukanya di tekuk kaya gitu, santei aja gx bakalan
di apa apain ini, perkenalkan nama saya Purnama wati, yang ini teman saya
Alfia, dan yang satu lagi Ade ira, ngomong ngomong nama kamu siapa ?
Siliwangi
: (Dengan exspresi tersenyum dan gerogi)..... Nama saya Purnama Siliwangi,
Purnama
wati :”Haaaahhhh........ Namanya ko sama ya........
Ade
ira : “Bener tu pur namanya sama, sama kamu..... purnama : purnama”....
Alfia
: “Cocok kayanya ni Cieeeeeee”......
Purnama
wati : “Udah udah udah, jangan di ledekin kasian mukanya merah,
Owh
iyah, salam kenal aja ya semoga kita jadi teman akrab”,
Siliwangi
: ( Mukanya mereh tersipu malu )..... Ia.....
Jam
istirahatpun bergeming seraya waktu berlalu, siliwangi keluar kelas hendak
membeli makan ke kantin,
Purnama
wati :”Mau kemana.....? Udah duduk aja di sini”,
Siliwangi
: Ah engga, silahkan aja ini mau beli makanan ke kantin,
Purnama
wati : “Ngapain ke kantin, ini juga makanan banyak, udah jangan sungkan tinggal
ambil aja”,
Siliwangi
: Silahkan aja, silahkan..... benar ini Cuma ke kantin aja, tar juga ke sini
lagi na.
Siliwangipun
berjalan ke kantin dan membeli makanan di sana, seraya ia pulang dari sana baru
melangkahkan satu kaki ke dalam ruangan kelas ia terngangah, tiba tiba ia di
pilih menjadi ketua kelas, sungguh hari yang mengherankan sungguh aneh tapi
nyata, tapi inilah sebua kenyataan, sejak hari itu ia menjadi ketua kelas dan
memimpin teman teman sekelasnya.
Perjalanan
hari yang berganti mimpi, semua sahabat, teman bersatu di dalam naungan waktu,
setelh ia bersekolah setengah tahun di SMANSA ia di kenalkan oleh Purnama wati
dengan seorang gadis manis yang sangat pandai bermain alat music bernama Riska
Rahmawati.
Siang
itu siliwangi berjalan ke lorong cinta di dekat ruang BP, entah mengapa di
bilang lorong cinta mungkin banyak kisah yang tersirat di lorong itu, ia
beranjak melangkah ke lorong itu dan melirik ada seseorang di sana sedang
berdiri seolah menunggu, dan memerahlah mukanya melihat riska bersama purnama
wati berdiri di sana, dengan kaki yang bergemetaran ia hendak melewati lorong
itu untuk beranjak pulang, purnama watipun menyapanya dan iapun terdiam di
depan riska.
Purnama
Wati : “mengapa terdiam siliwangi, mengapa mukanya memerah seperti itu”,
Siliwangi
: ah gx apa apa na..... “tersenyum malu”
Purnama
Wati : “ Ekhmz..... Cieeee....”
Siliwangi
: Apa ah na....
Purnama
Wati : ” Mu ngobrol gx sama riska..... siliwangi”
Siliwangi
: (Tak bisa berkata keta)....
Purnama
Wati : “ Kenapa malah diam, udah aja ngobrol dulu sama riska”
Siliwangipun
akhirnya berbincang bincang dengan riska sebelum ia pulang sekolah dan akhirnya
hubungan mereka mulai semakin dekat dan erat, dengan bergulirnya waktu mereka
saling mencurahkan isi hati mereka hingga akhirnya mereka bersatu dalam alunan
melodi cinta.
Hari
itu entah mengapa siliwangi melihat riska ikut berkumpul organisasi PALAPA
“Pencinta alam pangandaran” padahal siliwangi tahu sebelum bersama dengan
siliwangi ia tak ikut organisasi PALAPA, entah karna rasa ingin tahu tentang
alam entah memang karena faktor cinta ia ikut dalam organisasi PALAPA.
Waktu
semakin berlalu hingga setiap langkah selalu teralun berjuta melodi, pada hari
itu siliwangi di panggil oleh guru seni Bapa
Supriatna karna Siliwangi salah seorang anggota OSIS yang bertugas di
sekbid 8 Pengembang Daya Dan Kresi seni dan di minta untuk ikut berpartisipasi
dalam kegiatan upacara adat di sekolahnya dalam acara perpisahan dengan kaka
kelasnya, dan iapun setuju dan ikut berlatih untuk acara perpisahan yang hanya
tinggal dua minggu lagi.
Siang
itu siliwangi berlatih upacara adat sebagai pemimpin umbul-umbul dan riska
sebagai penabuh goong, di saat istirahat siliwangi di dekati oleh kaka kelasnya
yang bernama Mela mardiana sadiana
yang ikut serta sebagai penari, ia sangat sangat cantik dan juga seorang wanita
yang paling di takuti di sekolah karna terkenal dengan sifatnya yang seperti
singa, mudah emosi dan ta tanggung tanggung melabrak orang yang bermasalah
dengannya. Kebetulan ia menyukai siliwangi dan mendekati siliwangi di hadapan
riska.
Mela
: “Bebeb cape ya”...
Siliwangi
: Alhamdulilah cape teh, cucanya lagi panas gini,
Mela
: “ Aduh kasian, yaudah sini tu deket deket ma teteh biar jadi sejuk”
Siliwangi
: Ah teteh bisa aja...
Seraya
duduk di samping siliwangi mela menanyakan kepada teman siliwangi sebenarnya
siliwangi sudah punya seorang kekasih apa belum, dan teman temannyapun bilang
bahwa siliwangi sudah punya seorang kekasih yang bernama riska yang ikut serta
dalam latihan upacara adat sebagai penabuh goong,
Mela
: “ Owh... pacar kamu yang itu ( sambil menunjuk ke arah riska dan memandangnya
dengan pandangan yang sinis ), ya cantikan teteh siliwangi teteh kurang apa
udah cantik, manis, seksi, bohai, mendingan sama teteh kamu mu belajar apa
nanti teteh ajarin.
Siliwangi
: ( Hanya tersenyum dengan exspresi muka yang bingung ), ???????..... Seraya ia
bergeser menjauh karna ia melihat raut muka riska yang memuram....
Mela
: “ Mau kemana sudah di sini sama teteh jangan kemana-kemana teteh kan kangen
sama kamu “
Siliwangi
: ( Ia bingung dan ta bisa berbuat apa-apa )...
Latihanpun
di mulai kembali dalam hatinya penuh dengan rasa bersalah pada riska, karna ia
ta bisa menjaga perasaannya meskipun ia tak ada hubungan apa-apa dengan teh mela.
Latihanpun
selesai riska hanya menangis di belakang sebuah kelas dengan teman-teman
siliwangi, iapun di panggil oleh ade ira seraya ia di tarik kupingnya oleh ade
ira.
Ade
ira : “ Siliwangi kamu gx mikir apa riska nangis gara gara kamu deket deket ma
teh mela, kamu tau enggx dia itu musuh bebuyutan saya dari jaman SMP dia
ngedeketin kamu itu ia pengen membuat sakit sahabat aku riska... cepet ma kamu
bikin dia berhenti nangis, bikin dia tersenyum lagi”...
Siliwangipun
berjalan dan duduk di samping riska dan memeluknya.
Siliwangi
: Kenapa honey, cemburu ya... Kalo gx
jawab berarti cemburu ( Seraya bergurau )...
Riska
hanya menangis dan terdiam tanpa berkata apa apa....
Siliwangi
: Ah bener cemburu... Alhamdulilah ternyata masih cinta... Kalo masih cinta
senyum dikit atu... Siliwangi sayang sama honey... (dengan tersenyum cerah)
Riskapun
lama lama luluh dan memeluk balik siliwangi dan tersenyum pada siliwagi.
Siliwangi
: Maaf ya honey mungkin siliwangi salah
ma honey... jujur siliwangi gx bermaksud untuk melukai hati honey... dan
siliwangi mohon sama honey tolong maafin siliwangi.
Dengan
penuh cinta dan rasa sayang riskapun memaafkan siliwangi, dan kembali
berbincang bincang dan membaik kembali seraya senyuman masih terukir di atas
sang mentari. Sepulang sekolah siliwangipun pulang dengan Riska dan
mengantarnya sampai dekat rumahnya dan iapun berjanji pada riska bahwa ia takan
mengecewakan riska untuk kedua kalinya.
Seraya
bergulirnya waktu dalam hati siliwangi merasa aneh dengan sikap riska yang lama
kelamaan berbeda, setiap ia berkumpul PALAPA dan latihan seni bersama ia terasa
dekat dengan seseorang yang siliwangipun belum tahu sebenarnya siapa yang mulai
menggeserkan siliwangi dari hatinya riska.
Hari haripun berlalu hingga tibalah acara
PERPISAHAN KELAS XII dengan mentari cerah menyongsong hari. Pagi pagi siliwangi
cepat terbangun setelah sholat shubuh siliwangi beranjak berjalan ke dapur
membuat sarapan dan ia lekas bersiap siap untuk berangkat ke Rumah Ibu Ika
seorang guru Keterampilan di sekolahnya, iapun di antar oleh adiknya Saeful
ahmd ke rumahnya Ibu Ika untuk berganti kostum, di sana sudah berkumpul teman
temannya dari kelompok umbul umbul, Rangga fasola, Apip soleh, Zuniard prima,
Wana, Tonton, Rais sudinul awal, dan yang lainnya. Para penari, Mutia, Mela
mardiana sadiana, Desi, Rostia, Bela putri ahmanda, dan yang lainnya serta
Pengantar pengantin Panji arum dan Lengser Rangga setiawan. Di sana mereka
merias diri dan berganti kostum sesuai dengan perannya masing-masing dalam
upacara adat.
Sesampainya
di sekolah acarapun telah di mulai dengan kata sambutan dan prakata panitia,
dan di awali dengan penampilan group band regge The mas suryo untuk memeriahkan
acara. MC Ema rachma dan Epin bersorak dan memanggil “Inilah dia penampilan
dari anak anak seni SMANSA Acara paturai tineung dimulai“ ( Gong di suarakan ),
upacara adatpun di mulai dengan di pinpin oleh pupuhu Osis Pa jumsa dengan
masuknya paman lengser dan mempersilahkan Umbul umbul untuk masuk kelapangan
untuk menyambut pengantin, di susul olah para penari yang sangat gemulai
menghibur para tamu undangan, pengantinpun di persilahkan masuk ke lapangan di
dampingi oleh pemegang payung yang berjalan seraya pengantin melangkah, Kepala
Sekolah menghampiri pengantin dan bersedekulah pengantin di hadapan pa kepala
memohon doa dan restunya pa kepala sekolahpun mengalungkan medali tanda lulus
pada sang pengantin dan acara upacara adatpun selesai dan di lanjut dengan
pengalungan medali kepada seluruh murid kelas XII yang telah lulus oleh para
Orangtua kelasnya masing masing. Acarapun semakin meriah dengan penampilan
Group Band dari kelas XII siliwangipun bersuka ria dan ikut berjoged dengan
teman temaannya di depan panggung, dalam sukaria tiba tiba siliwangi
mendapatkan pesan dari riska lalu ia berjalan mundur dari keramaian dan duduk
di kursi anak anak kelas tiga dan menemui adiknya Saeful ahmad yag sedang
berkumpul dengan teman temannya merayakan kelulusannya.
Saeful
: “Kenapa a, mukanya di tekuk begitu, ceria atu”,
Bang
Kiwil : “Napa bro mukane sepet banget la”,
Siliwangi
: Ana di putusin sama pacar ana bang,
Bang
kiwil : “Pacarne sing mana bro, sing cilik cilik sing osok nyanyi udu”,
Siliwangi
: Ia bang yang suka nyanyi.
Bang
kiwil : “Waduh koe ko sama karo inyong bro, inyong oge baru putus karo dita tetanggane
ente”
Saeful
: “Weuh sabelas duabelas bang kiw sama si aa acara perpisahan malah pada
ngagalau”.
Riskapun
melangkah naik ke panggung bersama teman temannya bernyayi lagu Souljah “Lebih
baik loe mati saja”, lagu ini selalu teringat oleh siliwangi sampai kapanpun
menyayat hati dan mluluhlantahkan hatinya hingga ia hanya terdiam dan membisu
mungkin ia tak mencintai siliwangi lagi dan mungkin lebih baik siliwangi mati
dan menghilang dalam kehidupan riska.
Bang
kiwil :”Wisss.... bojone koe sing cilik-cilik nanyi bro”
Siliwangi
: Mantan bang...
Bang
kiwil : “Oh iya mantan bojone koe maksude...hehe...”
Saeful
: “ A mantan calon kaka ipar nyanyi a, lagunya ni nyelekit a asana kana hate”
Siliwangi
: ( sambil menekuk muka ) Ia de lagunya ni nyelekit kana hate asa peurih pisan.
Bang
kiwil : “Yois bro ojo sedih sedih tar karo inyong cari cewe maning, sing
penting siki ayo kita ceria bro, uis koe jadi fokalis band inyong ojo kalah
karo mantan bojone koe”...
Siliwangi
: Tapi bang...!!!
Bang
kiwil : “Uis ojo tapi tapian ayo manggung karo inyong, pokone hapy hapy. Siki
hari terakhir inyong nang semansa bro, pokone sahabat inyong ojo galau nang
siki hari kudu happy bro”
Siliwangi
: Yous bang, Ayo berkeasi musik karo inyong.....!!
Siliwangipun
ceria lagi setelah di hibur hatinya oleh teman dan juga sahabatnya dan iapun
naik ke panggung dan membawakan dua buah lagu....
HILANG
v Lewati jalan kehidupan
Yang
dulu kita rasakan
Dan
terus kita rasakan
Dan
kini semua
Hilang
tak berarti
Bagai
angin yang berhembus
Hasrat
itu terbawa pergi
v Kita pernah coba
Jalani
semua mimpi
Jalani
bersama
Satukan
harapan
v Kini semua ta lagi sama
Jalan kita berbeda
Hasrat kita ta lagi sama
Entah sampai kapan lagi
Kurasa
semua ini
v Semua hilang
Semua
hilang
Harapkan
kau kembali mungkinkah ini terjadi.
Semua
hilang
Dan
semua hilang
Rasa itu telah pergi dapatkah ku rasa hadirmu di hati
SENJA
Saat senja
Saat senja
Kunikmati
damaimu
Terlena
terbuay angan
Terbang
tinggi melayang
Dan
perlahan
Mentaripun
menghilang
Hingga
dustamu terungkap
Kau
membuatku tetap tenang
Tapi
terasa menyakitkan sadari kau telah mendua
Entah
mengapa ku ta bisa melepasmu
Kau
hanya untuku
Nikmati
dustamu hingga ku jenuh akanmu
Dan
ku biarkau berlalu
Kau
hanya untuku
Nikmati
dustamu hingga ku jenuh akanmu
Dan
ku biarkau berlalu
Biar
ku berlalu hingga satu waktu
Hingga
ku puas hingga ku jenuh akanmu
Ku
berlalu hingga satu waktu
Hingga
ku puas hingga ku jenuh akanmu
YEEAH....
Acarapun
selesai siliwangi pulang di temani adiknya seful ahmad, di jalan ia melihat
dengan kepalanya sendiri riska pulang bersama kaka kelasnya salah seorang
anggota PALAPA bernama asep, dan tambah luluhlantahlah hatinya ternyata apa
yang ia takutkan terjadi bahwa posisi siliwangi tergeser oleh orang lain di
hatinya riska, ia hanya terseblak dan pergi bersama adiknya ke pinggir pantai
dan berkumpul dengan teman-temannya di saat-saat terakhir masa sekolah.
Hari itu rabu bulan juli di tengah embun
pagi siliwangi berangkat untuk GHASUKU yang ke 2 kalinya bersama muhamad irfan,
muhamad ikbal, dan untung nur hidayat untuk ujian ke tingkat DAN I, di sebuah
senja di hari kamis pada saat berjalan di pondok PURAGA BAYA ia bertemu dengan
seseorang entah siapa ia hanya memandang dan tersenyum padanya dengan sopan
siliwangipun membalas senyumannya dan kembali ke pondok, di pondok
penginapannya ia berkenalan dengan anggota BKC dari dojo lain, Teh teti, Teh
rini, dan yang lainnya serta berkumpul sambil bermain UNO_UNO yang ia ta tau
cara memainkannya, di tengah canda dan tawa seluruh peserta ujian DAN di
panggil untuk berkumpul di Pondok Keshartia Happy, dan berkumpulah semua
anggota MSH dan calon anggota MSH seraya sering tekhnik dan pemikiran antar
pelatih dan calon pelatih, di sana ia bertemu kenbali dengan seseorang yang
tersenyum padanya di senja itu, ia memperkenalkan diri namanya Dwi Puspita dari
dojo Al-Masoem dan siliwangipun memperkenalkan dirinya padanya seraya malam
semakin larut merekapun bercanda tawa dengan teman temannya dan sahabat-sahabat
barunya satu perguruan BKC.
Seminggu setelah kepulangannya Dwi puspita
yang ia kenal pada saat acara GHASUKU meminta ia untuk jadi kekasihnya,
siliwangipun bingung untuk menjawabya.
Karena
ia hanya beberapa hari mengenalnya, tapi karena niatnya baik di hari awal bulan
ramadhan siliwangipun menjawab bahwa ia mau untuk menjadi kekasihnya, namun
semua ta berjalan dengan harapan karena jarak dan ruang yang memisahkan
hubungan mereka tidak berjalan lama, di akdir bulan ramadhan pada saat
siliwangi sedang melantunkan ayat ayat suci Al-Quran siliwangi membaca pesan
bahwa Dwi puspita meminta agar mengakhiri hubungan mereka dan semua menghilang
kala suara alunan do’a berkumandang, “ Ya alloh apa yang sebenarnya hamba
jalani dan apa yang sebenarnya hamba cari, hamba hanya berjalan dan tersujud
padamu ya alloh, maka biarlah hamba bersandar padamu di setiap alunan do’a
hamba padamu ya alloh”, siliwangipun berjanji di waktu itu di malam itu berjuta
bidadari yang datang padanya takan bernah singgah bilamana ia belum mendapatkan
sebuah pelabuhan harapan selama satu tahun dalam kesendirian.
Dalam kesendirian ia melakukan berbagai
kegiatan dalam hidupnya dengan mendirikan dojo di sekolahnya bersama teman
teman dan juga sahabat sahabatnya, lebih mendekatkan diri kepada alloh dan
banyak melakukan berbagai kegiatan pelestarian alam bersama seluruh anggota
palapa, dan mengikuti berbagai lomba kegiatan pelestarian alam.
Setahun berlalu ia mengikuti GHASUKU
yang ke 3 ia datang hanya seorang ke sana karna kondisi kepengurusan di
pakidulan sedang gonjang ganjing dalam kehancuran namun ia tetap semangat dan
berangkat walaupun ia hanya sendiri karena titah dari gurunya kang narko agar
ia tetap berpegang teguh dan mengembangkan perguruan selagi ia bisa, disana ia
mengikuti pertandingan Ghasuku CUP dan pulang mendapatkan juara III di kelas
Senior -55 putra.
Sepulang dari sana ia ikut dalam
kegiatan orientasi peserta didik dan memberikan materi dan masukan kepada
adik-adik kelasnya, dan mementaskan KARATE yang pertama kalinya di tempat ia
bersekolah dan alhamdulilah antusias dari peserta didik baru sangat baik dan
anggota BKC dojo SMANSA bangkit hingga mencapai Delapan puluh anggota. Pada
saat pentas PALAPA siliwangi mementaskan tekhnik refling turun komando, dan
refling tanpa menggunakan peralatan dan berlangsung SUKSES hingga anggota PALAPA mencapai
Seratus anggota di situlah ia mengenal berbagai anggota baru dan teman-teman
baru, latihan organisasipun berjalan seraya panji BKC berkibar di sekolahnya
hingga salah seorang muridnya mengatakan sesuatu yang ta pernah ia kira, di
tengah malam di malam kamis seorang muridnya mengatakan bahwa ia mencintainya
dan mengharapkannya menjadi kekasihnya iapun merasa bingung harus menjawab apa
di hari hari kesendiriannya setelah setahun dalam pelariannya, karna ia sudah
sangat mengantuk dan karna niat muridnya itu baik dan ia mengatakan IYA seraya
ia tidur dalam mimpinya, keesokan harinya ia bertemu dengan sahabatnya Ramdhan
Gimbal Young dan tiba tiba memanggilnya dan bertanya padanya,
Ramdhan : “ Bang peting jadiannya”...
Siliwangi : Ah gosip timana eta
Ramdhan : “ Ulah ngalelengit bang bisi
kalah leungit asik atu teu ngajomblo dai.. haha..”
Siliwangi : Apal ti mana bang
Ramdhan : “Ulah apal ti mana ti mana
enya apa henteu, da budakna oge tadi carita ka urang”,
Siliwangi : Enya bang, tapi ning budakna
carita carita ka ente...
Ramdhan : “ Biasalah manehana kan
nyarita tas jadian jeung pengurus PALAPA inisialna P, nya saha dai ari lain
manehmah”
Siliwangi : hahaha..... BisaanN mamang
Gimbal...
Siangpun
beranjak hingga tibalah waktu latihan Refling PALAPA setelah kegiatan belajar
mengajar, siliwangi berjalan dengan teman temannya ke belakang kelas di bawah
pohon ketapang dan di sana sudah pada berkumpul calon anggota dan pengurus
memberikan materi kepada adik-adik kelasnya, namun aneh melihat anggota
pengurus mukanya muram seperti ada yang ingin di sampaikan,
Rachma : “A.... kesini ngumpul ma anak
anak”
Siliwangi : Ia bentar,
Rachma : “ Katanya a jadian sama anak
kelas X ya”
Siliwangi : Ah kata siapa,
Rachma : “A gimbal yang bilang, katanya
ma Tria sulistriani suhendar ya a”
Siliwangi : Ko Tau...
Rachma : “ A bimah rada kirang setuju da
a jadian reng si eta”
Siliwangi : Memangnya kenapa ma,
Rachma : “Anaknya agak songong a, jaman
SMP juga anak ntumah suka nyebelin”
Siliwangi : Ya habis gimana agi ma,
rachma ma anak-anak kurang seteuju juga da gitu-gitu udah jadi pacar a masa a
harus putusin dia karna rachma ma anak-anak kurang setuju, ya sekarangmah
jangan liat dianya yang penting sekarang liat ke a nya, moga aja dia bisa
berubah ma dia biasa nyatu dan saling sama anak-anak.
Rachma : “ Ia a....”
Keesokan
harinya tria datang ke rumah dan mengajak siliwangi ke rumah muridnya
agstrisyani dan iapun ke sana bersama tria untuk meminjam hasdup karna tria
sesudah dzuhur hendak akan pramuka, pada saat tria pramuka siliwangi dan teman
temannya pengurus PALAPA berkumpul di ruangan hendak menata ruangan dan
mengecat kembali ruangan, dengan berkarya siliwangi dan sahabatnya wahyu,
repa,ramdhan melukis ruangan dengan tema almemeter yaitu melukis logo palapa
dan melukis seorang petualang, di sana ia di tanya oleh sahabatnya,
Wahyu : “Bang gimana ma si tria lancar”,
Siliwangi : Ya gitu aja bang, namun ana
punya rasa takut kisah setahun yang lalu terulang kembali ketika sekarang jadi
sama tria,
Wahyu : “ Mengangnya kenapa bang”
Siliwnagi : tahun lalu kan ente tau ana
jadian sama Dwi puspita di bulan puasa dan hanya bertahan Cuma satu bulan bang,
karena sekarang ana jadian sama tria juga di awal bulan ramadhan yang ana
takutin ana jadian gx bakalan bertahan lama bang, sama kaya pacar ana setahun
yang lalu bang.
Wahyu : “Lah gitu aja di takutin, yang
seharusnya loe takutin tu elu di tinggalin sama Alloh, udeh jangan terlalu di
fikirin bang yang penting sekarang loe laksanain janji loe, bahwa setelah eloe
ngejomblo selama setahun eloe akan ngebahagiain siapa aja pacar loe bila eloe
punya pacar agi, itu kan yang selalu eloe ucapin ketika loe ngejomblo selama
setahun”,
Siliwangi : Ia ya bang... do’ain ja ya
bang semoga ana langgeng ma dia...
Wahyu : Ammin bang... gue do’ain...
Wahyu : Ammin bang... gue do’ain...
Sebulan
setelah hari itu PALAPA mengadakan kegiatan, perjalanan ke trowongan sumber
sebuah terowongan kereta api jaman kompeni belanda dan merupakan terowongan
terpanjang di indonesia. Pagi itu semua anggota berkumpul di sekolah tercinta,
wajah wajah yang masih sayu terlihat mungkin baru pada bangun tidur, tria
tersenyum ceria ketika melihat siliwangi yang terduduk di depan POS Satpam
sungguh pagi yang cerah dengan udara yang sejuk, seluruh anggota berkumpul dan
berdoa bersama sebalum pelaksanaan pembarangkatan perjalananpun dimulai,
Ramdhan : “Gimana konsumsi siap bang”,
Repa : “Isuk-isuk keneh asa geus lapar
euy”,
Januar : “Budak dua kana dahareun riweuh
wae”,
Siliwangi : Tadi pagi rasanya udah pada
makan nasgor bang,
Repa : “Lapar dai puguh bang”,
Siliwangi : Ya tinggal bawa gunting
bang, tinggal motong di bang ramdhan gimbal young di kepala kan full sama mie,
tinggal di rebus ma ngasih bumbu,
Januar : “ Hahahahaha.... BISA BISA
BISA”
Seraya
berjalan dan bercanda sampailah ke pinggir pantai di bawah lembah putri,
sungguh indah dan mengalir air yang sejuk dari pegunungan menuju ke laut,
berlarilah mereka ke atas bukit karang nini dengan semangat,
Januar : “ Bang tungguan urang”,
Repa : “Dasar si gentong, ngaririweuh
wae nanjak saeutuk we meuni enggeh-enggehhan”,
Januar : “ Kumaha urang we da cape, teu
apal pisannya”,
Siliwangi : Udah jangan bertengkar ayo
cepat kita balapan aja ke karang nini
biar cepet istirahat,
Repa : “ Hayulah siap cuang ngabagong”,
Januar “ Wooooy...... tungguan
woooy....”,
Sesampainya
di karang nini siliwangi melihat tria selalu dekat dengan seorang anak didiknya
siliwangi waktu ia di organisasi ADIWIYATA, namun ia hanya tersenyum dan
melihatnya meski hati merasa cemburu. Perjalanan sampailah ke terowongan sumber
yg sangat gelap dengan berjuta misteri dan mitos bahwa di terowongan ini banyak
hantunya dari arwah arwah penduduk pangandaran yang meninggal pada saat jaman
ROMUSA “kerja paksa” jaman belanda pada saat pembuatan terowongan. Dengan
gelapnya terowongan triapun menggenggam erat tangan siliwangi hingga sampai ke
penghujung terowongan namun setelah ia sampai ke jelur kereta cikacepit rasa
cemburu di hati siliwangi mulai memuncak karna kedekatan tria dengan fahrul
anak didiknya hingga berhujung pada pertengkaran, baru kali ini selama setahun
siliwangi merasakan kembali rasanya kecewa dan munculah berjuta kecurigaan dan
keretakan dalam hubungannya dengan tria, hingga keesokan harinya di jam
istirahat siliwangi hanya terduduk dan melamun di belakang kelas dengan
berkerumun semua teman teman sekelasnya,
Ruli : “Kunaon maneh siliwangi”,
Siliwangi : Enggax.... enggx kenapa napa
bang,
Arip : “ Ah apal pasti maneh keur galau
nya bang”
Siliwangi : Ah neggx juga rip,
Ruli : “ Siliwangi katanya kamu jago
karate, coba kamu ancurin ni batako sisa ngebangun benteng”
Siliwangi : “ Ah enggx saya gx bisa
bang, lagian saya juga masih belajar”
Ruli : “ Ah ulah sok kitu, nyobaan bang
ancurkeun hijimah”
Pada
saat siliwangi semakin melamun tiba tiba arip menyampaikan seuatu kepada
siliwangi,
Arip : “ Bang siliwangi arimaneh bego,
tolol apa pura pura tolol”,
Siliwangi : Memangnya kenapa bang,
Arip : “Tempo yeuh setatus BBM pamajikan
ente I LOVE YOU FATUROHMAN apa waras
bang meren eta budak masih keneh jeung ente”,
Saking
marahnya siliwangi ia sampai menghancurkan semua batako sisa pembangunan dengan
tangan tangannya hingga hancur, dan mukanya memuram dengan tangan yang
membengkak, seraya itu ia mendatangi kelas tria namun ia menyembunyikan rasa
sakitnya dan kepedihan hatinya seolah tidak terjadi apa-apa dan menyampaikan
kepada tria bahwa ia sangat mencintainya dan ingin menjadi yang terbaik
untuknya.
Bel
masukpun berbunyi wajah suram terlihat ketika ia duduk di kelas paling depan,
Ibu Emin : “Siang anak-anak mari kita
lanjutkan kembali kepada materi kita yaitu sastra dan puisi indonesia, di sini
adakah yang dapat mencontohkan pembacaan puisi yang baik seperti apa” ?
Kelas
mendadak hening dan tidak ada yang menjawab,
Ibu Emin : “Segini banyaknya masa tidak
ada yang mampu menjawanb, coba siliwangi kamu bacakan puisi yang kemarin kamu
buat”,
Siliwangi : (Dengan wajah lesu)...Baik
bu...
Ibu Emin : “Kenapa kamu siliwangi mukamu
tidak enak di pandang, sekarang tidak terlihat ceria dan semangat seperti
biasanya”,
Siliwangi : “ Tidak kenapa-kenapa bu”
Dari
belakang anak-anak sekelasnya berteriak “ Siliwangi sedang galau bu sama
pacarnya”,
Ibu Emin : “ Anak muda kalau galau
sampai segitunya muka di tekuk kaya mayat hidup, ibu itu suka sama kamu yang
kemarin siliwangi yang semangat ceria selalu memperhatikan ibu pada saat
menerangkan dan ibu harap kamu seperti biasanya bukan seperti sekarang ini,
karya-karya kamu itu bagus siliwangi tidak hanya kamu ahli di seni tapi kamu
dalam menyampaikan pidato ataupun berpuisi itu sangat baik dengan notasi dan suara
yang lantang serta penyampaiannya mudah di fahami dan maknanya dapet apa lagi
dalam bersastra kamu sangat lihai dalam menulis dan menyusun kata hingga timbul
berjuta makna di setiap bait bait-nya, ibu dulu waktu pacaran jaman muda tidak
seperti kamu, santei aja enjoy belum tentu juga kalau pacaran nantinya bisa
sampai berlabuh di pelaminan, jadi enjoy aja, lagi pula pacaran itu jangan
terlalu berlebihan, ingat waktu ingat norma serta pacaran itu jadikan motivasi
untuk meningkatkan prestasi, bukan malah bikin drop gini, ibu pengen kamu
seperti biasanya, maka angkat muka kamu, coba buat tersenyum dan berdiri tolong
lantunkan beberapa bait puisi yang kamu buat.
Hari
itu ibu emin menbahas sastra puisi dan membahas masalah siliwangi yang
menggalau karna rasa cintanya terhadap pacarnya yang sedang retak dan sulit
untuk di obati.
Hubungan dengan triia-pun tidak
berlangsung lama, pada satu hari sebelum acara RATAPA triia menutuskan untuk
mengakhiri hubungan dengan siliwangi, hingga siliwangi hanya tersipu dengan
tinta tinta angan semu.
RATAPA-pun tiba, siliwangi hanya terdiam dan ta banyak berkata, setelah acara selesai siliwangi menanyakan kembali kepada triia, apakah tidak dapat di selesaikan dan hubungan tetap berjalan.
Triia-pun menjawab “mungkin inilah yang terbaik buat a dan buat triia”.
RATAPA-pun tiba, siliwangi hanya terdiam dan ta banyak berkata, setelah acara selesai siliwangi menanyakan kembali kepada triia, apakah tidak dapat di selesaikan dan hubungan tetap berjalan.
Triia-pun menjawab “mungkin inilah yang terbaik buat a dan buat triia”.
Siliwangi
pun berbalik dan ta satu katapun ia lantunkan seraya ia pergi.
Dan
dalam hati iia berkata “apakah ini jawaban atas kesetiaan, mungkin benar tiada
cinta yang sejati”.
Waktu
berderet dan berjalan ke bulan desember, ia berangkat ke KEJURNAS di Serang
Banten dua hari setelah ulangan semester selesai di sana ia bertanding dengan
atlit berbagai daerah dan cabang di tanah air, dan banyak pula kader kader BKC
yang berdatangan hadir mengikuti pertandingan dari mancanegara.
Pemberangkatan
Siliwangi ke banten dari jam 9 pagi dan sampai di sana jam 9 pagi terduduk 12
jam, sungguh hari yang melelehkan.Hari pertama Siliwangi beserta atlit-atlit
yang lainnya berangkat dari penginepan menuju tempat pertandingan yang jaraknya
lumayan jauh 1,2 KM dari penginepannya, ia pun harus pulang anting antar jemput
sesuai jadwal, pagi itu pembukaan pertandingan sungguh ramai dan siliwangipun
sangat bersemangat untuk bertanding karna iya membawa kontingen Kab.Pangandaran
sedangkan kabupatennyapun belum sah menjadi kabupaten, namun iya sangat bangga
membawa nama kontingen Kab.Pangandaran.
Penimbangan
atlit sudah di laksanakan, Siliwangi bersama dengan teman-temannya
berjalan-jalan mengelilingi kota banten yang sungguh panas lebih panas di
bandingkan dengan pangandaran, malamnyapun ia melaksanakan training latihan di
gor dekat setadion sepak bola serang banten, namun malam itu sungguh sial,
Siliwangi mengalami cidra dan kakinya bengkak hingga ia tak mampu menendang
dengan benar, dan pada saat malam, kaki yang bengkakpun tidak sengaja terinjak
oleh temannya dan malah makin bengkak, sungguh hari yang mengesalkan padahal ke
esokan harinya Siliwangi harus bertanding di kelas kumite Senior -55 Putra.
Adzan berkumandang di tengah perkotaan serang banten, Siliwangi melaksanakan
sholat sambil merasakan kesakitan karna kakinya yang cidra, sebelum ia
bertandingpun ia meminta kepada temannya untuk mengurut kakinya yang bengkak
dan di olesi oleh minyak gosok yang begitu terasa panas. Di dalam gorpun
Siliwangi hanya melamun bagai mana ia dapat bertanding dengan kondisi kakinya
yang cidra, siang pun bergati malam tibalah saatnya Siliwangi turun bertanding,
pada saat ia menggunakan peralatan untuk bertanding dan menunggu giliran
bertanding, ada seorang wanita dari Jakarta mencarinya, dan iapun bersembunyi
di antara teman temannya.
[Tau
ka P.Siliwangi enggx ada di mana…?
Yesi
: Gx tau ya….
Kang
Upe : Kurang tau…
[Mmmmhhh
kirain tau ini kontingen pangandaran kan, dari kemarin datang ke sini di cariin
gx ketemu ketemu padahal udah jauh jauh dari Jakarta ke banten cuma pengen
ketemu doang…
Kang
Upe : Ini witri ya….
[Iya
ini witri kang upe, denger-denger ka P.Siliwangi ikut tanding di kejurnas ya,
ma witri di cariin ko gx ada…
Kang
Upe : Gx ketemu ya… coba tu liat ke atas….
“Hehe….
Peace….
[Dasar
nyebelin, dari kemarin di cariin ni malah ngumpet….
“Sapa
yang ngumpet ni agi pake peralatan iwit, a mu tanding…
[Tanding
kapan, witri nyeponsorin ya…
“Iya
siippp…
Siliwangipun bertanding dengan
semangatnya, kaki yang cidrapun tak di rasa olehnya dan menghajar lawannya
dengan sekuat tenaga hingga musuhnyapun sampai habis olehnya, dan mukanyapun
penuh dengan bekas tendangan mawashi Siliwangi, namun pada saat detik detik
terakhir pertandingan pertama iya di curangi oleh wasit dengan tidak memasuka
poin tendangannya dan ia hendak di nyatakan kalah, namun penonton panitia
termasuk dewan gru yang melihat bertandingan langsung protes kepada wasit
tersebut, dan akhirnya poin tendangan mawashi siliwangipun di masukan dan
Siliwangi di nyatakan menang. Pada saat Siliwangi bertanding di semi final,
poin Siliwangi di awal babak sungguh menggembirakan sudah di atas angin hampir
8 berbanding 0, namun di tengah tengah pertandingan berlangsung ia di curangi
lagi oleh wasit sampai banyak poin yang tidak di masukan oleh wasit, karna
kesalnya Siliwangi hampir menghabisi lawannya dengan menghantam lehernya dan
menendang mukanya serta menghantam mukanya dengan sikutnya hingga lawannya
terkujur lemas dan di bawa ke medis, dan akhirnya wasit mengulur-ulur waktu
hingga waktu pertandingan habis dan Siliwangi di nyatakan kalah, dari situ
Siliwangi kembali menghajar musuhnya dan hendak melanjutkannya di luar
lapangan, namun pada saat itu witri menarik Siliwangi dari tengah arena
membawanya ke luar tempat pertandingan dan memarahinya.
[aa,
malu maluin, udah jangan marah marah ngapain marah-marah juga udah beres
pertandingannya
“Tapi
a gx terima kalo a kalah kaya gini, mending a abisin aja lawan a sekalian, biar
puas…
[Udah
diem jangan marah marah, ni liat sini witri jauh jauh dari Jakarta pulang
anting ke sini Cuma pengen nyeponsorin a doing, pertandingannya udah beres
masih aja marah marah, udah diem, di makan tu kentang gorengnya ma di minum
minumannya ma di istirahatin, awas kalo pulang tanding nyampe sakit…
“Iya
witri…
Hari itu siliwangi hanya melamun dan
terdiam meratapi kekelahannya, higga hari hari di serag banten-pun berakhir.
Namun alhamdulilah masih ada secerca harapan yang indah, pangandaran masih
membawa medali meski hanya juara III Tingkat Nasional, yaitu di kelas berat
kumite putri yang di menangkan oleh gurunya Siliwangi yaitu Teh Deti Intia.
Pangandaran-pun
bersorak karna masih pulang membawa medali, dan guru siliwangipun berdoa.
Teh
deti intia : Ya alloh setelah pangandaran fakum, dan guru hambapun kini tidak
dapat hadir dalam pertandingan namun hamba memohon padamu, jadikanlah momen ini
menjadi momen langkah awal agar BKC Pangangandaran akan jaya kembali seperti
dulu.
Amminn
ya alloh…
Seluruh keluarga besar BKC Pangandaran,
kembali pulang ke pangandaran dengan hati yang khidmat dan penuh semangat.
Untuk membuka era baru, dan lembaran baru untuk BKC Kabupaten.Pangandaran.
Siliwangi
menjalani hari-hari dengan kesendirian di awal tahun 2013, banyak temannya yang
menjodohkannya dengan berbagai wanita namun ia tak sedikitpun meliriknya, karna
secantik apapun dan seindah apapun untuk apa bila hanya dapat menorehkan duri
di hati.
Hari
haripun berjalan, dan ia selalu menjadi seorang sastrawan yang sangat di kagumi
oleh ibu emin, dan league English-nyapun semakin pasif dari hari ke hari,
hingga pada suatu pagi Siliwangi di kenalkan dengan adiknya ibu emin yaitu
dewi, dan ternyata dewi sangat menyukai Siliwangi dan sering bercerita dengan
kakanya yaitu ibu emin guru bahasa indonesianya, dan iyapun setuju bila dewi
jadian dengan Siliwangi, atas permintaan ibu emin siliwangipun bersedia untu
menjadi kekasih adiknya untuk menjadi motivator bagi adiknya agar semangat untu
belajar. Tak terasa waktu berlalu akhirnya siliwangi melaksanakan Trey Out, US,
dan UN, hingga selesailah semua ujian dengan lancar, dan iya apun di beri nilai
yang baik oleh kakanya dewi yaitu ibu emin dengan nilai maksimal di atas rata
rata kelasnya.
Pada tanggal 28 april 2013 siliwangi
berangkat untuk bertanding karate kembali di Ciamis yaitu Pertandingan Antar
Pelajar Se-Kabupaten ciamis, karna waktu itu pangandaran masih menginduk ke
ciamis belum memisahkan diri menjadi DOB Kab.Pangandaran. Siliwangi pagi itu
sangat sibuk untuk menyiapkan persyaratan dispensasi untu murid-muridnya dan
persiapan pemberangkatan, tepat pukul 09.00 akhirnya kontingen pangandaran dan
parigi berangkat bersama menuju ciamis, pada saat pemberangkatan muridnya
Siliwangi tri agung dan pamuji nino membeli mie ayam di depan sekolah, dan akhirnya
karna mobil keburu berangkat mienya di bungkus di bawa sampai ke ciamis, karna
udah dingin dan aroma mienya sudah tidak karuan, mereka malah muntah muntah di
mobil karena mencium aromanya yang tidak karuan dan membuang mienya.
Sesampainya di ciamis mereka berangkat ke gor GGT “Gelanggang Galuh Taruna” dan
melaksanakan penimbangan atlit kejuaraan. Senjapun dating di kota ciamis,
siliwangipun bersama murid muridnya pulang ke penginapan yang berada di dekat
lesehan wina ciamis, setelah penimbangan atlit dan seliruh atlit ber-ishtirahat,
malam itu tak di sangka Siliwangi melihat sebuah setatus pacarnya Dewi yang
bilang bahwa iya merasa kesepian dan ingin mencari yang lain pengganti
Siliwangi, mungkin dewi merasa kesepian karna Siliwangi yang jarang mengirim
pesan karna kesibukannya namun iya tak pernah mengerti bila memang iya sayang
pasti iya akan mendoakan Siliwangi agar berjalan lancar segala kegiatannya dan
mensuportnya bukan malah mencari pelarian, dan akhirnyapun Siliwangi menjawab
dengan kepala yang sangat penat bahwa silahkan iya mencari yang lain dan jangan
pernah hubungi siliwangi lagi. Keesokan harinya pertandingan akan segera di
mulai para atlit memasuki lapangan dan melaksanakan pembukaan, siang itu ada
seorang wanita yang tak pernah akur dengan Siliwangi.
[Hehhhh
dasar rempong…
“Ape
lu…
[Rempong….
“Wah
kurang ajar ni anak…
[Beraniii…
“Heeuuuhhhh
lamun lain awewe da…
[Rempong…
“Yeeeeeeeeee…
heuhhhh….
Hingga sampai sore mereka tidak pernah
akur dan saling mengolok-olok satu sama lain, karena muridnya Siliwangi
mengetahui mereka saling tidak akur pada akhirnya muridnya Siliwangi
merencanakan sesuatu hal yang tidak pernah Siliwangi duga, dengan menjodohkan
Siliwangi dengan Dinah putri pratiwi dari dojo SMA N 1 Parigi, pada saat itu
gurunya teh deti dan teh euis dari parigi saling berbincang bincang.
Teh
deti :Kumaha teh euis arek jadi ieu besanan jeung pangandaran moal…
Teh
euis :Ah abimah teu langkung be teh…
Siliwangi
:Heuhhhh si tetehhhh teu ah….
Dinah
: Mmmmhhh mit amit… Dasar rempong…
Siliwangi
: Heeuuhhh cewe rese…
Dinah
: Rempong…
Siliwangi
: Rese…
Teh
deti : Kumaha ieu teh euis… bener ieumah jadi…
Teh
euis : Ah etamah manga be teh…
Teh
deti : Hehhh Siliwangi kade unyeng unyeng ke malah bogoh…
Siliwangi
: Deuhhh ogah… cewe rese…
Dinah
: Heuhhh rempong…
Keduanyapun tiada hari tanpa akur selama
di sana, namun pada saat mereka bertanding mereka saling mendukung, dan
alhamdulilah pada saat itu Siliwangi pulang mendapatkan juara II di kumite -55
senior putra, dan adiknya siti kulsum mendapatkan juara I di kumite +60 Junior
Putri dan mempersembahkan piala kemenangannya kepada ibundanya tercinta, dan
pada saat itupun ayahnya datang untuk melihat pertandingannya. Sungguh hari
yang melelahkan namun alhamdulilah satu cabang pangandaran banyak menggondol
piala meliputi ranting padaherang, parigi dan pangandaran. Malam terakhir di
ciamis, teh deti, adiknya idjah dan murid muridnya mengajak Siliwangi ke
lesehan wina sesudah maghrib, dan siliwangipun menyetujuinya untuk malam
terakhir berkumpul di lesehan wina. Sesudah maghrib teh deti teh euis om untung
dan murid muridnya Siliwangi sudah duluan berangkat ke lesehan wina, sesudah
melaksanankan shalat Siliwangi pun berangkat menyusul gurunya di sana terlihat
teh eiuis dan teh deti sedang berbincang bincang dan entah apa yang sebenarnya
di bicarakan. Pada saat Siliwangi duduk di antara mereka Siliwangi di tanya oleh
teh euis bagaimana hubungannya dengan Dinah, siliwangipun menjawab bahwa hubungan
mereka biasa-biasa saja dan tiada hal yang sepesial namun teh deti dan teh euis
yakin di antara mereka ada sesuatu hal yang mungkin tidak mereka sadari dengan
perasaan mereka dan berharap mereka berdua bias bersanding di malam itu,
setelah menyelesaikan makan tiba tiba lampu di lesehan semua mati dan lilin
lilin di nyalakan, entah apa yang sebenernya di rencanakan. Seraya teh deti dan
teh euis memesan minuman datanglah Dinah bersama adiknya Siliwangi yaitu siti
kulsum dan menyuruh keduanya dinner berdua dan saling mencurahkan isi hati di
antara indahnya cahaya cahaya lilin malam. Siliwangi terengah dan bingung apa
yang harus di bicarakan dan apa yang hendak di sampaikan, kedua muka mereka
memerah dan akhirnya terhanyut karena suasana, hingga mereka berdua saling
berbicara satu sama lain. Malampun semakin larut lilin lilin sedikit demi
sedikit mulai padam dan para atlit beranjak pulang, Siliwangi dan Dinah
terlambat naik bis karna di tinggalkan oleh teman temannya dan anak-anak
didiknya, pada saat melangkahkan kaki masuk ke bis semua kursi sudah penuh oleh
atlit atlit pangandaran dan parigi yang waktu itu berangkat dan tinggal dua
kursi di paling depan. Anak anak didiknya Siliwangi pada tersenyum dan
mempersilahkan Dinah dan Siliwangi duduk berdua di kursi yang paling depan,
Siliwangi terngahh kembali karna kelakuan anak-anak didiknya yang
menjodohkannya habis habisan sungguh sial malam itu, namun semua di jalani
dengan senyuman. Sepulang dari ciamis keduanya semakin dekat, saling bercerita
bercengkrama satu sama lain hingga terasa ranting parigi dan pangandaran
bersatu. Sore itu setelah pulang dari pentas di parigi Siliwangi Dinah dan
murid-murid Siliwangi melaksanakan makan bersama dan berjalan ke sebuah tempat
obyek wisata, anak anak didiknya Siliwangi beranjak untuk berenang melihat air
yang mengalir jernih, sungguh terlihat sangat segar, Siliwangi di ajak untuk
berenang oleh Dinah dan anak anak didiknya namun ia malah beristirahat di saung
dekat obyek wisata citumang. Sepulang dari itu hubungan mereka semakin dekat,
hingga mantan Siliwangi tahu bahwa sepulang Siliwangi dari ciamis iya dekat
dengan seseorang dan mengira bahwa iya putus dengan Siliwangi karena pihak
ketiga, namun sebenarnya Siliwangi memutuskan dewi karna iya tak pernah
mengerti dengan kegiatannya dan kesibukannya dan tak pernah mau tahu dan mensuport
segala urusan untuk menunjang karirnya, Sore itu dewi datang dan melebrak Dinah
hingga iya sangat ingin mundur dan menyerah untuk dekat dengan Siliwangi,
hingga gurunya teh deti dan teh euis meminta penjelasan kepada Siliwangi, dan
iyapun menjelaskannya dan memohon pada Dinah untuk mengerti. Hari demi hari
terlewati semuanya berjalan layaknya air yang berjalan egitu deras di Antara bintang
dan haluan. Dimalam itu ketika Siliwangi sedang melaksanakan rapat dengan teh
deti dan om untung untuk kegiatan ghasuku Siliwangi melihat setatus Dinah yang
telah kembali menjalin cintnya dengan mantannya di hari yang bagi Siliwangi
sungguh sangat sepesial iya bilang bahwa Dinah sangat saying pada Siliwangi
namun dlam kenyataannya bertolak belakang. Hari haripun kembali menjadi dingin,
iya memutuskan untuk mengekat semua hubungan dengan ranting parigi hingga
banyak permintaan kunjungan namun pangandaran tidak mau menghadiri, karna bagi
ranting pangandaran, bila tersakiti satu maka tersakiti semua hingga semuanya menjaga
jarak satu sama lain. Hingga berbulan bulan Siliwangi tak pernah mau berbicara
bertanya apalagi berjabat tangan dengan Dinah.
Pemberangkatan ghasuku 2013, semua
sangat bersih keras meningkatkan latihan untuk bertanding di ghasuku cup, Dengan
idzin dari orangtua mereka murid murid Siliwangi, beserta Orangtua Siliwangi,
Berangkat rombongan pangandaran menuju bandung pukul 05.30 WIB. Di tengah
perjalanan terjadi cekcok antara pengurus cabang dan Siliwangi yang berangkat
tanpa memberi pemberitahuan terlebih dahulu kepada pengurus cabang, yang pada
saat itu pengurus cabangnyapun belum di sahkan oleh KDG PB BKC Pusat. Karena
suasana yang tidak mengenankan Siliwangi ingin rasanya pulang kembali ke
pangandaran karna sampai ke sanapun pasti tak akan akur dengan pengurus cabang
yang tak pernah memberikan kordinasi kepada setaf dan ranting rantinggya hingga
mengurangi kepercayaan di antara kubu, karna pengurus cabang 90% dari ranting
padaherang dan pangandaran hanya menjadi sebuah ranting yang tetap independen berdiri
sendiri, karena BKC berada dengan segala keberadaannya. Adzan mengalun di
masjid agung ciparay, sungguh perjalanan menuju senja, Pukul 17.12 akhirnya
Siliwangi dan murid-muridnya sampailah di PB BKC, sore itu Siliwangi dating
menemui kang atep untuk mencarikannya penginapan di sekitar PB BKC dan
Siliwangi sementara beristirahat di pondokan BANJARAN Bandung Barat.
Berkelilinglah kang atep mencari penginapan untuk Siliwangi, pada saat ia
kembali kang atep menyampaikan bahwa ada penginapan kosong di penginapan
pangandaran, dan apakah itu rombongan yang sama ?, “Maaf kang etep kita
rombongan yang berbeda kalau itu Pangandaran Ranting Padaherang, Kalo kami
Pangandaran Ranting Pangandaran”. Itu masih satu rumpun atau seperti apa ?
“Menurut
Wilayah mungkin masih dalam satu cabang, karena Padaherang maupun Pangandaran
berada di wilayah kabupaten yang sama, Kabupaten Pangandaran”. Oh iya akang
kurang mengerti, bagaimana mau bergabung satu pondokan atau bagaimana ?,
Setelah di rambugkan bersama antara pahit dan manisnya, karna terlanjur
berangkat ke bandung untuk niat yang baik mereka bergabung saru peninapan
dengan padaherang, meski banyak menerima hinaan hari kestafel padaherang karna
penghianatan gurunya Kang dodi darmawan yang masuk ke KKI, Siliwangi masih bias
menahan emosinya karena melihat murid-murid dan anak anak didiknya yang hendak
melaksanakan GHASUKU. Setelah di bicarakan dengan baik semuanya kembali membaik
meski masih teringat hinaan hinaan akan gurunya yang berdengung di telinganya.
Sore itu Siliwangi di tanya oleh seorang karateka putri asal Kota Banjar yang
kebetulan satu penginapan dengannya. Kang mau ikut pembinaan atlit apa ujian
masa bina ? “Siliwangi ter engah, mungkin iya di kira masih tingktan KYU dan
masih seumuran dengan murid-murid Siliwangi yang dating ke situ, seraya
tersenyum Siliwangi menjawab “Saya tidak mengikuti pembinaan atlit dan ujian
masa bina, “, Dan wanita itupun malah bengong dan merasa heran penuh tanda
tanya ??? tidak mengikuti UMB tidak mengikuti Pembinaan atlit, lalu ke sili
hendak mau apa…?? “Saya kesini hendak membimbing anak-anak”, Ooooh dengan
ekspresi yang terlihat heran…
Malampun semakin larut, dalam
kesendirian Siliwangi hanya tersenyum dan memandang bitang-bintang di malam
itu, dan terlelap di antara aliran angin yang semakin malam semakin dingin.
Pagipun menjelang, Siliwangi bersama
dengan staff Cabang mendaftarkan anak-anak untuk mengikuti pembinaan atlit dan
ujian masa bina. Seraya mendaftarkan mereka untuk mengikuti seleksi TIM 2 PB
BKC untuk Pertandingan Mendagri di Bali. Murid-murid Siliwangi mengikuti UMB
dan pembinaan atlit dengan semangatnya, Siang itu Siliwangi berjalan jalan
mengitari pondok dan duduk di antara kolam-kolam ikan, dan mengingat masa masa
dan tahun tahun yang telah terlewati sungguh indah pemandangan di kala senja.
Pada saat malam semua anak anak didiknya berkumpul di pondokan, tidak di sangka
tidak di duga muridnya Siliwangi Mochamad Ramadhani dan Ghani komarudin meyukai
seorang wanita yang sama, yaitu Hesti Purnamasari dan Rama selalu selangkah
lebih cepat di bandingkan ghani dan pada akhirnya hanya ghani yang selalu
mengalah, karna untuk seorang sahabat jangankan dalam menjalani kehidupan di
dalam mengejar cintanyapun iya selalu mengalah, dan malam itu rama sukses
mendekati hesti mengalahkan ghani, meski hesti hanya cuek dan seolah bersikap
biasa biasa saja.
Jumat di pondok BKC, dikala mentari
menjelang Siliwangi berganti pakaian dengan menggunakan Karategi, dan terlihat
temannya Hesti dari Kota Banjar hanya terengah memandanginya, dan Siliwangi
hanya tersenyum padanya, selangkah kaki keluar dari pondok penginapan, banyak
karateka junior yang sedang mengumpulkan tanda tangan dari para anggota MSH
“majelis sabuk hitam”, dan kepada Siliwangipun banyak yang meminta tandatangan
padanya, hingga meminta nomor HP, Email, FB, Tweeter, Hingga PIN BB. Sungguh
ada ada saja permintaan permintaan mereka sampai ada yang mita foto bersama.
Adzanpun berkumandang, Siliwangi mengajak muridnya Helmy Maulana Rahman,
Mochamad ramadhani T Q, Yanuar abdi bahari putra, Ghani komarudin, untuk
berangkat melaksanakan shalat jumat di segara muria di desa sebelah, selesai
melaksanakan shalat mereka berjalan jalan mengitari bukit di sekitar pondok
BKC, sungguh indah pemandangan di sana, dan senjapun mulai menyapa tibalah saat
senja neraka di pondok BKC, semua melaksanakan mandi lilin, dan berjalan
mengitari lapangan di sekitar pondok dengan berteriak “Ampun Kader Ampun
Kader”, sungguh mengesankan. Pada saat pemandian lilin Siliwangi bertemu dengan
teman-teman lamanya dan mengejar ngejar Siliwangi seraya melukis wajah
Siliwangi dengan lumpur hingga terlihat seperli lulur di sore hari dengan
mascara lumpur CAP Pondok BKC. Setelah isya Siliwangi mengantar Helmy diner
dengan Pinky dari Banjarsari di tempat makanan langganan Siliwangi di dekat
pengkolan kampung garduh, Siliwangi hanya jadi kemenyan di antara mereka berdua
yang saling bercengkrama dan saling memandang satu sam lain, seplulang makan
malam pada jadwal hari itu, tepat pukul 00.00 malam adalah jadwal untuk lintas
medan mengitari gunung sungai dan lapangan namun perencanaan jadwal gagal,
karna kondisi di lapangan tidak memadai dan mungkin di laksanakan di ghasuku
tahun depan. Pada akhirnya semua tidur manis di antara dinginnya malam.
Sabtu hari terakhir di pondok BKC, awal
sebuah kisah panjang antara Remulan Dan Sebuah Bintang dan kelak iniah kisah
yang selalu terukir dan teringat di benaknya akan kisah “SENJA DI PONDOK BKC”,
hari itu adalah pengumuman hasil seleksi pertandingan mendagri di bali, dan
ternyata murid-muridnya Siliwangi masih belum terseleksi dan harus
radjin-radjin berlatih kembali, dan selesailah kegiatan ghasuku 2013 dengan di
sahkan oleh ketua PB BKC di sore itu. Anak anak didiknya Siliwangi langsung
beranjak berkeliling dan berfoto-foto, di sore itu dan hestipun dengan temannya
mengajak Siliwangi berfoto bersama, Ghani, Rama, Yanuar, dan helmy untuk
kenang-kenangan. Dan anak anak-didiknya Siliwangi meluncurkan niatnya untuk
melaksanakan PDKT Pada Hesti, dan Pinki di kolam dekat pondok BKC. Namun pada saat
senja itu berderinglah pesan dari Rama muridnya Siliwangi.
Rama
: “Kang ada bisnis”
{Bisnis
apaan rama}
Rama
: “Ada cewe nanyain akang ma minta no
akang dari kemarin”
{Memangnya
siapa ma yang nanyain akang ma minta no akang}
Rama
: Temennya Hesti kang [Lia Rahgatia]
kasih aja ya kang mumpumg akang agi ngejomblo, ya… ya…
{Yaudah
gimana Rama aja}
Rama
: “Oceee Akang”…
Malam itu adalah malam terakhir di
Pondok BKC, Siliwangi mengajak helmy dan yanuar untuk nongkrong di warkop dekat
pemancingan, pada saat di sana Siliwangi memesan kopi dan kebetulan lia dan
hesti berada di sana bersama rama dan ghani yang sedang PDKT, dan rama malah
mendekatkan Lia dengan Siliwangi… “Lia lia katanya nanyain kang Purnama dari
tadi ini ada orangnya” Lia hanya terdiam dan tersipu malu… Siliwangipun hanya
tersenyum, dan menikmati secangkir kopi di pinggir pemancingan…
Hiburan
malampun terdengar di pondok BKC di malam terakhir, Siliwangi di ajak oleh
ghani, yanuar, dan helmy untuk ke sana, dan merekapun berangkat, namun setelah
beberapa langkah Siliwangi tefikir untuk mengajak Lia, karna bila lia tidak di
ajak Rama sulit untuk mendekati hesti, hingga Siliwangi kembali mendekati lia
seraya berkata {Ayo ikut iia } lia tersipu malu dan berkata, “Ikut kemana kang”
{Udah jangan banyak nanya tinggal ikut aja} Siliwangi menarik tangan lia dan
memegang tangannya erat seraya berjalan menuju Plaza patria, {Mau ikut jogged
ma anak anak iia} “enggx a gx biasa jogged jogged gitu” {Yaudah gx papa kita
santei ja sambal liatin anak-anak iia}, malam itu mereka duduk di bawah pohon
sukun di depan rumahnya kang iwa sambil bercengkrama satu sama lain, pada tepat
pukul Sembilan rama datang dengan ekspresi yang menghawatirkan,
{Mocil
kamu kenapa…?}
[Akang…..
dengan ekspresi muram]
{Coba
liat iia ni ngehawatiriin mukanya}
“Rama
Kamu kenapa”
[Aku
di Cuekin sama temen kamu, terus dia malah ngobrol sama josua di sana, aku
malah jadi kambing conge di sana]
{Punya
murid gini amat ya alloh, yang semangat atu, jangan cengeng gitu Mocil}
“Gitu-gitu
juga murid a”
{iya
lia}
“Udah
rama jangan di tekuk gitu mukanya senyum atu”
[Hihi…
iya ni juga senyum, liat akang ma lia… hihii asikkkk]
{Apa
Mocil… ?}
[Hehe
Enggx ah kang]
“Rama
tetep berusaha ya”
[Iya
siap ni juga semangat, akang lia rama ke anak-anak dulu ya mu ikut jogged biar
gx galau… haha]
{“Iya
Rama silahkan”}
Malampun semakin larut, Siliwangi dan lia
kembali ke pondokan untuk beristirahat persiapan untuk besok pulang ke rumahnya
masing-masing. Siliwangi terlelep di samping lia seraya tersenyum… Malam yang
indah, Bulan dan bintang menjadi satu di langit naungan panji BKC berkibar.
Keesokan harinya Lia dan Hesti berangkat terlebih dahulu untuk pamit pulang,
siliwangipun pamit kepada Kang iwa rahardian arsanata setalah sarapan untuk
kembali ke pangandaran, murid-muridnya Siliwangi berangkat terlebih dahulu ke
pangandaran, karna Siliwangi hendak berangkat dulu ke Cibiru menemui Pamannya
ASEP adik ibundanya, di sana iya banyak di tanya mengapa tidak mendaftar Kuliah
di universitas negri di Bandung, dan iya di sidang oleh pamannya agar iya
melanjutkan study di unuversitas negri di bandung, namun mengetahui keluarga
Siliwangi sedang mengalami goncangan akan keluarga yang pecah, akhirnya
pamannya mengerti dan memahami kondisi Siliwangi dan menyetujui untuk iya melanjutkan
study kuliah di universitas yang dekat di Pangandaran agar dapat menjaga
ibundanya pada saat keluarga sedang karut marut dalam kehancuran.
Sepulang dari bandung ibundanya tak
berada di rumah, lemari terbelah menjadi dua dan segalanya berantakan hingga
rumah tidak karuan, dengan hati yang hancur penuh dengan keputus asaan berada
dalam keluarga yang karut marut, tiada keharmonisan apalagi kasih sayang.
Berangkatlah Siliwangi menemui ibunya yang sedang bersedih dan gundah gulana di
rumah mimihnya Siliwangi di parigi, Siliwangi hanya memeluk erat ibundanya
karna tak kuasa menahan kesedihannya melihat ibundanaya harus terluka batinnya
karna pecahnya keluarga. Hingga Siliwangi harus melewati hari harinya dengan
lembaran lembaran suram, entah masihkah bisa keluarganya dapat utuh dengan
berbagai kesalahan kesalahan ayah, ego ayah, dan perbuatan perbuatan ayah yang
sangat mustahil di maafkan. Ingin rasanya hati berontak dan melampiaskan segalanya,
bertarung sampai matipun jiwa dan raga ini siap untuk meluruskan semuanya dari
ketidak adilan, dan semuanya hanya anak anak-lah yang menjadi korban, tiada
kasih sayang dari orangtua, hidup terlantar, dan mentalpun menjadi miris dan
sungguh miris dengan segala keadaan, untung saja kake, nene, paman, bibi,
sahabat, kerabat selalu mensuportnya dan memberikan masukan masukan yang
membangun hingga kekokohan hati dan kesabaran hati akan istri yang sholeha-lah
yang mengalahkan segalanya. Semua kembali berjalan dan saling memaafkan satu
sama lain meski semuanya sungguh terasa berat.
Waktu demi waktupun berlalu hingga
Siliwangi memutuskan untuk mencoba hidup mandiri, belajar dari kesalahan dan
masa lalu. Satu kalimat yang selalu iya ingat bahwa janganlah engkau mengecewakan seorang wanita dan janganlah engkau
menggoreskan luka di hatinya, karena bila engkau melukai dan menggoreskan luka
di hatinya sama saja engkau menggoreskan duka dan luka di hati ibu-mu sendiri.
Dari situlah Siliwangi selalu mengingat
kata kata itu dan mencoba mengamalkannya dalam kehidupannya. Setelah kelulusannya
dari SMA, ia di tawari kerja di berbagai bidang industry dan perusahaan dari
negri hingga swasta, dengan pemikiran yang sangat matang akhirnya Siliwangi
mencoba mencari pengalaman dengan bekerja di UPTD Pariwisata Pangandaran di
pintu toll gate pangandaran. Pada bulan agustus iya mulai bekerja di bulan suci
Ramadhan, sungguh pengalaman yang sangat berharga, melayani wisatawan local dan
mancanegara dengan ticketing, parker, dan asuransi jiwa untuk para pengunjung.
Seminggu sebelum lebaran entah siapa orang yang terdiam di atas sepeda motor
bersama ponakannya Januar awali harvan di depan toll gate pada saat iya
bertugas, ponakannya memanggil Siliwangi dan menyapanya untuk berjumpa, setelah
di lihat ternyata iya bersama mantannya Teni muliana yang sedang mudk ke
pangandaran dan mengajaknya untuk berfoto bersama. Setelah bertugas iya
mengantar teni dan ponakannya untuk berfoto di pantai, meski terkadang Teni
menanyakan bagaimana rasa di hatinya masih sama antara dulu dengan sekarang,
Siliwangi hanya menjawab dengan sebuah senyuman.
Setelah hari raya idul fitri Lia
Rahgatia dari kota benjar mengabarinya bahwa iya dalam perjalanan untuk
berlibur ke pangandaran, pada saat itu Siliwangi baru saja pulang bertugas
dengan mata yang sayu karna semalaman bergadang. Sesampainya di pangandaran Lia
menunggu Siliwangi di depan Goa Jepang Cagar alam pangandaran, untungnya pagi
itu ada ponakannya Yanuar yang mau mengantarnya menemui Lia Rahgatia, karna
Siliwangi sudah tak mampu lagi menyetir kendaraan saking ngantuknya, seraya di
bonceng oleh ponakannya sambil iya tidur sepanjang jalan sampailah iya di cagar
alam untuk bertemu dengan Lia yang sudah menunggunya. Seraya cepat berjalan
sambil di kejar para monyet cagar alam, terlihat Lia yang hanya terduduk di
bawah Pohon Beringin dan menyapanya, hari itu di lewati keduanya dengan melihat
lihat gua, dan berjalan ke pasir putih pangandaran, melihat panorama alam
pangandaran.
Diantara keduanya mungkin terlukis rasa
saling menyukai dan menyayangi, namun Siliwangi menyadari bahwa keduanya tak
mungkin menyatu karna jarak dan ruang yang terpisah dan tidak ada alasan di
antara keduanya untuk menyukai menyayangi dan menjalin hubungan dengan orang
lain, dan pada saat mereka semakin dekat banyak kata maaf yang lia rahgatia
lontarkan, karna pertemuan mereka yang tidak tepat karena lia sudah menjalin
hubungan dengan orang lain sebelum mereka berjumpa, namun iya sadar bahwa bila
kita berniat tulus menyayangi seseorang tak harus selalu memandang siapakah
iya, dan apakah iya, bila memang hati sayang maka sayangilah selagi hati masih
bisa dan masih dapat melakukannya. Hingga Siliwangi memutuskan untuk menantinya,
namun setelah waktu berlalu iya sadar bahwa penantiannya hanya sebuah
penantian, karna hari demi hari yang Siliwangi jalani seperti hanya berjalan di
sebuah lorog yang gelap dan tiada berujung. Hingga pada bulan September
Siliwangi menjalin hubungan dengan seseorang yang menyukainya hingga banyak
kegiatan Siliwangi yang iya ikuti untuk dekat dengan Siliwangi ia bernama
Kusuma Rahayu, namun hubungan mereka pada akhirnya tak bertahan lama, setelah
semuanya berakhir lia mengetahui Siliwangi telah menjalin hubungan dengan wanita
lain dan mengatakan semoga iya berbahagia dengannya dan lebih menghargai
kekasihnya, namuan iya tersenyum, karena semuanya telah berakhir.
Di akhir bulan September Siliwangi
melaksanakan OSPEK Mahasiswa baru di UNIVERSITAS-nya, sungguh hari yang aneh
namun seru. Pagi itu Siliwangi berniat untuk bangun shubuh, namun setelah
shalat shubuh ia ketiduran dan akhirnya iya hadir kesiangan ke tempat ospek
mahasiswa baru, terlihat para mahasiswa sudah di bariskan dan telah selesai
mengumulkan persyaratan, iya langsung masuk mengumpulkan persyaratan dan hendak
memasuki barisan, pada saat iya hendak memasuki barisan, iya langsung di
pisahkan di depan dan di suruh mengenalkan dirinya pada teman teman
seangkatannya dan kepada seluruh panitia Ospek di pagi itu,
NAMA SAYA PURNAMA SILIWANGI, sudah
jelas….
Semuanya
menjawab, masih kurang jelas, yang lengkap perkenalannya…
NAMA SAYA PURNAMA SILIWANGI, Alamat di
Pangandaran, Status Dalam Proses, Moto Hidup, Tetep berusaha untuk bangkit, dan
bangunlah dari tidurmu, dan jadikan nyata semua mimpi-mimpimu, Motivator
Matsutatsu Oyama. Jelas semuanya…. “Jelas Terimakasih”… Siliwangipun masuk ke
dalam barisan, dan mendengarkan panitia dan jajaran pengurus universitas
menyampaikan selamat untuk mahasiswa baru tahun akademik 2013-2014, hari yang
melelahkan namun penuh kenangan.
Pada awal bulan November, ada seorang
kenalan Siliwangi Oman abdulrahman dan maryono meminta Siliwangi untuk
mendirikan dojo di sekolahnya yaitu di MAN Pangandaran, Siliwangi menyetujuinya
dan disinilah Siliwangi berjumpa dengan sesosok bidadari yang sungguh indah,
hatinya terpincut, dan langsung jatuh cinta pada pandangan pertama padanya,
namuan Siliwangi hanya tersenyum di kala memandangi parasnya, hingga iya tak
dapat berkata apa apa, pada ulang tahunya yang ke 19 th murid muridnya
Siliwangi memberikan surprise padanya dan menyiram Siliwangi pada saat iya
sedang menguji muridnya insan, hari itu sungguh sangat berkesan, meski iya
sendiri dan tak mempunyai kekasih namun masih banyak orang orang yang
menyayanginya, dari mulai teman kerabat dan sahabat ynag selalu prepare
untuknya.
Hri hari berjalan akhirnya pujaan hati
siliwangi menjadi sekretaris Siliwangi di dojo MAN Pangandaran, hingga hubungan
mereka dari hari kehari semakin dekat, dan Siliwangi sering bercerita bahwa iya
seka pada seseorang wanita yang sungguh indah, dan meminda doa dan restunya lia
untuk Siliwangi berusaha mendapatkan cinta pujaan hatinya.
Pada awal bulan Desember iya berangkat
melaksanakan LKKP di bandung untuk pelatihan Keatlitan, Kepelatihan, dan
Perwasitan. Sungguh rindu rasanya hatinya pada pujaan hatinya, dan berangkat
lagi Siliwangi ke bandung pada pertengahan bulan Desember untuk mengunjungi
pamannya asep di bandung pada saat libur semester satu perkuliahannya, di sana
iya berjalan jalan ke kantor provinsi, membeli barang barang elektronik di BIC
dan membantu pekerjaan pamannya si Departemen social selama di sana,
sepulangnya iya dari bandung Siliwangi membawakan oleh-oleh untuk pujaan
hatinya dan sungguh senang iya mau menerima oleh oleh yang Siliwangi bawa
untuknya.
Pada
suatu malam tiga hari sebelum tahun baru 2014 tepatnya pada tanggal 28 desember
pada malam minggu, pada saat acara GASAME siliwangi hendak melantunkan sebuah
hasrat akan sebuah niat pada seorang obat hati, penyejuk hati pelipur lara dan
ia selalu berharap dan berdo’a bahwa dia adalah orang yang terakhir sebagai
penutup kisah kisahnya dengan berakhir bahagia.
Di dalam hati siliwangi merasa bingung akan apa yang hendak ia katakan, rasa cinta dan sayang yang menggebu membuatnya bingung bagaimana menyampaikannya.
Yang ia takutkan adalah bahwa dia sudah mempunyai seorang kekasih, karena di setiap siliwangi bertanya ia sudah mempunyai seseorang yang sepesial ataupun tidak ia tak pernah menjawabnya.
Di dalam hati siliwangi merasa bingung akan apa yang hendak ia katakan, rasa cinta dan sayang yang menggebu membuatnya bingung bagaimana menyampaikannya.
Yang ia takutkan adalah bahwa dia sudah mempunyai seorang kekasih, karena di setiap siliwangi bertanya ia sudah mempunyai seseorang yang sepesial ataupun tidak ia tak pernah menjawabnya.
Namun
dengan bersinarnya bulan purnama di malam itu, dan beribu bintang yang
bersinar, siliwangipun menyampaikan apa yang hendak ia sampaikan pada syifa
tiara dewi yang sangat ia sukai, dan syifa pun menganggut pertanda cinta
siliwangi telah di terima oleh syifa.
Dan puji syukur siliwangi panjatkan kepada alloh swt yang telah mendengarkan doa-doanya.
Malam itupun sungguh terukir bahagia tertulis di raut wajah siliwangi dan memeluk syifa sepanjang malam dan melantunkan beribu harapan hingga adzan subuh berkumandang dan melaksanakan sholat berjamaah.
Dan puji syukur siliwangi panjatkan kepada alloh swt yang telah mendengarkan doa-doanya.
Malam itupun sungguh terukir bahagia tertulis di raut wajah siliwangi dan memeluk syifa sepanjang malam dan melantunkan beribu harapan hingga adzan subuh berkumandang dan melaksanakan sholat berjamaah.
Sungguh
hari yang bahagia awal dari kisah terakhir yang ia catat di hidupnya.
Hari
minggu di kala libur sekolah siliwangi berjalan dengan syifa ke sebuah air
terjun yang indah dengan air yang mengalir seraya waktu berjalan.
Sungguh
indah pemandangan, sungguh indah serbagai pandangan dan harapan siliwangi
bercerita tentang masalalunya dan syifapun menceritakan tentang masa lalunya,
saliang terbuka dan berjanji tuk setia.
Siliwangi memeluk erat syifa di atas air terjun yang begitu indah, siliwangi berkata “sungguh tenang hati terasa dan sungguh nyaman ketika ku berada di dekatmu, hari ini ku bisa begitu dekat denganmu dan dengan seraya waktu berjalan ku kan selalu berdoa kepada alloh, agar ku selalu dekat denganmu syifa”.
Siliwangi memeluk erat syifa di atas air terjun yang begitu indah, siliwangi berkata “sungguh tenang hati terasa dan sungguh nyaman ketika ku berada di dekatmu, hari ini ku bisa begitu dekat denganmu dan dengan seraya waktu berjalan ku kan selalu berdoa kepada alloh, agar ku selalu dekat denganmu syifa”.
Haripun
menjelang siang, syifa dan siliwangi beranjak pulang dan setelah sampai di
rumah syifa, bertemulah ia dengan orang tua syifa.
Siliwangi
: Asalamualaikaum.... Mah...
Orang tua Syifa : Waalaikum salam.... “Seraya tersenyum”
tos ti mana wae a sareng syifa teh....?
Orang tua Syifa : Waalaikum salam.... “Seraya tersenyum”
tos ti mana wae a sareng syifa teh....?
Siliwangi
: Parantos tos ti curug sawangan mah, anu di desa wisata sukahurip...
Orang
tua Syifa : Oooh.... Lamun sareng citumang saean mana a ...?
Siliwangi
: Lamun sae, duanana oge sae mah mung cainamah bersihan kemeh di citumang mah,
ngagolontor meni bersih.
Orang
tua syifa : Ari di ditu memangna kumaha a ?
Siliwangi
: Diditumah bersih nya bersih, mung tetep bersih keneh citumang....
Da di citumangmah tina mata air anu jernih, di sawanganmah tina aliran sungai ti tonggoh mah tina gabungan sungai sungai alit, boh ti komplek perumahan boh tina cai pegunungan, campur mah janten teu pati bersih.
Da di citumangmah tina mata air anu jernih, di sawanganmah tina aliran sungai ti tonggoh mah tina gabungan sungai sungai alit, boh ti komplek perumahan boh tina cai pegunungan, campur mah janten teu pati bersih.
Orang
tua syifa : Owh kitu nya a... Mamahmah da teu acan pernah ka ditu...
Siliwangi
: Ke atu mah iraha iraha cuang ka ditu.... !! Mah a ngiring sholat ashar-nya di
bumi...
Orang
tua syifa : Oh... Muhun mangga a....
Syifa
: Ra sholat dulu.....
Siliwangi
: Hehe.... Iya honey ni juga mau sholat....
Siliwangi
beranjak mengambil wudhu dan melaksanakan sholat di kamar syifa orang yang
sangat ia sayangi seraya berdoa,
“Ya
alloh, hamba hanya orang yang pasrah kepadamu, jadikanlah hamba kelak seorang
imam untuk syifa ya alloh, yang baik, taat kepadamu, bertanggung jawab, sayang
terhadap dirinya orang tuanya dan keluarganya, dan mampu manghidupinya
membahagiakannya di dunia dan akhirat, dan jadikanlah hamba seorang yang sholeh
dan bertakwa, yang sukses dan bertakwa serta dapat berguna bagi nusa dan
bangsa...... AmmiNNN”.
Waktu
telah menyingsing melewati adzan maghrib setelah melaksanakan sholat,
berbincang bincanglah siliwangi dengan orang tua syifa di antara surup dan
tenggelamnya mentari,
Ayah
syifa : Ari rumah di palih mana siliwangi...?
Siliwangi
: Rorompokmah di babakan pa pengkeren SMA Pangandaran.
Ayah
syifa : Ke.... Di palihmanana... ?
Siliwangi
: Di kebon carikna pisan pa caket pa surman.
Ayah
syifa : Owh... Di keboncarik, terang atu ari di palih dinyamah, putrana saha
kitu ?
Siliwangi
: Putrana bapa iwa purwana pa..... “Ibu titi sumiati”....
Ayah
syifa : Owh.... Uhun..... Kapungkur oge bapa pernah da linggih di ditu basa
kapungkurmah di cileutik pernah di karang gedang oge di dinya basa jadi nalayan keneh .
Siliwangi
: Oooh.... Basa cileutik keneh atuh pa.... Teu acan janten pelabuhan....
Ayah
syifa : Sumuhun nuju can janten pelabuhan di ditu.... Tos rada sepuh inget kana
umur keumah nya namina oge nalayan pergaulana terang iyeuh, janten be apa ereun
teu ngalaut dai, mending kana bangunan, tersa pernah bapa oge pernah linggih di
bojong salawe akhirnamah di dieu we a janten sareng mamahna syifa, bari teu
nyangka nyangka bade janten sareng orang dieu teras lahir be syifa a.
Mamah
Syifa : Ah... Mamah oge teu nyangka
nyangka bakal janten sareng bapana syifa
a.
Siliwangi
: Ari apa memangna aslina ti mana pa ?
Ayah
syifa : Bapamah asli garut a.... Teu nyangka-nyangka oge bakalan janten orang
dieu....
Seraya
berbincang dengan orang tua syifa, syifa menyeduh segelas minuman untuk
siliwangi dan berkata “ hiiihiiii..... Si aa di pelak”.
Siliwangi
: “ dengan suara rendah ” iya honey ni malah di pelak, tapi seru juga ngobrol
sama orang tua honey “seraya tersenyum”.
Ayah
dan ibu syifa : a di makan ni a ada makanan jangan sungkan, anggap saja di rumah
sendiri.
Siliwangi
: Iya pa.... Mah....
Adzan
isya pun berkumandang siliwangi berjalan ke air dan melaksanakan sholat isya,
setelah ia melaksanakan sholat siliwangi meminta izin kepada syifa untuk
pulang,
Siliwangi
: Honey a pulag dulu ya...
Syifa
: Iya a.... Tadi bilang ga ke ibu a mu ke sini... Pulangnya jadi kemaleman...
Siliwangi
: Udah tadi honey ma ibumah idzin a mu ke honey...Mamah ma apa mana ? Udah pada
sholat honey.... A mu idzin pulang....
Syifa
: Udah a itu ada di dalem...
Siliwangi
menemui kedua orang tua syifa dan meminta idzin untuk pulang,
Siliwangi
: Pa..... Mah.... A pulang dulu nanti kapan kapan maen lagi ke sini, ke syifa
ke apa ke mamah ke ade juga...
Orang
tua syifa : Iya silahkan a, ati ati di jalannya....
Syifa
: Ati ati di jalan ya a....
Siliwangi
: Iya pa.... Mah....!! Siap honey “seraya tersenyum” Asalamualaikum....
Syifa
dan keluarga : Walaikumsalam....
Siliwangi
pulang dengan hati tersenyum cerah meski dalam pekat malam, dan tertidur di
dalam mimpi bersama sang obat hati, pujaan hati.
Pada
hari sabtu bulan maret 2014 siliwangi bersama syifa berangkat ke pernikahan
kaka se perguruannya, siang itu langit sungguh cerah seraya memandang raut
wajah syifa yang begitu manis, “sungguh indah karunia alloh yang telah di
berikan terhadap siliwangi dan kan ia jaga sang obat hati walau sampai mati”.
Berangkatlah
ia dengan kekasih hatinya menuju daerah parigi, ibu kota kabupaten pangandaran,
di tengah perjalanan lagit mendadak mendung, entah mengapa akhirnya turunlah
hujan di tengah perjalanan hingga siliwangi berteduh di rumah mimihnya “adik
kandung ibunya”,
Siliwangi
: Asalamualaikum....
Mimih
lia : Waalaikumsalam, bade kamana di a meuni hujan-hujanan kieu...
Siliwangi
: Bade ka nu nikahan mih, ka teh ami... Mung kalah hujan kieu...
Mimih
lia : kalebet atuh a, tiris di luarmah... Ajakan si tetehna piwarang pada
kalalebet...
Siliwangi
: Un.... Mih....
Sungguh
dingin terasa, siliwangi terduduk di samping syifa dan memegang erat tangannya
seolah tidak ingn kehilangannya, dan terdiam memandang raut wajahnya.
Haripun
beranjak hingga tenggelamnya matahari, setelah sholat maghrib, siliwangi dan
syifa makan malam bersama dan idzin kepada mimihnya siliwangi untuk berangkat
pulang, karna tidak mungkin melanjutkan perjalanan karna hari sudah malam.
Sesampainya
di rumah syifa, bertemulah siliwangi dengan keluarganya syifa...
Siliwangi
: Asalamualaikum...
Mamah
syifa : Waalaikumsalam.... Kalebert a, tiris di luarmah.... Uihna ning wengi...
Siliwangi
: Nembeteh kahujanan mah “seraya menggigil” brrrrrzzzzzz.....
Mamah
syifa : Hok atu dieu heula ngopi atanapi naon heula yeuh a... Tiris pasti da…
Syifa
: Minum air anget dulu a....
Siliwangi
: Iya honey.... “seraya tersenyum”...
Syifa
: Tar pulang langsung ganti baju, di jaket yang tebel sama di selimut biar anget.
Siliwangi
: Siap honey....
Mah
sanes kirang sono da ieu a da sareng mulangkalih... a bade pamit mah bilih
kabujeng wengi.
Mamah
syifa : owh muhun a mangga...
Syifa
: Ati-ati di jalan...
Siliwangi
: Asalamualaikum...
Syifa
dan keluarga : Walaikumsalam...
Siliwangipun
pulang, hujan beranjak rerda setelah siliwangi sampai di daerah babakan, dan ia
terlelep dan tidur dalam mimpi di antara bunga-bunga di taman surga.
Setelah UKT Periode pertama tahun 2014 Keluarga besar BKC
Pangandaran mengadakan acara GASAME di dojo nesasi pada malam minggu di daerah
sidamulih.
Sore itu siliwangi membuka acara tersebut dengan di
hadiri anggota dari berbagai dojo di pangandaran, dengan membaca panca dharma
dan berdoa bersama acara Gasame-pun di buka, sore itu di isi dengan latihan
kihon dan sholat maghrib dan sholat isya berjamaah, malamnya di isi dengan
acara remember in time is a los...
Semilir angin malam membuat bulu kuduk merinding di
tengah pendopo yang sunyi malam itu para karateka mendengarkan senior-seniornya
menceritakan perjalanan BKC dari pertama berdirinya BKC sampai dengan sekarang,
Dari mulai senior BKC yang pertama kali mendirikan BKC kang ateng yang
berpindah ke BOXER hingga reng-rengan kang dodi darmawan yang berpindah ke KKI
“ Kusinryu Karate-do Indonesia”, perjalanan panjang BKC mengalami berbagai
kemelut di dalam kepengurusan hingga banyak junior-junior yang menjadi korban
karna menegemen kepengurusan yang tidak bertanggung jawab, hingga yang tersisa
MSH aktif BKC hanya tinggal tiga orang di wilayah pangandaran diantaranya : Teh
deti intia yang membawahi dojo Chiken
Hause, Kang Yuda yang membawahi dojo
SMP 1 Pangandaran, Dan Siliwangi yang membawahi dojo penjajah yaitu dojo Galau Pangandaran dengan
masih berdirinya dojo-dojo ini dan exsistensi ketiga MSH tersebut BKC
pangandaran kan tetap berusaha untuk bangkit di dalam kemelut yang
sungguh-sungguh menyiksa batin, mental dan spiritual dan berdoa bersama semoga
panji BKC kan tetap berkibar di wilayah tatar galuh selatan khususnya
pangandaran.
Malampun semakin larut hingga mata-mata dan badan yang
sudah letih terlelap di dalam senyuman hingga mentari pagi menjelang.
Pagi itu udara sungguh sejuk di sudut mentari yang telah
menyingsin, para peserta berkumpul dan melaksanakan persiapan liga KUMITE, dan
KATA seraya melaksanakan sarapan pagi Nasi goreng khas dojo Chiken Hause.
Di awali dengan bismillahirohmannirrohim pertandingan
antar dojopun di mulai,
Peserta KATA
v Moch noor
v Agstrisyani
v Feri Kurniawan
v Ponirah
v Panji ramadhani purba
v Helmy maulana
v Budi
v Riki
Peserta Kumite Putri
v Anggun
v Syifa Tiara Dewi
v Siti Kulsum
v Agstris yani
v Wiyati
v Kiki
v Ponirah
v Nur dona
Peserta Kumite Putra
v Prasetya anjasmara
v Nurhasan
v Helmy maulana
v Rizal abdul aziz
v Raga iswana
v Elmo
v Radith febrian haikal
v Ghani komarudin
v Novan
v Andre irmawan
v Wawan
v Zeri Hendra
v Adi
v Cahyana
Kata Putra Putri di menangkan oleh saudara Moch noor
Kumite putra di menangkan oleh juara bertahan Nurhasan
Kumite putri di menangkan oleh Nur dona
Gasame
Kanpeki e no pasu
07 April 2014, 22:57:00
Siliwangi menantikan waktu akan pergantian malam seraya iya menulis sepucuk
surat untuknya, tepat pukul 00:00 Siliwangi mengucapkan Otanjobi omodeto sore ni
Syifa tiara dewi E 17 “Semoga panjang umur, sehat selalu,semakin radjin sholeh
dan bertakwa semoga tercapai cita-citanya dan semoga selalu ada di dalam lindungannya”Ammin....
Pagi itu siliwangi membungkus sebuah kado untuk Syifa, ia
selalu ingat pada saat Syifa berangkat study tour ke yogyakarta iya sangat
menginginkan sebuah boneka tokoh kartun yang selalu mengabulkan hal yang tidak
mungkin menjadi mungkin hingga ia mengukirnya di dalam hati untuk mengabulkan
keinginan syifa layaknya tokoh kartun tersebut dengan memberikan kado yang
berisi boneka tersebut dengan sebuah foto yang di harapkan semoga syifa akan
selalu mengingatnya di manapun dan kapanpun meski jarak ruang dan waktu
terkadang memisahkan raga ia selalu berdoa semoga siliwangi kan selalu ada di
dalam hati syifa hingga sang ilahi kan mempersatukan kembali di dunia yamg
kekal dan abadi serta memberikannya sepucuk surat di balik foto yang berarti
surat tersebut adalah ungkapan isi hati dan harapan siliwangi terhadap syifa
tiara dewi yang sangat ia sayangi.
Pada suatu
hari di saat siiwangi tersenyum dalam kerinduan, datanglah masa dari masalalu
syifa datang mengirim pesan untuknya.
·
Conversation
started today
·
Punten ieu Kabogohna syifa. ?
·
Iya memangnya kenapa ?
·
Bener2 bogoh teu ka syifa'n. ?
·
insyaaloh.... semua di jalani dengan niat... bila ia mencintai
saya, saya juga kan lebih cinta dan sayang padanya... kenapa anda menanyakan
demikian, apa anda ingin menyampaikan sesuatu pada saya ?
·
Ada yg mesti saya sampaikan dan di slesaikan dalam hubungan
kalian. .. .. . Terang2an we ayeunamh . . . Punten tapi y. . !
·
iya silahkan, sebenarnya ada apa ? saya ingin tahu apa yang anda
ketahui...
·
Maap ya sebelumnya . . udah lama syifa ma saya sblum kamu jadian
juga karna ku adalah mantannya dia. . dan sampai saat ini maap ku suka n sayang
ma dia sampe2 dket ma dia. . Memang sulit menghlangkan rasa sayang ini padanya.
. . Sory kawan.
·
Kalo soal itu ya saya tahu kalo anda itu mantannya... Kalo soal
rasa itu ya terserah anda... Hanya lihat kondisi sekarang.... Kalo anda
mencintainya mengapa dulu anda putus dengannya... Dan saya mau tanya gimana
perasaan dia sekarang dengan anda...?
·
Dulu putus karna ku pengen sendirian aja dan akhirnya ku berhenti
tuk menyendiri saja. . . .dan membiarkan dia tuk bebas . ! Stelah saya
menanyakan padanya ,ternyata Rasa yg di miliki itu sama dengan rasa yg dmiliki
saya ,dia sayang ma saya dan juga sbliknya. . !
·
Kenapa anda tinggalkan.... Lalu anda hendak kembali... Apa anda
tidak punya pendirian... Sekarang anda berfikir kalo anda di posisi saya anda
hendak bagaimana...
·
Awalnya saya di suruh ke rumahnya oleh orang tuanya karna udah
lama ku gak main ke rumahnya . . Karna ku sering ke rumahnya dan sering juga
ketemu dan bermain dengan syifa. . . Di sanalah kita timbul rasa kembali . . .
Entah harus bgaimanakah ku skarang ini dengan kbradaan kamu sbgai pcr dia. .. .
·
lalu kamu mu bagai mana dengan saya... Kamu ke dia nganggap
kekesih, mantan, apa ade... Karena dia bilang nganggap kamu itu sebagai kaka
baginya... Dan apa yang kamu inginkan...
·
Untuk sa'at ini kita emang sbgai adik kaka tapi di balik itu
kita merasa lebih dari yg namanya adik kaka. . Mungkin karena saking sayangnya
padanya sehingga ku menganggap pada dia seperti kekasih. .!
·
Lalu sudah banyak bicarakah dengannya... Apa yang hendak di
rencanakan oleh anda dan syifa dengan hadirnya saya... ? Karena dia bilang
lebih sayang pada saya di banding anda...
·
Dia itu gak mau kehilangan,di jauhi saya dan dia juga tak mau
menyakiti kamu. . Saya menyuruh kepada dia untuk berkata jujur tuk meninggalkan
kamu dan kembli kpada saya namun dia masih merasa takut menyakitimu. . . !!
·
Apakah benar dia hendak meninggalkan saya... Hanya untuk seorang
mantan yang pernah mengecewakannya seperti itu... Hanya yang tidak belajar dari
kesalahanlah yang memilih meninggalkan orang yang tulus mencintainya hanya
untuk sampah daur ualng...
·
Kalo anda bicara seperti itu berarti anda sekarang lg pacran
dengan sampah bekas pembuangan saya. . !
·
Saya hidup dalam berbagai filosovi, tidak semua barang yang di
buang itu sampah... Saya hanya mencintai dia yang mungkin anda anggap sebuah
sampah... Tapi bagi saya dia itu bukanlah sebuah sampah... Namun sebuah anugrah
yang tuhan berikan terhadap saya... Hanya anda orang yang bodoh yang
membuangnya... dan meninggalkannya hanya karena idiologi konyol... Setelah anda
buang anda hendak memintanya pada orang yang menyayanginya... Hanya orang yang
ta punya muka dan tak punya malu yang hendak seperti itu... Dan saya juga tidak
akan memberikan suatu anugrah yang tuhan berikan kepada saya... Wahai sampah
daur ulang...
Seen
12:53pm
·
O gtwu
y. . terserah anda mau bilang apa . . . !
·
1:05pm
Lualu
anda mau apa dengan saya....!
·
Daripada
bikin suasana makin memanas . Mendingan anda tanya ke syifa apakah dia akan
tetap denganmu atau kembli pd saya n atau meningglkan 2,2'ny. . !
·
1:16pm
Sangat
PD sekali anda bilang seperti itu.... Apakah anda benar-benar yakin bahwa sifa
masih menyayangi anda dan hendak memilih anda... Punya landasan apa anda bicara
demikian...
·
Yakin
karna dia yg bilang sayang pada saya . !
Sayang
itu banyak arti.... Tapi bila dia lebih memilih saya apa yang hendak anda
lakukan... Apakah anda hendak mundur, pergi menjauh dan tidak mengganggu
ketentraman hidup saya dan syifa.... Atau anda memilih menjadi parasit di
kehidupan syifa...
·
Apabila
dia lebih memilih kamu ,aku tidak akan lenyap begitu saja . . tapi ku akan
menganggap dia sebagai adik sendiri dan sbliknya. . .
Dari situ hancurlah hati dan semua harapan siliwangi akan
apa yang ia rasakan, hingga dalam hati sungguh-sungguh mebuatnya terguncang
hingga hanya melamun dan memandangi foto syifa di sepanjang malam.
Ibunda siliwangi mungkin merasa aneh dan merasa heran, ia
hanya tersenyum dan meneteskan airmata di setiap keheningan malam.
Hanya tersenyum menghadapi arti dari sebuah arti, namun
siliwangi tak mau mengambil kesimpulan secara sepihak, ia ingin tahu yang
sebenarnya dari seorang syifa yang ia sayangi, apakah benar ia mencintai
siliwangi hanya karena kata kasihan, apakah benar dia dan syifa hendak kambali
namun ada siliwangi di tengah mereka hingga niatnya terhalangi, dan apakah
masih ada penyelesaian akan semua ini. Semuanya hanya terbang di lagit dan
terhanyut di dalam laut pasang hingga tak terukir senyuman di raut siliwangi
dan meneteslah airmatanya di kala malam di tengah ia panjatkan doa dan harapan.
Hari minggu ia bersama syifa berjalan ke daerah pantai
yang indah dengan deretan bebukitan memandang indah sungguh lautan lepas,
memegang erat tangannya dan memeluk erat di nadinya seraya menciumnya akan penuh
rasa cinta dan kasih sayang padanya.
Remember Of Love
Ia pun menutup rapat rasanya, ia coba hapuskan semua rasa
sakitnya namun bayangan-bayangan dan rasa penasaran mengguncangnya di tengah
ketenangan. Di saat perjalanan menuju senja kala siliwangi memeluk erat syifa
dan memegang erat tangannya akhirnya siliwangi menanyakan apa yang hendak ia
tanyakan hingga semua terasa dingin, dan suasanapun membeku bagai berjalan di
kutub yang saling bertolak belakang antara utara dan selatan. Namun siliwangi
mencoba untuk tetap tenang dan selalu berdoa dan percaya bahwa alloh maha adil
dan bijaksana ia kan selalu memberikan yang terbaik untuk umatya yang selalu
bertakwa dan selalu berpegang teguh pada kitabnya dan mau mengamalkannya.
Malampun tiba, syifa meminta pesan yang dikirim oleh
masalalunya pada siliwangi dan siliwangipun langsung berangkat di antara alunan
adzan dan memberikan pesan tersebut agar di baca oleh syifa bahwa siliwangi
tidak mengada-ada dan itulah pesannya dengan apa adanya.
Sepulangnya siliwangi mengantarkan surat iapun
melaksanakan sholat mengaji dan berdoa untuk dirinya keluarganya dan orang yang
di cintainya “Sifa tiara dewi” untuk yang terbaik di dalam perjalanan hidupnya.
Beberpa
minggu setelah itu ia sungguh marah dan sungguh dingin, entah karena apa dan
entah mengapa siliwangipun tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi, malam itu
syifa tiba-tiba dingin dan menanyakan siapakah Lia Rahgatia itu yang begitu
dekat dengan siliwangi, siliwangi menjelaskan bahwa ia adalah kenalan saya
waktu ghasuku tahun 2013 dan kita hanya teman dekat yang saling memberi saran
dan masukan, dan antara lia dan siliwangi tidak ada hubungan apa apa dan
merekapun berkenalan hanya 3 hari sewaktu ghasuku di bandung. Syifapun sangat
marah meski di jelaskan secara demikian hingga ia ingin sendiri dulu dan
siliwangi menanyakan, syifa kan dingin sedingin ini akan sampaikapan, adakah
penyelesaian dan masih bisakah di bicarakan secara baik-baik. Siliwangi
mendekap dada dan datanglah adiknya saeful ahmad mendengarkan pembicaraan
kakanya dan syifa hingga ia mengajak siliwangi berangkat menemui syifa untuk
menyelesaikan masalah tersebut, karna ia tidak mau kalau kakanya sampai
bersedih ataupun bertengkar dengan calon kaka iparnya. Siliwangipun berangkat
dengan adiknya saeful ahmad dengan raut muka siliwangi yang begitu suram seolah
kehilangan semangat hidupnya, di tengah perjalanan siliwangi di suruh pulang
oleh syifa dan syifapun mau menyelesaikannya dan bicara secara baik-baik
dengannya untuk ke esokan harinya, akhirnya siliwangipun pulang dengan adiknya
dan terlelap seraya memandangi foto syifa di dalam gelap malam. Pagi harinya
siliwangi berangkat ke kampus dengan wajah yang lesu sungguh-sungguh suram
hingga ia di juluki sebagai “ANDILAU” oleh teman teman sekampusnya yang berarti
Antara Dilema Dan Galalu, sungguh hari yang mendung di tengah langit yang suram
dan kelabu tanpa sebuah penerang dan benerang. Siang harinya siliwangi bertemu
dengan syifa di sebuah perempatan jalan, ia hendak membicrakan persoalan agar
dapat di selesaikan dengan baik, hingga siliwangi hanya dapat memegang
tangannya syifa untuk meyakinkannya bahwa ia sangat menyayanginya. Seraya
mereka berjumpa dua-duanya tak dapat berkata apa-apa dan hanya saling memandang
dan akhirnya syifapun pulang bersama dengan temannya, pembicaraanpun akhirnya
hanya sampai pada sebuah pandangan antara kekecewaan dan keyakinan. Malampun
mereka bicara untuk saling menerima dan membenahi diri, seiring berjalannya
waktu keduanya tersenyum kembali di antara langit dan bumi. Masih ada penyelesaian
akan sebuah masalah seberapa beratpun itu, selagi hati masih saling menyayangi,
saling mencintai, dan saling mengasihi semua kan indah kembali walalu hingga
waktu kan terhenti.
WAKTU
KEMBALI BERJALAN, seraya bergulirnya siang dan malam, hari itu syifa mengikuti
kegiatan PMR “palang merah remaja”, siliwangi hadir pada malam itu membawa
sehelai jaket agar syifa tidak kedinginan malam itu.
Sungguh indah malam itu berjalan di antara malam,
menunggu, mencari dan menanti dan akhirya siliwangi berjumpa dengan syifa di
depan sebuah mesjid. Sungguh indah bintang kejora di malam itu, siliwangi dan
syifa-pun terlelap berdampingan saling memandang dan terjaga. Siliwangi
memegang erat tangan syifa dan memandanginya di bawah naungan rumah alloh
seraya ia berdoa di dalam hatinya, semoga alloh akan selalu mengukirkan rasa
cinta dan kisah cinta yang abadi akan apa yang di inginkan dan dari senbuah
rasa yang tulus dalam hati untuk rasa rindu mimpi dan harapan. Alunan adzan
berkumandang di pagi itu, seraya siliwangi dan syifa beranjak menganbil wudhu
dan melaksanakan shalat dan berjalan di pagi itu seraya membicarakan hal-hal
yang telah terjadi dan dari yang telah terlewati, mereka saling mengokohkan
hati di antara alunan nadi dan sejuknya udara pagi.
Hari selasa
bulan juli 2014 siliwangi berangkat Ghasuku untuk ke sekian kalinya, membimbing
anak-anak didiknya dan tiba di bandung tepat pukul 01.00 WIB, terasa sungguh
dingin di sini dan sungguh berat hati ini meninggalkan orang yang iya sayang.
Hari rabu siliwangi berjalan mengelilingi pondok dan
mempersiapkan administrasi untuk anak-anak didiknya mengikuti Ujian Masa Bina
dan Pertandingan Kata dan tata gerak, hingga waktu beranjak menuju senja dan
siliwangi di tanya oleh ketua kestafel pangandaran
“Bagaimana kang siliwangi bade naek dai ka DAN IIJ”.....
-Insyaalloh kang da ieuteh dana ju rada pas-pasan kang
eung...
“Ah entos nging seeur mikir mikir kang siliwangi,
pokonamah ayena kedah naek dan dai, ke wios akang anu nalangan sisana”...
-Teu langkung akang be abdimah...
-Teu langkung akang be abdimah...
Dan akhirnya siliwangi melaksanakan ujian ke DAN III...
Pada malam itu siliwangi menghubungi kekesihnya syifa
akan rasa rindu dan rasa sayangnyadan ia selalu berdoa diantara siang dan malam
untuk kesehatannya dan kebahagiaannya.
Hari Kamis,
pagi itu entah ada selilir angin dari mana Lia Rahgatia dan Hesti Cabang banjar
datang menghadiri Ghasuku bersama kestafel banjar.
Lia rahgatia : Asalamualaikum
Siliwangi : Walaikumsalam.... Datang juga ternyata lia...
Lia Rahgatia : Iya datang ni juga ngedadak...
Tepat pukul sepuluh siliwangi datang ke PB BKC dan
bertemu Tante Utet “Tante angkatnya siliwangi di BKC”.
Siliwangi : Tante uteeeetttttt....
Tante Utet : Ehhhhh.... si ganteng.... kapan dateng....
Tante Utet : Ehhhhh.... si ganteng.... kapan dateng....
Siliwangi : Kemarin tante hari rabu.... hehe
Tante utet : Oh... hari rabu....
Tante mu nanya kamu ke kesekertariatan peserta mau apa ?
Siliwangi : Mau daftar tanding peserta tante...
Tante utet : wewww... yang nyadar aja kamu ntu udah tua,
udah X-fayer masa mu daftar tanding, lagian pertandingan Cuma nyampe junior, jadi
senior gx maen... kamu kan sekarang udah turun di senior...
Siliwangi : Sebenernya bukan buat saya tante tapi buat
murid saya Helmy maulana sama Moch noor saiful Turun di Kata Junior Putra...
Tante utet : Huuh dasar kirain tante tu kamu yang
daftar... yaudah di isi aja folmulirnya tar kasihin ke tante...
Siliwangi : Oceee tante utet... Makasih...
Tante utet : Iya ponakanku yang paling ganteng... ma sama....
Siliwangi : Oceee tante utet... Makasih...
Tante utet : Iya ponakanku yang paling ganteng... ma sama....
Keesokan
harinya anak didik siliwangi melaksanakan pertandingan, siliwangi sungguh
merasa tegang padahal yang bertanding itu anak didiknya, Setelah melaksanakan
pertandinganternyata para anak didiknya harus radjin-radjin lagi berlatih.
Pangandaran masih belum bisa membawa medali ke kampung halaman.
Kamis malam
jumat siliwangi ngewanti wanti pada anak didiknya, “kalo ada tamu dari jakarta
nyariin akang bilang akang gx ada, kalo gx bilang akang lagi keluar gitu”. Pada
malam itu mungkin murid muridnya lupa pada pesan yang gurunya sampaikan dan
akhirnya tamu tersebut datang ke pondokan siliwangi dan nungguin dia yang
sedang tidur. Setelah siliwangi terbangun.
“Ya masya alloh...
{Kenal enggx ini siapa}
“Gx Tau Siapa Ya
{Ih nyebelin masa lupa sama witri, ni witri dari jakarta}
“Aduh aduh kepalanya sakit aduh amnesia
{Dasar aa nyebelin }
“Biarin yee....
Siliwangi
pun langsung tidur lagi agartidak di ganggu oleh temennya dari jakarta yang
datang menemuinya. Lama kelamaan witri malah saling curhat dan berbicara dengan
temannya seraya siliwangi tidur, setelah witri pulang ke pondokannya siliwangi
langsung terbangun dan memarahi murid-murinya.
“Dasar Caliweura Teu Boga Kapaur.... Teu suka teu suka
teu suka, ongkoh akang ngobrol, lamun aya tamu ti jakarta nyariin akang
bilangin akang gx ada, akang paling embung di kikintil ku awewe... ya alloh
ngeri...
Ujank : Sugan akang resep, padahal geulis kang, bohay deuih... hahaha
Ujank : Sugan akang resep, padahal geulis kang, bohay deuih... hahaha
“Memang akang kaya kamu jang, caliweura, jauh ti pamajikan oge akangmah eling teu jiga
ente...
Ujank : Ah si akang embungmah mending keur abi kang...
asik lumayan keur malam mingguan...
“Nya jung jang ari awewena daekeun ka manehmah...
akangmah embung di kikintil ku awewe, inget ka nu di imah... hihhh caliweura...
Ujank : Hahahahaha... Tah kang si helmy gara garana ko di bejakeun akang aya nya langsung masuk ka pondokan.
“Ah si helmy yeuh caliweura.
Helmy : Nyongan abi hilap kang sugan teh sanes nu eta.
Ujank : Hahahahaha... Tah kang si helmy gara garana ko di bejakeun akang aya nya langsung masuk ka pondokan.
“Ah si helmy yeuh caliweura.
Helmy : Nyongan abi hilap kang sugan teh sanes nu eta.
Ujank : My padahal tadi si akang keur di deketan ku awewe
eta mun mah di foto, lumayan cair... ke meunang makan gratis ti si akang...
Uang tutup mulut... hahaha...
“Dasar caliweura maneh ujang...
“Dasar caliweura maneh ujang...
Keesokan
harinya dilaksanakan mandi lilin dan perjalanan malam mengitari gunung, sungai
dan lapangan di sekitar pondok puragabaya BKC, malam itu siliwangi berjalan
bersama dengan teman teman satu perguruan dan anak anak didiknya, pada saat ia
berjalan dan mengeobrol dengan temannya datanglah witri yang mendekati
siliwangi, malam itu siliwangi bingung karna ia di kintil terus oleh witri, dan
akhirya ia menemukan cara untuk kabur malam iyu dari witri, pada saat witri
berjalan dan banyak anggota yang menyelip di antara keduanya, siliwangi
bergerak mundur ke belakang jauh dari witri, pada saat witri mencari siliwangi
oleh siliwangi di ambil kesempatan untuk kabur berlari kedepan meninggalkan
witri dan menutup langsung pintu pondokan dan langsung tidur seperti di kejar
kejar kuntilanak berparas cantik namun mengerikan.
Dan tibalah
malam perpisahan terhadap seluruh anggota di ghasuku, malam itu anak anak
didiknya siliwangi berbondong bondong dengan anggota BKC dari Cabang berangkat
ke tempat hiburan dan mencari pasangannya masing masing di malam itu, dan hanya
tersisa helmy anak didiknya yang ada di pondok. Waktu semakin berlalu dan
akhirnya siliwangi, helmy berbincang bincang dengan hesty dan lia rahgatia.
Lia : Gimana a sehat
“Alhamdulilah iia sehat, maaf ya kalo a punya salah yang
di sengaja maupun tidak di sengaja sama lia.
Lia : Iya a gx pa pa, oiya a syifa gimana kabarnya.
“Alhamdulilah syifa juga baik lia
Lia : Dia gx bikin a sedih lagi kan...
“Enggx lia, minta doanya aja semoga ada jalan yang terbaik untuk kedepannya, dan a minta maaf juag syifa pernah nyangka yang eggx enggx sama lia, dia ngira lia cewe yang suka deketin cowo orang...
“Enggx lia, minta doanya aja semoga ada jalan yang terbaik untuk kedepannya, dan a minta maaf juag syifa pernah nyangka yang eggx enggx sama lia, dia ngira lia cewe yang suka deketin cowo orang...
Lia : Iya a lia juga ngerti, tapi kan tetep a dia pernah
duain a sama mantannya, yang siapa itu yang def def.... lia juga agx kurang
enaknya masa dia berani posting foto bareng bareng ma mantannya inget a loh
“mantannya” orag yang pernah ada dan pernah mengisi hidupnya, dan a juga
bertanya ke dia “apakah kamu masih sayang sama dia” jawabannya apa a SAYANG kan
sedangkan dia itu pacar a kan, masa dia gx mikir tentang perasaan a gimana, apa
a hanya jadi pelariannya doang agar mantannya merasa cemburu, lalu iba dan
timbul kembali rasa agar mantannya balik lagi sam dia... toh mantannya juga
terang terangan kan nginbox ke a gimana...
“Iya lia a juga ngerti tapi a kan berusaha dan tetap berusaha untuk yang
terbaik bagi dia iia...
Lia : A berjuang untuk yang terbaik buat dia tapi apakah
dia mikir berbuat sesuatu yang terbaik buat a, seolah dia nguji a tu bener-bener nguji, dan kemarin dia cemburu
sama lia maksudnya apa coba, bodo aja dia kalo nyampe cemburu sama lia atau
memang sengaja dia bertingkah seolah cemburu tapi sebenarnya adalah dia
mengalihkan perhatian a agar a lupa bahwa dia ngedua-in a... dan kalo memang
dia benar benar cemburu dan mengira dia di duain ma a, biarin aja a... itu teh karma dari alloh agar dia ngerasain
gimana rasanya hati yang di duain a... alloh itu gx diam... dan alloh selalu
mendengarkan hati orang orang yang tersakiti...
“Iya lia a mohon ya pengertiannya ma lia... Dan minta doa
dan restunya untuk yang terbaik untuk kedepannya... amminn...
Lia : Iya amminnn a...
Malampun
semakin larut, para Ambreng-ambreng anak anak didiknya siliwangipun kembali
pulang ke pondokan setelah berjoged joged ria, dan terlelap seraya lampu malam
di padamkan.
Adzan shubuh
berkumandang Lia dan hesty meminta idzin pamit untuk pulang duluan bersama kang
herman kestafel BKC Kota Banjar, dan paginyapun siliwangi memberkasi barang dan
hari itupun siliwangi pulang kembali ke pangandaran bersama anak-anak didiknya.
Sepilung dari bandung siliwangi sangat rindu pada syifa dan mengajaknya bertemu di mesjid agung dekat alun-aun pangandaran. Di hari iyu mereka bersama dan tersenyum ceria terukir di raut wajah siliwangi seraya bertemu dengan syifa di hari itu. Dan siliwangi menanyakan bagaimana dengan niali ulangan syifa dan syifa berkata bahwa nilai raport-nya jatuh total.
Sepilung dari bandung siliwangi sangat rindu pada syifa dan mengajaknya bertemu di mesjid agung dekat alun-aun pangandaran. Di hari iyu mereka bersama dan tersenyum ceria terukir di raut wajah siliwangi seraya bertemu dengan syifa di hari itu. Dan siliwangi menanyakan bagaimana dengan niali ulangan syifa dan syifa berkata bahwa nilai raport-nya jatuh total.
“Ya alloh honey kenapa nilai bisa anjlok gitu, kemarin
belajar kan honey... katanya ulangannya lancar kenapa sampai anjlok seperti
ini.
Syifa : Gx tau a da honey juga belajar, tapi ko nilainya
anjlok gini, kemarin kan rapot di bawa sama mamah honey abis di marahin, mamah
bilang [“yaudah kalo nilai kaya gini mending jangan usah pacaran... nilai malah
anjlok gini”]... honey pas bawa rapot nangis a da nilainya jatuh...
“Ya alloh ilahirabbi... lagian honey juga yang khusu
belajarnya jangan mikirin yang aneh-aneh...
Syifa : Iya a honey juga belajar...
“Lalu kenapa nilainya anjlok gini, memangnya honey mikirain apa ? apa mikirin dia...
“Lalu kenapa nilainya anjlok gini, memangnya honey mikirain apa ? apa mikirin dia...
Syifa : Gx tau lah honey juga...
“Mangkannya kalo punya pacar cukup satu...
Syifa : ni juga Cuma satu...
“Lalu yang ntu siapa...
Syifa : Siapa siapa...
“Yaudah lah a gx mau bahas a pengen ngelupain, yang lalu
biarlah berlalu, sekarangmah kita buka lembaran baru honey...
Syifa : Iya aa...
“Lalu mamah bilang gimana lagi... ?
Syifa : Ma mamah gx di idzinin liburan ke si teteh a di
jakarta, tapi alhamdulilahnya setelah honey bujuk akhirnya masih di idzinin uat
liburan.
“Alhamdulilah kalo gitu, yaudah tar kalo liburan di
refres aja fikirannya honey di bebasin ma inget kasih a kabar ya honey...
Syifa : Iya a siip...
Syifa : Iya a siip...
Adzanpun
berkumandang, syifa dan siliwangi beranjak melaksanakan shalat, dan makan siang
di dekat mesjid agung, setelah itupun mereka saling berpamitan dan beranjak
pulang.
Beberapa
hari dari itu syifa mengabari bahwa kakanya akan melaksanakan pernikahan,
siliwangi juga turu senang, dan semoga kedepannya dia dan syifa bisa seperti
itu, bersatu dalam tai silaturahmi dan ikatan batin dan agama yang sakral serta
berjanji untuk se hidup semati di dalam mengerungi kehidupan berumahtangga.
Pagi itu
siliwangi berangkat ke kantornya, melaksanakan tugasnya sebagai salah satu
pegawai dinas pariwisata pangandaran, setelah iya pulang ia melatih para anak
didiknya di dojo lalu menyambarlah halilintar di antara langit dan bumi, senja
iyu terasa gelap dan kucuran air mata menetes di raut wajahnya ketika
mengetasui bahwa syifa memegang cincin bersama defi mantanya dan berbicara
bahwa mereka telah melaksanakan tunangan sebegitu mesranya terlihat pada foto
yang telah di lihat terlebih dahulu oleh kedua orang tua siliwangi.
“Ya alloh... inikah balasan akan kasih dan sayangku
selama ini, dan ayah bundaku telah mengetahui lebih dulu di bandingkan hamba,
lalu hamba hendak bagaimana berbicara kepada orang tua hamba...
Sisi gelap
siliwangipun muncul bagai iblis yang sangat ingin melenyapkan manusia durjana
yang telah menggoreskan luka di hatinya dan telah mengganggu hubungannya dengan
kekasihnya. Siliwangipun pulang dan membawa katana untuk memenggal kepala defi
mantanya syifa, dan ayahnya berpesan {kendalikan dirimu na, jangan sampai kau
bunuh semua keluarganya}... “Tak akan ayah ku hanya ingin memenggal kepalanya
tanpa welas ampun”...
Ayahnyapun
menugaskan helmy muridnya siliwangi agar mengawalnya, agar pada saat siliwangi
lepas kendali dan sisi gelapnya menguasai dirinya dan berubah bagaikan iblis
yang tak punya hati, ia dapat meredamnya agar siliwangi dapat kembali kepada
dirinya dan buakn sisi gelapnya yang menguasai dirinya. Untungnya siliwangi
pada saat itu masih mampu untuk mengendalikan dirinya dan meminta penjelasan
dari syifa, setelah mendengarkan penjelasan dari syifa siliwangipun mengerti
dan memehami serta dapat meredam rasa kekesalannya kepada defi mantan pacarnya
yang mengusik hubungannya dengan syifa.
Suasana
beranjak dingin, siliwangipun meminta maaf pada syifa atas emosiya yang sulit
dia redam karna sebuah kefanaan, namun alhamdulilah keduanya beranjak normal
kembali, dan siliwangipun pulang dan menjelaskan kepada ayah dan ibundanya
bahwa syifa bertunangan dengan mantanya defi itu hanya Gibah yang di sebarkan
oleh mantannya syifa yaitu defi, namun ibundnya agak kesal dengan kelakuan
syifa yang mempermainkan anaknya, karna ia sangat menyayangi siliwangi, dan ia tak
mau melihatnya bersedih merenung dan memuram di kamarnya tanpa kata dan tanpa
berbicara apa-apa.
Keesokan
harinya kakanya syifa meleksanakan pernikahan, dan siliwangi hendak datang ke
pernikahannya, lalu ia berfikir kalau ia datang pasti mengacaukan pernikahan
kakanya karna kalau ia bertemu dengan defi kiamatlah sudah. Oleh karna itu
adiknya idjah menyarankannya agar ia mengurungkan niatnya agar ia tak datang
pada saat akad tikahnya, namun karna siliwangi berjanji untuk hadir lalu
siliwangi-pun berangkat bersama adiknya idjah, namun setelah berangkat akad
tikahnya telah selesai dan keluarganyapun sudah pada pulang termasuk syifa,
hari itu siliwangi hendak menyusul ke rumahnya syifa namun syifa sedang sibuk
dan siliwangi tak mau mengganggunya, serta ia tak mau pada saat ke sana ia
bertemu dengan defi dan merusak semua suasana.
Siang hari
itu udara pantai terasa begitu hangat, Lia rahgatia, hesti dan teman temannya
dari SMK 2 Banjar berkunjung ke pangandran, siliwangipun bersama adiknya idjah
bertemu dengannya dan berbincang bincang akan semua yang terjadi, lia
menyarankan agar siliwangi tetap sabar dan berikhtiar serta berdoa,
{Terenyumlah jangan terlalu di fikirkan, dari pada nanti
a yang sakit banyak fikiran}...
“Iya lia, makasih udah mau dengerin keluh kesah a...
{Iya sama sama aa, helmy mana lum dateng juga},
“Belum katanya mu kesini tapi dia bilang masih di jalan
katanya...
{Yaudah lia ma hesti ma anak anak ke pasir putih duluan
ya, tar kalo helmy udah dateng a nyusul aja ke pasir putih}
“Iya siip iia...
Lia, hesty
dan anak anaknya pun berangkat ke pasir putih sambil melambaikan tangan, idjah
berkata pada siliwangi.
[aa, si teteh geuningan aslinamah geulis]...
“Ari kitu kumaha jah...
[Nteu idjah-mah da teu teurang a. terang-na oge dina
fotona reng lukisan nana, tapi ko geulisan aslina nya]
“Iya mungkin...
Setelah
helmy datang mereka menyusul berangkat ke pasir putuh menemui lia, hesty dan
kawan kawan. Di sana mereka berbincang bincang tentang hub syifa dan siliwangi
begitupun sebaliknya lia dan indra, mereka berdua saling mendoakan untuk yang
terbaik dengan cobaan yang menerpa bagai ombak di laut pasang yang menghantam
karang.
Mentaripun
berjalan menemui rembulan, sore itu lia berangkat pulang ke banjar, dan
siliwangi berangkat ke banjarsari ke rumah kestafel pangandaran mengambil
idzajah dan sabuk ujian DAN serta KYU, dan meminta idzin kepada syifa untuk doa
dan restu semoga ia selamat di perjalanan.
Bebreapa
hari dari itu syifa berangkat ke jakarta di antar oleh ayahnya ke pull
gapuraning rahayu jurusan pangandaran-jakarta. Pagi itu sungguh mendung dan
langit-pun berkabung, seolah tak kuasa menahan air untuk menetes ke permukaan
bumi akan keberangkatan syifa. Siliwangi pagi itu hendak bertemu dengan syifa
sebelum keberangkatan, namun hati ungkapan kekhawatiran terus menerus mengguyur
jalan sebelum syifa berangkat, syifa pun menyampaikan bahwa iya telah berangkat
ke jakarta, dan siliwangipun berpesan agar syifa menjaga kesehatannya, menjaga
dirinya, dan memohon dalam setiap waktu dalam kurun waktu 24 jam, memberikan
kabar pada siliwangi, ataupu bila syifa bisa memberikan kabar siliwangi selalu
menunggu kabar dari syifa. Siliwangi menunggu kabar dari syifa, semoga syfa
sampai ke jakarta dengan selamat. Ia menunggu dan menunggu, melihat dan melihat
kembali ke handponnya, mana-mana... handphonnya berdering berdering dan
berdering ternyata pesan dari oprator, hingga pada pukul 21.32 syifa sampai di
jakarta dengan selamat...
Siliwangipun dapat tidur dengan tenang setelah syifa
sampai di sana, dan berpesan pada syifa agar syifa segera beristirahat, karena
pasti sangat lelah setelah perjalanan jauh, dan syifapun beristirahat.
Waktu
bergulir waktu, kabar dan kabar hadir di malam setelah melaksanakan shalat
terawih di bulan suci ramadhan, sungguh terukir raut keceriaan di langit malam
itu, di antara langit dan bintang kejora.
Satu minggu
syifa sudah berada di sana berbagai tempat sudah banyak ia kunjungi, dan di
minggu ke dua, kabar darinya mulai memudar dan menghilang, entah mengapa etah kenapa,
apakah iya lupa, dan apakah ia sedang tidak dapat memberikan kabar, ataukah iya
sedang sibuk di sana, pertanyaan pertanyaan pun menggebu di benaknya, akan
kekhawatirannya pada kekasih pujaan hatinya, hingga syifa pulang ke
pangandaran-pun siliwangi tak tahu dia telah pulang, dan yang iya tahu ia sudah
berada di kakanya dan sudah ngebuburit di pangandaran hari itu. Siliwangi tak
mampu berkata apa-apa, namun dalam hati iya sangat bersyukur syifa sehat dan
baik-baik saja. Di dalam hati siliwangi sangat ingin rasanya ngebuburit bersama
syifa, namun karna kesibukannya dan syifa-pun sudah punya kegiatan dan kembali
bersekolah semua hanya sebuah angan. Seminggu dari itu, siliwangi bersama
ponakannya januar ke rumah syifa sebelum ia berangkat kembali berlibur dan
melaksanakan lebaran di garut, setelah sampai di rumahnya dengan cuaca yang
mendung teman temannya hari itu ingin berkumpul bersama, dan siliwangi meminta
pada syifa agar syifa memberinya kabar ketika jarak dan waktu di antara mereka
tidak dapat menyatu di dalam satu titik, siliwagi-pun memeluk erat syifa akan
hati dan kerinduannya, serta mendoakannya semoga ia di sana kan baik baik saja
dan menitipkan salam untuk keluarganya di sana.
Selama iya
di sana ia berpesan agar tidak menghawatirkan syifa di sana, dan syifa berpesan
agar siliwangi menjaga kesehatannya karna syifa kan selalu menyayangi siliwangi
sampai kapanpun. Seminggu telah berlalu hingga tibalah hari raya lebaran,
siliwangi bersama keluarganya bersilaturahmi kepada keluarganya di pananjung
dari mulai kake, nene, bibi, uwa, paman dan yang lainnya dan kebanyakan okeh
kake dan neneknya yang jarang bertemu dengannya ia di kira masih seumuran SMA,
sedangkan ia sudah menjadi MAHASISWA, dan bekerja di instansi pemerintahan,
mungkin karena badannya yang kecil hingga di kira ia masih seumuran SMA. Hari
kedua lebaran, ia dan keluarganya berangkan berziarah ke makam kake dan
neneknya di lembur taal, di samping sungai green canyon cijulang. Iapun sambil
bersilaturahmi dengan keluarga dari ayahnya di sana. Hari itu siliwangi ingin
bertemu dengan mamangnya Deny yang tinggal di Prancis, namun karena waktu yang
terbatas ia harus berangkat kembali ke pangandaran akhirnya ia mengurungkan
niatnya untuk bertemu dengan mamangnya adik kandung ayahnya yang waktu
itu berada di villa monyet batu karas bersama bibinya dan ponakannya.
Siliwangipun beranjak pulang namun di jalan ibunya sangat ingin bersilaturahmi
dengan syifa dan keluarganya syifa, dan siliwangipun berangkat ke rumahnya
syifa namun setelah sampai di sana syifa dan keluarganya sedang tidak ada di rumah, dan
siliwangipun menyampaikan pada ibunya bahwa syifa masih berada di garut, melaksanakan lebaran di sana.
Keesokan
harinya, siliwangi bekerja turun di lapangan untuk menarik karcis restribusi
kepada tamu yang berkunjung ke pangandaran, malam itu siliwangi mengakses
internet dan ternyata akun media sosial syifa sudah dapat di akses kembali, dan
siliwangi kembangi meng add akunnya yang telah di batalkan pertemanannya dan hubungannya oleh syifa, paginya syifa meng konfrim pertemanannya.
Sepulang kerja entah mengapa siliwangi sangat ingin berbicara dengan syifa, dan
siliwangipun menelefonnya.
“Asalamualaikum...
tak ada yang menyaut.... dan siliwangipun banyak mengirim pesan padanya, namun
tak ia inggahkan... dan siliwangipun mengirim pesan kembali, dan akhirnya pesan
siliwangipun iya balas....
{Maaf a
honey baru pulang nganter ke pasar dan honey minta maaf mungkin honey sudah
tidak bisa lagi berada di hati aa lagi}
Membaca
pesan itupun siliwangi langsung menelepon kembali dengan firasat yang sudah
tidak enak, karna siliwangi sudah mendapatkan sebuah sugesti bahwa sesuatu hal
akan terjadi...
“Asalamualaikum...
Syifa :
Walalikum salam....
“Honey baru
pulang ya, maaf ya a tadi bilang yang engga engga, maafin a ya honey... honey
mau maafin a engga...
Syifa : Eggx
mau...
“ Ya ni gitu
engga mau maafin beneran niii....
Syifa : Iya
engga mau...
“ Baru
lebaran udah gitu, terus a harus lari ketengah jalan terus a ketabrak mobil,
sekarat, baru honey mau maafin a...
Syifa : Ih
amit amit...
“ Lalu honey
mau maafin a enggx....
Syifa : Da
gx mauuu...
“ Ya udah
kalo gitu, masih mau ketemu ma a enggx...
Syifa :
Enggx mau...
“Beneran ni
enggx mau ketemu lagi...
Syifa : Iyaa
engga mau...
“Ciyusss....
Syifa :
Iya...
“Ya udah a
gx akan nemuin honey lagi...
Syifa : Iiii
ya jangan gitu...
“Ni a mau
nanya, maksud kata honey honey sudah gx bisa berada lagi di hati a ntu
maksudnya apa...?
Syifa : a
mau tahu gitu.
“Iya a
pengentahu...
Syifa :
Memangnya a udah siap...
“Insyaalloh
a siap...
Syifa : Gini
a, mungkin hubungan kita udah hanya bisa sampai di sini a...
“Maksudnya
gimana honey, jadi setelah a berjuang selama ini, a kurang sabar gimana selama
ini, a kurang sayang gimana sama honey, a udah kurang berkorban apa buat honey,
hingga a bercita-cita di tahun 2020 kita melaksanakan pernikahan, a merintis
segalanya dari sedini mungkin, dan setelah a kuliah a rela berangkat kemanapun
untuk mencari bekal untuk kita nantinya honey, dan untuk apa a sekarang mencari
materi dan berkarir, kalau pada akhirnya honey yang a cintai dan a sayangi
adalah orang yang menenggelamkan semua impian a... dan menghancurkan semua
harapan a untuk kita kedepannya...
Syifa :
Mamah kan ngobrol untuk honey enggx pacaran, dan akhirnya mungkin cukup sampai
di sini a...
“Baik... Ok
be Fine.... a ngerti semuanya, bila ini yang terbaik buat honey, dan juga
mungkin ini yang terbaik buat mamah... namun a berpesan siapapun nanti yang
mendampingi honey, dan mengecewakan honey, jangan salahkan a buat memenggal
kepala dia, karna a tidak rela kalau sampai honey terluka apalagi kecewa karna
a sangat sayang sama honey... dan jangan salahkan a untuk selalu sayang dan
cinta sama honey, dan a mohon masihkah kita bersama kebali, a rela bila harus
menunggu dan menanti honey...
Syifa :
Maafin honey ya a...
“Iya
honey... dan maaf bila a udah gx sanggup nahan lagi... YA ALLOH....
Keduanyapun
menangisi hubungan mereka yang telah usai, rasa di dalam hati rasa kecewa, cinta, sayang, rindu, menggebu menjadi satu di bawah langit kelabu.
Dari situ siliwangi menyadari, bahwa tiada cinta sejati,
kerna ia berusaha mempertahankan cintanyapun ia tak mampu... jangankan memenuhi
janjinya terhadap sesama manusia, memenuhi ikrarnya pada tuhannyapun iya tak
mampu. Dan mimpi mimpimya berakhir hanya tinggal kenangan yang tersisa.
”Akan ku kubur dalam-dalam rasa rinduku
padamu...
Karena apalah arti sang rembulan bagi dirimu...
Semua perjuangan dari raga jiwa dan hati semua hanya sia-sia belaka...
Karena apalah arti sang rembulan bagi dirimu...
Semua perjuangan dari raga jiwa dan hati semua hanya sia-sia belaka...
Hideyashu
FT NOAH- Sendiri Lagi
Tinggal aku sendiri dalam sepi ini tiada temanku
lagi
Tak sanggup hati ini sendiri begini tanpa dirimu kasih
Tak ada arti hidupku bila kau tak di sisiku...
Oh mengapa
Oh mengapa
Kau tinggalkan diriku
Ku tak tahu
Ku tak tahu
Salahku padamu
Hingga kau-pun tega
Biarkan
Diriku sendiri
Sendiri lagi...
Tak mungkin ku mencari
Pengganti dirimu
Walau kini ku sepi
Ku ingin kaupun tahu
Cinta suci ini
Ku bawa sampai mati...
Tak ada arti hidupku
Bila kau tak di sisiku...
Tak sanggup hati ini sendiri begini tanpa dirimu kasih
Tak ada arti hidupku bila kau tak di sisiku...
Oh mengapa
Oh mengapa
Kau tinggalkan diriku
Ku tak tahu
Ku tak tahu
Salahku padamu
Hingga kau-pun tega
Biarkan
Diriku sendiri
Sendiri lagi...
Tak mungkin ku mencari
Pengganti dirimu
Walau kini ku sepi
Ku ingin kaupun tahu
Cinta suci ini
Ku bawa sampai mati...
Tak ada arti hidupku
Bila kau tak di sisiku...
Oh mengapa
Oh mengapa
Kau tinggalkan diriku
Ku tak tahu
Ku tak tahu
Apa arti jadinya..
Ku tak tahu
Ku tak tahu
Salahku padamu
Hingga kau-pun tega
Biarkan Diriku sendiri Sendiri lagi...
Oh mengapa
Kau tinggalkan diriku
Ku tak tahu
Ku tak tahu
Apa arti jadinya..
Ku tak tahu
Ku tak tahu
Salahku padamu
Hingga kau-pun tega
Biarkan Diriku sendiri Sendiri lagi...
WATASHI
WA ANATA O AISHITE
Sekian
hari tiada kabar darimu...
Sekian malam ku menanti dirimu...
Beribu bintang hiasi malamku...
Tapi kau di sana tak perdulikanku...
Watashi wa anata o aishite...
Tumeru koto wa nai to iu...
Anata ga jinsei no hikari...
Hitotsu i'm se you smile...
Yutatsu you make i'm loving you...
Mitsu you lose and the leave...
Yotsu you make i'm rememmber you...
Watashi wa anata o aishite...
Tumeru koto wa nai to iu...
Anata ga jinsei no hikari...
Indahnya bulan purnama yang bersinar..
Menghiasi hati yang sunyi sepi...
Tiada lagirasa yang berakar...
Menghiasi pada setiap lembar daun...
Yang mengalir embun...
Yang bersinar...
Dengan penuh harapan...
CPT; Hideyashu Kage Masa
Sekian malam ku menanti dirimu...
Beribu bintang hiasi malamku...
Tapi kau di sana tak perdulikanku...
Watashi wa anata o aishite...
Tumeru koto wa nai to iu...
Anata ga jinsei no hikari...
Hitotsu i'm se you smile...
Yutatsu you make i'm loving you...
Mitsu you lose and the leave...
Yotsu you make i'm rememmber you...
Watashi wa anata o aishite...
Tumeru koto wa nai to iu...
Anata ga jinsei no hikari...
Indahnya bulan purnama yang bersinar..
Menghiasi hati yang sunyi sepi...
Tiada lagirasa yang berakar...
Menghiasi pada setiap lembar daun...
Yang mengalir embun...
Yang bersinar...
Dengan penuh harapan...
CPT; Hideyashu Kage Masa
Bintangpun
tak mampu bersinar kembali, di antar angin dan hujan, apa yang sebenarnya di
cari dan apa yang sebenarnya engkau cari, materi… untuk apa…. Berkarirpun daku
untuk siapa…. Semua mimpi dan harapan sungguh sirna semua….
Gelap sungguh gelap ya alloh.
Hari
hari berganti Siliwangi meniatkan dalam hatinya untuk tetap menyayangi syifa,
dengan atau tidak dengan sebuah setatus, dan ia rela walau harus menunggu dan
menanti agar ia mau kembali dan bersanding kembali dengan Siliwangi.
Creator By : Samudra Siliwangi & Putri Dewi Siliwangi
HISTORY OF THE MOON
Tidak ada komentar:
Posting Komentar